Minggu, 30 September 2018

Jalan-Jalan Sore

Bisnis yang tidak menjadi amal, tidak menjadi ilmu, dan memutuskan silaturahmi, walaupun menghasilkan uang tetapi itu semua sesungguhnya adalah bencana.
(Abdullah Gymnastiar)

Bismillahirrohmanirrohim,
Setiap hari saya wajib jalan-jalan.  Program One Day One Post mengharuskan peserta jalan-jalan setiap hari. Mengunjungi blog peserta lain. Jangan lupa meninggalkan jejak, begitu pesan Mbak Pije setiap pagi. Pesan itu dimaksudkan untuk meninggalkan komentar pada tulisan yang kita baca. 

Awalnya, bagi saya, keharusan ini menjadi beban. Aduh... banyak kerjaan. Gak sempat. Gak mungkinlah masuk kelas disambi kemana-mana pikirannya. Tapi karena ini sudah aturan yang ditetapkan, ya sudah. Ikuti saja. Jujur ya mbak Pije, saat itu saya melakukannya dengan setengah hati. 

Menabung Yuk


Sekolah itu nggak buang duit. Sekolah itu sama dengan menabung. Kamu akan bisa mengerti itu hanya kalau kamu bersekolah.
(Orizuka)

Bismillahirrohmanirrohim,

Rajin pangkal pandai, menabung pangkal kaya. Pernah dengar pepatah itu kan? Pepatah yang sangat populer di telinga kita. Bahkan ada ungkapan dari para jomblo kalau ditanya ingin punya pasangan seperti apa. Kata mereka, yang baik hati, tidak sombong dan rajin menabung.

Mengapa harus menabung? Biar kaya! Ha...ha... suka ya jadi orang kaya?



Sabtu, 29 September 2018

Feature, Si Rumit yang Memikat



Bismillahirrohmanirrohim,
Malam ini ada materi. Cukup penting yaitu tentang feature. Pematerinya pak Agus Heri. Berasal dari Nganjuk. Saya sempat mengintip blognya. Keren.

Awalnya, saya bingung dan sulit menyimpulkan tulisan seperti apa feature itu. Sebelumnya kan sudah dibahas tentang Artikel, opini dan esay oleh mbak Herisa.

Jumat, 28 September 2018

Meniti Jeda

Anda tidak akan bisa menjadi orang yang Anda inginkan jika tekanan dan masalah dihilangkan dalam hidup Anda. Hal-hal tersebut dibutuhkan untuk membuat Anda jadi lebih baik.
(James Gwee)


Bismillahirrohmanirrohim, 
Alhamdulillah. Dua, tiga hari ini saya didera berbagai masalah. Hari ini, masih pagi sekali, ada pesan masuk. Dari orangtua siswa. Menginformasikan bahwa beliau menemukan video tak pantas di gawai anaknya. Tentu saja ini harus ditindaklanjuti. Saya bersyukur ada orangtua yang peduli dan proaktif memantau anaknya. 

Kamis, 27 September 2018

Istana Gebang

Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam.
 (Ir Sukarno)

Bismillahirrohmanirrohim
Kita tidak pernah bisa memilih, dari rahim mana kita dilahirkan. Kita juga tidak dapat memilih di mana kita lahir dan mati. Ini adalah bagian dari takdir.

Dan saya ditakdirkan lahir di Kabupaten Blitar. Mungkin orang mengenal Blitar karena Ir Sukarno. Tidak salah sih. Karena beliau dimakamkan di kota Blitar.

Rabu, 26 September 2018

Posting Terjadwal

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah tenang dan sabar.(Umar bin Khattab)

Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillah, hari ini cerah. Masih semangat meskipun tugas saya hari ini sangat banyak. Ditambah lagi deadline yang sangat ketat. Sudah, disenyumi saja. Biar tetap semangat.

Saya bahagia. Ya. Karena saya masih diberi kesempatan untuk menyaksikan hari ini dan berkontribusi. Karenanya saya ingin berbagi.

