Sabtu, 27 November 2021

Menjaga Nama Baik Ala Jendral Hoegeng

 


Baru saja saya menyaksikan tayangan Mata Najwa dalam Episode "Belajar dari Hoegeng" 

Tertarik. Sebetulnya nama beliau ini sudah  saya dengar beberapa kali. Awalnya saya penasaran ketika Gus Dur berseloroh tentang Polisi. Kata Beliau, Polisi yang baik itu cuma ada tiga, Pak Hoegeng, Patung Polisi dan Polisi tidur. Yang pasti ini adalah satire. Dan itu membuat saya penasaran sangat. Maka sayapun berselancar untuk mencari artikel tentang Jendral Hoegeng ini. Polisi yang jujur, tidak suka menerima suap dan sederhana.

Minggu, 14 November 2021

Melewati Ujian Dengan Selamat

 


Postingan sebelumnya

Ujian apa nih? Ujian sekolah? Ujian Masuk perguruan tinggi? Ujian rekrutmen CASN? 

Bukan sih.  

Ujian yang dimaksud di sini adalah ujian kehidupan. Kata "ujian" di sini menurut saya adalah cara menyederhanakan pemahaman kita tentang kesulitan- kesulitan yang kita hadapi dalam menjalani kehidupan. 

Kalau berbicara tentang ujian, semua orang pasti mengalami. Hanya kadarnya saja yang berbeda. Ada yang berat ada yang ringan. Ada yang mampu melewatinya dengan sukses, ada yang gagal.  Pastilah setiap kita ingin berhasil melewati ujian. 

Lalu, bagaimana cara  agar kita berhasil melewatinya. Nah, berikut adalah cara menghadapi ujian yang saya rangkum dari berbagai sumber. 

Selasa, 09 November 2021

Ujian Yang Sesungguhnya

 


Saya pernah mendengarkan nasehat bijak dari seorang yang alim. Beliau mengatakan bahwa sebagian dari kita menjadi ujian bagi sebagian yang lain. Konon, ini adalah potongan dari sebuah ayat dalam kitab suci. 

Saya bukan orang yang ahli dalam hal ini. Tapi kalimat itu begitu meresap dalam hati. Dari berbagai pengalaman dalam kehidupan sehari-hari saya menterjemahkan ketika berhadapan atau bertemu dengan orang yang tidak sejalan dengan kita dan menghalangi gerak langkah kita saat kita yakin kita sudah berada di jalan yang benar, itu adalah ujian. 

Minggu, 07 November 2021

Kepercayaan, Perekat Hubungan Antar Manusia

 

Membaca status salah satu netizen kadang membuat saya merenung dalam.  Kali ini tentang hubungan antar manusia. Menurutku ini sesuatu yang penting sih. Manusia kan makhluk sosial. Yang selalu hidup bersama dengan manusia lain dan tentu saja selalu membutuhkan orang lain. Apapun alasannya, menarik diri dari kehidupan sosial hanya akan menjerumuskan kita sendiri. 

"Hubungan antar manusia harus mengandalkan kepercayaan"  

Saya sepaham dengan kutipan itu. Menurut saya ya memang seperti itu seharusnya. Tidak ada hubungan baik antar manusia bila keduanya tidak saling percaya. 

Contoh sederhananya saja ketika kita berbelanja online. Pembeli akan memutuskan untuk membeli hanya bila dia percaya bahwa sang penjual dapat dipercaya. 

  • Barang yang dijual asli bukan abal-abal. 
  • Transaksinya jujur.
  • Barang dikirim tepat waktu. 

Apa yang akan terjadi bila kesepakatan mereka dirusak oleh salah satu diantaranya? Mungkin akan timbul masalah atau kalau tidak, transaksi itu akan menjadi transaksi pertama sekaligus terakhir kali. 

Sampai di sini ngeh  kan. 

Ini sejalan dengan ajaran agama yang saya anut bahwa dianjurkan seseorang itu bersifat amanah.  Artinya dapat dipercaya. Apa itu amanah atau dapat dipercaya? 

Bila berjanji ditepati, sesederhana apapun janjinya

Jujur, artinya apa yang diucapkan oleh lisan sama dengan perilakunya 

Sesungguhnya janji itu pasti dimintai pertanggungjawaban. Orang yang memegang janjinya dia akan mendapat predikat "dapat dipercaya" Dan orang merasa aman bila hidup berdampingan dengan orang yang dapat dipercaya. Karena, dia tidak takut ditipu. Itulah sebabnya dalam dunia nyata orang yang dapat dipercaya akan mendapatkan simpati dari orang disekitarnya. 

"Percayalah, bila Anda mengabaikan kepercayaan maka hancurlah hidup Anda "

Ini sebuah kutipan lain yang masih senapas dengan kutipan sebelumnya. Bayangkan, bagaimana tidak nyamannya hidup orang  yang mendapat predikat tidak dapat dipercaya. Bila itu Anda, pasti Anda akan merasa direndahkan ketika orang lain tidak lagi mempercayai Anda. 

Sekarang mari kita lihat dari sisi yang bersebarangan. Saya mengambil contoh yang sederhana saja. Seseorang berjanji akan datang ke rumah sahabatnya pada hari itu. Sahabatnya setuju dan berkata akan menunggunya.  

Apa yang terjadi dalam hidup seorang sahabat yang akan kedatangan sahabatnya? Yang pasti dia akan mempersiapkan diri dengan tinggal di rumah. Mungkin ada kegiatan yang harus dikesampingkan atau bahkan ditunda karena kehadiran sang sahabat. Mungkin saja dia mempersiapkan sesuatu untuk menjamu sahabatnya. Mungkin ia mempersiapkan tempat khusus untuk menyambut kedatangan sahabatnya. Bisa Anda bayangkan bila ternyata sahabatnya tidak jadi datang ke rumahnya?

Ilustrasi di atas itu hanya tentang janji kedatangan seseorang kepada sahabatnya. Bagaimana bila janji tentang hal-hal yang lebih penting dari itu. Tentang hutang piutang misalnya. Sudah pasti itu akan mencederai persahabatan dan persaudaraan.  

Begitulah. Maka sangat bijak bila Anda tidak mudah berjanji pada seseorang bila Anda tidak yakin bisa menepatinya.  

Menepati janji adalah salah satu cara untuk membangun kepercayaan orang lain kepada kita. 

Hal lain yang juga tak kalah penting adalah jujur. Definisi jujur kira-kira adalah sesuai antara perkataan dan perbuatan. Mengatakan apa yang dilakukan dan melakukan apa yang dikatakan. Mudah sekali mengucapkan tetapi sulit mempraktekkannya. 

Jadi, siapapun kita, apakah kita orangtua, apakah kita guru, apakah kita pembeli/penjual, apakah kita pegawai atau majikan, kita harus berpikir ulang untuk mengabaikan hal-hal sepele yang dapat merusak kepercayaan orang lain kepada kita. 

 

 

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...