Minggu, 13 Februari 2022

Resiliency (1)

Sejak lima hari yang lalu saya mengikuti bimtek yang diadakan kemdikbud melalui portal guru belajar. Kali ini seri yang saya ikuti adalah seri semangat guru, kemampuan nonteknis dalam adaptasi teknologi. 
Saya masuk angkat sembilan.  Pelatihannya dimulai tanggal 9 Pebruari dan akan berakhir tanggal 1 maret 2022. Saya sudah berhasil mengikuti pelajaran ke satu. Alhamdulilah lancar. Artinya saya dapat melalui semua langkahnya dan yah, boleh dibilang lumayanlah.
Pelajaran 1 tentang resiliency. Bagi saya ini termasuk istilah baru. Belum terlalu familiar ditelinga saya. Tapi ya sudahlah. Disimak saja. Nanti juga akan ngerti sendiri. 
Relisiensi padanan kata dalam bahasa indonesia adalah lenting. Dalam bahasa Jawa lenting itu mendal. Relisiensi disini berarti kemampuan untuk bangkit kembali  bila menghadapi kesulitan atau desakan mundur. Wah, bagaimana ya kok sulit dipahami begini. 
Jadi begini lo. Resiliency ini menggambarkan ketangguhan seseorang saat menghadapi tantangan. Dia tidak mudah putus asa ketika menghadapi kesulitan. Tidak mudah patah. Bisa segera kembali ke posisi semula. Begitulah kurang lebih nya. 
Kemampuan itu layak dimiliki seorang guru ketika beradaptasi dengan teknologi. Karena dalam kegiatan pembelajaran, mau tidak mau guru harus menggunakan teknologi. Harus. Tuhan sudah menakdirkan kita hidup di masa ini, di jaman teknologi. Guru tidak bisa menghindarkan diri dari teknologi. Sementara beradaptasi dengan teknologi itu tidak mudah. Tidak mudah karena guru membutuhkan cukup waktu untuk belajar memahami bagaimana teknologi itu bekerja dan bagaimana menggunakannya dalam pembelajaran. Di sini, ibarat menempuh suatu perjalanan, guru harus terus maju. Tidak boleh mundur. Oleh karena itu guru harus memiliki sifat penting atau resiliency. 
Tingkat kematangan seseorang menggunakan teknologi dirumuskan dalam suatu kerangka yaitu SAMR. Akronim ini merupakan singkatan dari subtitusi, augmentasi, modifikasi dan redefinisi. Keempatnya merupakan urutan tingkat kematangan dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi. Subtitusi adalah tingkat terendah. Seorang guru yang menggunakan teknologi untuk menggantikan kegiatan yang dia lakukan sebelumnya tingkat kematangannya dalam berteknologi berada di tingkatan subtitusi. Misalnya guru menggunakan google meet untuk berceramah. Ini adalah tingkat paling rendah 
Tingkatan berikutnya adalah augmentasi yang akan saya uraikan dipostingan berikutnya. 
Salam
#resiliency
#lenting
#gurubelajar
#gurupembelajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...