Kali ini tentang pengalaman saya (yang masih fresh), mengatur jadwal posting. Ya, maksudnya begini. Karena satu dan lain hal, mungkin kita menulis sekarang tapi kita ingin mempostingnya tiga hari yang akan datang. Kalau ditulis tiga hari medatang, ketemu idenya hari ini. Kalau tidak segera ditulis, takutnya raib.

Selasa, 25 September 2018

Tigaratus Kata


Di hadapan Tuhan, pendek kata, segala yang merupakan tujuan kita adalah nama kita yang sebenarnya. 
(Jalaluddin Rumi)

Bismillahirrohmanirrohim,
Buat tulisan minimal tigaratus kata. Itu perintahnya. Tulisan bisa berjenis apa saja. Bisa fiksi atau nonfiksi. Bisa artikel, opini atau esay. Sudah. Pokoknya tulisan. Ingat, minimal tigaratus kata.

Untuk mengetahui berapa kata yang sudah kita tuliskan, beberapa aplikasi menyediakan kemudahan. Misalnya Office. Bila Anda mengetik dalam format word, di laptop atau PC, Anda dapat mengecek di kiri bawah. Kalau Anda mengetik di gawai bisamelihat di bagian atas. Kalau Anda mengetik di wattpat informasi itu terlihat jelas di kanan bawah. Ia akn selalu berubah setiap kali Anda menambah atau mengurangi kata dalam tulisan Anda.

Senin, 24 September 2018

Menunggu Saatnya Tiba



Bismillahirrohmairrohim

Usaha dan doa tergantung pada cita-cita: Manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. (Jalaludin Rumi)

Anda belum berhasil. Yess. Tidak ada kegagalan yang abadi. Pun demikian kesuksesan. Kegagalan adalah cara-Nya untuk menjeda dan menambahkan energi baru. Sementara kesuksesan adalah cara-Nya untuk meotivasi kita.

Minggu, 23 September 2018

Mengurangi Rasa Pahit Bunga Pepaya


Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia. 
(Ali bin Abi Tholib)


Bismillahirrohmanirrohim
Kemarin, suami memanen bunga pepaya. Satu nampan penuh. Kira-kira beratnya dua kilogram. Satu kilogram terjual. Pembelinya dari Bali. Satu kilogram lagi bonus buat saya.

Bunga pepaya tiba-tiba viral. Peminat bunga pepaya cukup banyak. Beberapa waktu yang lalu bahkan ada yang order limaratus kilogram. Waduh dimana harus mencari barang sebanyak itu.

Satu Jam Lebih Dekat


Wahai anak muda, jika engkau tidak sanggup menahan lelahnya belajar, engkau harus menanggung pahitnya kebodohan. (Phythagoras)

Bismillahirrohmairrohim,
Satu jam lebih dekat adalah acara malmingannya penduduk Natuna. Saya baru ngeh. Penasaran awalnya. Pesan sapai ratusan. Jangan-jangan ada informasi penting yang harus saya ketahui.

Eh... ternyata ada acara kepoin PJ ODOP. PJ itu orang-orang yang bertanggungjawab terhadap keberlagsungan program ini. Setiap pulau ada beberapa PJ. Tugasnya menjawab pertayaan dari peserta, mengarahkan peserta agar tertib mengikuti kegiatan, menyampaikan informasi dan lain sebagainya.

Sabtu, 22 September 2018

Spechless



Bismillhirrohmanirrohim

Kadang-kadang saya ingin bertanya mengapa orangtua enggan datang ke sekolah anaknya. Pertanyaan itu benar-benar mengusik. Apakah karena 1) tidak punya waktu atau 2) takut ditagih karena belum bayar administrasi  atau 3) merasa tidak penting atau 4) malu karena anaknya nakal.

Nge-blog deh


Usaha tak akan mengkhianati hasil

Bismillahirrohmanirrohim
Blogging nama kegiatannya. Blogger nama orang yang melakukannya. Jadi saya adalah blogger. Newbie alias pemula.

Ada kaitannya dengan materi hari Jumat tanggal 21 September 2018 jam 20.00. Sebetulnya bukan murni tentang blog sih. Tapi ya begitulah... aktifitas dunia maya. Ujung-ujungnya blogging juga.

