Kamis, 29 Agustus 2019

Hanya perlu berlatih


Dari sekian kali membuat proyek rajutan, saya sedikit demi sedikit mulai paham hal-hal penting teknis merajut. Ilmu dasar merajut ini sebetulnya sudah saya pelajari sejak saya masih kecil. Umur berapa pastinya, saya tidak ingat. Tapi siapa yang mengajari saya, saya ingat. Ibu! Beliau seorang perawat yang gemar merajut. Konon bahkan, kata bude, ibuku oerajut profesional. Rajutannya menghasilkan banyak uang. Untuk yang ini, entahlah. Bisa jadi benar bisa juga salah. Ibu sendiri tidak pernah menceritakan hal itu.

Sabtu, 24 Agustus 2019

Ojo Suudzon



Quotes adalah catatan indah yang berisi kata-kata bijak yang menjadi pengingat tentang hal baik. Biasanya quotes atau kutipan itu disampaikan oleh orang alim, orang bijak atau tokoh yang menjadi panutan. Membaca dan meresapinya membuat hati kita terasa adem. Nyesss.

Waspada Bullying Pada Anak-Anak


Beberapa waktu yang lalu saya membaca postingan salah seorang netizen tentang bullying. Si netizen ini anaknya dibully oleh temannya. Tidak tanggung-tanggung. Anaknya diludahi mukanya oleh si pembully karena tidak mau menuliskan. Tentu saja sebagai ibu, netizen ini marah.

Membaca postingan ini mengingatkan saya pada kasus serupa sekian tahun yang lalu. Ketika anak saya menjadi korban bullying juga.

Senin, 19 Agustus 2019

Cara Melakukan Aktivasi Kembali Mobile Banking Setelah Reset HP


Hari ini saya mendapat musibah.  e
Eh bukan sih. Pembelajaran baru, tepatnya. Ketika saya membuka tab, sinyal internet tidak muncul. Itu artinya saya tidak bisa mengakses internet. Saya periksa sambungan data. Aktif. Saya coba akses internet melalui browser, tidak bisa. Offline katanya. Saya restart dan saya tunggu beberapa saat tetap tidak berubah. Sinyal tetap tidak muncul. Saya tetap tidak dapat mengakses internet.

Tantangan, Siapa Takut

Customer bisa menjadi sebab kita mendapat ilmu. Yah ilmu memang bisa datang dari manapun, asal kita siap menjadi penerimanya.

Bagi saya, yang hobi merajut, yang kadang-kadang mendapat pesanan produk rajutan, sering juga mendapat tantangan dari pemesan. Ada sih, pemesan yang langsung OK dengan barang yang kita buat. Tetapi tidak sedikit loh yang agak  (maaf) nyinyir dengan pesanan mereka. Banyak request. Padahal sudah jelas contohnya. Eh... masih ada tambahannya.

Minggu, 18 Agustus 2019

Pisang Barlin

Alhamdulillah, untuk rejeki hari ini. Saya mendapati pisang barlin di kebun belakang rumah montong. Bahkan sudah ada beberapa lirang yang muncul.

Artinya inshaallah sebentar lagi kami dapat memetik sendiri buah pisang hasil kebun sendiri.

Jangan Marah


Masih pagi sekali, belum juga jam 07.00. Di hari yang ke-29 ini saya sudah keluar rumah. Tujuan utamanya adalah pesan tiket kereta. Tapi, qodaulloh tiketnya habis. Biasalah kereta api memang moda transportasi paporit. Jadi wajar saja kalau tiketnya laris manis. Ya sudah, naik bus saja.

Dari pada pulang tanpa hasil, saya membeli minuman untuk persiapan lebaran nanti. Si ibu penjual ini sudah berumur, berada di balik etalase. Sementara penataan etalase dan barang dagangan di toko ini mengambil 90 % ruangan. Jadi bisa dibayangkan betapa sulitnya si ibu melihat kondisi dagangan yang tertata di sisi luar tokonya.

Saya menanyakan harga barang yang saya inginkan. Entah kenapa jawaban ibu ini sengak. Tampak sekali emosi si ibu ini tidak baik. Saya disuruh mengambil sendiri karton minuman yang katanya terletak di bagian luar toko. Saya sudah mencarinya berulangkali tetapi tidak menemukan. Setelah saya yakin barang yang saya cari tidak ada, sampaikan ke ibu penjual ini. Ealah, si ibu ini kesal. Sampai istighfar berulangkali. Intinya si ibu ini kesal, kenapa kok saya tidak bisa lihat karton minuman di situ.

Akhirnya, dengan susah payah si ibu ini keluar dan meneliti dengan seksama tumpukan karton-karton yang ada di sana. Ternyata ya memang tidak ada. Mungkin sudah habis terjual. Nah lo.

Saya berusaha berbaiksangka. Mungkin si ibu ini capek atau kesehatannya sedang tidak bagus, atau kondisi emosinya sedang tidak stabil. Rasa dongkol yang menyesakkan dada, perlahan saya tarik ke titik nol. Tarik napas panjang, hembuskan. Ulangi hingga emosi kembali normal.

Memang, menjadi pelayan itu tidak menyenangkan. Kondisi fisik dan mental seringkali mempengaruhi perlakuan atau sikap kita kepada orang lain. Sebagai manusia wajar toh, emosi kita naik turun. Kadang berada di puncak kadang berada di ambang kestabilan. Dan hal itu akan menampilkan pelampiaskan berbeda yang berimbas pada kesan yang ditangkap oleh orang disekitar kita.

Tidak semua orang diberi kemampuan untuk mengendalikan emosi. Tetapi dengan ijin Allah kita bisa melatihnya. Bukankah nabi mewasiatkan kepada kita agar kita tidak marah?  Dalam kemarahan itu ada peran aktif setan. Artinya saat marah, kita berada dalam kendali setan.

Ya sudahlah, cukup jadi pembelajaran saja. Bila sudah tahu efek kemarahan orang lain, jangan sampai kita melampiaskan kemarahan kita kepada orang lain.

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...