Jumat, 21 September 2018

Sekolah Garis untuk Semua


Gubernur Jatim periode 2019-2024 akan menggratiskan biaya pendidikan Sekolah Menengah baik umum maupun kejuruan. (Sumber: https://regional.kompas.com/read/2018/08/12/17590021/khofifah-siap-gratiskan-biaya-pendidikan-smasmk-di-jawa-timur). Berita baik ini  menggema seantero jagad maya begitu dilontarkan Gubernur terpilih, Kofifah Indar Parawangsa.

Menjadi ASN Tanpa Syarat, Mungkinkah?





Jangan tanya apa yang dilakukan oleh negara untukmu, tapi tanyalah apa yang kamu bisa lakukan untuk negara.
(John F Kennedy)

Kami menuntut diangkat menjadi ASN tanpa sayarat, tanpa tes!.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh perwakilan GTT/PTT yang melakukan aksi demo mogok mengajar selama 8 hari di wilayah Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar. Berita tentang aksi demo mogok mengajar ini disiarkan  Radio Mayangkara dalam Jurnal Warta hari ini, Jumat tanggal 21 September 2018. Berita serupa juga diberitakan oleh Sindonews.com pada hari Kamis, 20 September 2018.

Kamis, 20 September 2018

Mengapa Kita Harus Jujur?



Namanya Farhan. Usianya tujuhbelas tahun, duduk di bangku SMK kelas 10. Postur tubuhnya besar. Tidak terlalu tinggi untuk ukuran tubuhnya. Cenderung terlihat gendut. Sepintas penampilannya tak berbeda dengan teman-teman sekelasnya. Tetapi bila diperhatikan lebih detail, akan ditemukan beberapa masalah padanya.

Rabu, 19 September 2018

Bedah Karya (2)



Selanjutnya...
Catatan kedua untuk tulisan saya adalah penggunaan tanda hubung (-) pada kata ulang. Masukan ini dari mbak Ake yang juga PJ pulau Natuna.

Bedah Karya (1)


Belas kasihlah terhadap sesama dan bersikap keraslah pada diri sendiri. (Albert Einstein)

Bagian yang menurut saya penting dalam program ini adalah bedah karya. Sepertinya ini sudah saya tulis di postingan sebelumnya. Mengapa saya ulang di postingan ini? Karena... tulisan saya yang dibedah.

Selasa, 18 September 2018

Komunikasi Efektif


Belajar bukanlah suatu kewajiban, tapi belajar adalah suatu kebutuhan. (Steven Covey)

Keberhasilan kegiatan pembelajaran di kelas ditentukan oleh kualitas komunikasi yang dibangun antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa. Keberhasilan sistim pendidikan di sekolah, secara keseluruhan, ditentukan oleh kualitas komunikasi antar pihak dalam institusi pendidikan.

Manjat Lagi


Semakin aku banyak membaca, semakin aku banyak berpikir; semakin aku banyak belajar, semakin aku sadar bahwa aku tak mengetahui apa pun.
 (Voltaire)


Waktu paling aman untuk manjat itu ternyata pada malam hari sampai dini hari. Tidak terganggu dan bisa semaunya. Seperti yangsaya lakukan pagi ini.
Saya terbangun jam 03.00. Padahal alarm sudah berbunyi nyaring sejak jam 02.30. Efek kecapekan kemarin, tubuh terasa loyo  sehingga bangun rasanya ogah-ogahan. Teringat ada materi, langsung deh manjat. 

Senin, 17 September 2018

Belajar dari Pengalaman Orang Lain




Belajar dari kemarin, hidup untuk sekarang, berharap untuk besok. Hal yang paling penting adalah jangan berhenti bertanya. 
(Albert Einstein)


Tak kenal maka tak sayang, kata pepatah. Mengenal orang lain, juga dapat membuka wawasan kita. Terutama memperkaya kita dengan informasi-informasi yang sebelumnya tidak kita ketahui.

Minggu, 16 September 2018

Menghadapi Tantangan


Tantangan itu ...

 Orang hebat tidak dihasilkan dari kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesulitan, tantangan, dan air mata.
(Dahlan Iskan)


Salah satu serunya program ini adalah tantangan. Tantangan muncul di akhir pekan. Tepatnya minggu malam. Artinya sehari sebelum hari pertama setiap minggu. Padahal hari senin itu adalah hari sibuk. Seharian beraktifitas. Jam mengajar full. Sepulang sekolah masih ada kegiatan bersosial di rumah, yasinan. Dan tantangan selalu menyisakan pedih. Saya harus berpikir keras untuk mendapatkan ide untuk menyelesaikan tantangan.

One Day One Post


Tiba-tiba saja saya ingin menulis catatan tentang ODOP. Setelah hampir satu bulan? Yes. Boleh kan terlambat? Dari pada tidak sama sekali. Ha... ha... ngeles kalo yang ini sih. 

Belajar dari Kemarin


Belajar dari kemarin, hidup untuk sekarang, berharap untuk besok. Hal yang paling penting adalah jangan berhenti bertanya. 
(Albert Einstein)


Untuk sesaat saya diam dan benar-benar diam. Kehabisan kata-kata untuk diungkapkan. Saya larut dalam pikiran saya sendiri.

Sabtu, 15 September 2018

Renungan Masa Kecil



Menyatakan jihad pada dua belas musuh Anda yang tidak terlihat yaitu: egois, arogansi, kesombongan, keegoisan, keserakahan, nafsu, intoleransi, kemarahan, berbohong, menipu, bergosip dan memfitnah. Jika Anda dapat menguasai dan menghancurkan mereka, maka Anda akan siap untuk melawan musuh yang Anda lihat. - Abu Hamid Al Ghazali

Jumat, 14 September 2018

Kamis, 13 September 2018

Setiap Orang Berbeda


Dua ibu sedang mengobrol. Saya yang hanya berjarak dua meter darinya, tanpa sengaja mendengar obrolan mereka. Pengennya sih mengabaikan, tetapi semakin lama obrolan mereka semakin legit saja. Jadi meskipun tidak ikut nimbrung, saya menyimaknya dengan seksama.

Rabu, 12 September 2018

Mengasah Jiwa Wirausaha




Hari ini saya tidak mendapat tugas masuk kelas. Artinya, seharian saya mengerjakan tugas-tugas lain selain mengajar di dalam kelas.

Selasa, 11 September 2018

Paksa dan Bisa


Jangan berikan pekerjaan kepada pengangguran, 
ia tak akan bisa menyelesaikan

Ya Allah... saya benar-benar ngos-ngos an seminggu ini. Salah saya sendiri juga sih. Puo-Puo kata orang jawab. Entah bagaimana ceritanya, saya main klik saja. Begitu ada info program ODOP nyelonong di beranda saya, saya langsung daftar. Saya memenuhi persyaratannya dengan mengirimkan salah satu tulisan saya. Menunggu lumayan lama dan hampir putus asa karena tidak juga mendapat jawabannya. Tetapi tiba-tiba saya dimasukkan dalam grup WA ODOP Batch 6. Bahagia sih, meskipun deg degan juga. Peraturannya berat sekali. Padahal pada saat yang sama, saya mengemban tugas berat dari sekolah. Bismillah. 
Selanjutnya, rekan kerja membuat status memamerkan buku barunya. Tertarik. Pesan dan mendapat tawaran mengikuti kelas menulis. Ada banyak kelas yang ditawarkan dan semuanya gratis. Ngiler lagi. Ikutlah saya, mengambil kelas pedagogis. Dalam hati berpikir, biarlah saya menyerap ilmunya saja. Belum berkontribusi tidak apa-apa. 
Awalnya kelas ini hanya mengeksplore ide pesertanya. Kami dipancing dengan pertanyaan-pertanyaan yang harus ditanggapi. Saya lebih banyak membaca dan hanya satu eh dua kali memberikan tanggapan. 
Tetapi kemudian, ditawarkan oleh admin untuk mengajukan best practice. Iming-imingnya maut man, admin menjanjikan untuk menjadikannya sebuah buku. Kan tertarik saya, saudara. Saya harus ikut, jerit saya dalam hati. Saya harus menuliskan best practice saya. Tinggal menulis, tapi ya Allah waktunya. Daftar pekerjaan yang harus saya selesaikan berkurang satu nambahnya tiga atau empat pekerjaan. Sementara pekerjaan yang sudah saya tulis seminggu lalu pun belum bergeser. 
Bagaimana ini. Semangat... semangat. Saya - sendiri menyemangati saya yang sudah sangat lelah. Lelah fisik, lelah batin. Mula-mula saya nglembur bayar hutang-hutang saya. Hutang tulisan pada program ODOP. Hutang setoran bacaan Qur'an. Alhamdulillah done.  Selanjutnya membuat tulisan baru, jatah hari ini. Kemudian menuliskan best practice. Untuk menghemat waktu saya menuliskan langsung di gawai. Done
Selanjutnya... selanjutnya. Berhenti mengeluh dan bekerja. 
Salam 

Siap Berubah


Setiap  apapun yang ada di muka bumi ini akan berubah. Hanya Tuhanlah yang kekal.

Tiba tiba seseorang menghampiri saya. Berdiri di sebelah kanan saya. Dia, yang mengagetkan saya dengan kehadirannya itu, adalah seorang pemuda dengan penampilan yang sedikit berbeda. Rambutnya gondrong dan lurus. Hampir menyentuh bahu. Wajahnya tirus. Pipinya agak kempot sehingga membuatnya terlihat lebih tua.

Siap Untuk Menang


Setelah menahannya beberapa menit saya mempersilakannya keluar kelas. Dia mengangguk, bersalaman dan mencium tangan saya kemudian beranjak keluar menemui teman temannya di luar.

Seseorang masuk menghampiri saya. Setelah mengucapkan salam dan bersalaman, dia berjongkok di samping saya. Namanya Anam. Dia sangat sopan untuk ukuran remaja seusianya. Di kelas saya, sikapnya itu justru terlihat aneh.

Setelah berbasa-basi dia menanyakan apakah nanti di kelas XI siswa akan diacak. Sepertinya ada sesuatu dibalik pertanyaan ini.

"Kamu tidak nyaman di kelas ini?" Saya menebak dan dia menganggukkan kepala.

Saya diam beberapa saat lamanya. Saya berpikir keras untuk menjawabnya. Tentu saja bukan asal jawaban untuk menenangkan hatinya. Juga bukan jawaban yang membuat hatinya gelisah. Tetapi jawaban yang meng-edukasi .

"Ya. Tahun depan kamu akan mendapatkan teman-teman yang berbeda yang mungkin lebih baik dari kelas ini. Tapi itu tahun depan lo"

Anam meringis. Antara senang dan tidak.

"Bagaimana sekarang?"tanya saya. Dia tak menjawab. Hanya meringis menunjukkan giginya yang putih.

"Mari kita buat kelas ini nyaman untuk semua orang. Saya butuh kamu dan beberapa temanmu. Kita harus bekerja sama untuk mengubah kelas ini agar menjadi kelas yang nyaman. Maukah kamu?" Saya memberikan pertanyaan di akhir kata-kata saya.

"Bagaimana caranya?" Anam balik bertanya.

"Begini...
Saya pun mulai menjelaskan apa yang harus dilakukannya. Saya minta Anam mendata teman-temannya yang se- visi dengannya. Ada tigabelas orang. Jumlah ini cukup kuat untuk membuat berubahan. Mereka, ketigabelas orang ini harus menjadi pembeda. Mereka harus konsisten di track baik. Sementara mereka yang mokong  yang jumlahnya hanya beberapa itu biarlah berjalan di track jelek. Selebihnya, yang lain, akan menentukan pilihan di track  mana mereka seharusnya berada.

Yakinlah bahwa tindakan baik tak akan sia-sia. Setiap orang fitrahnya baik. Nalurinya akan mengajak pada kebaikan. Kita akan melihat bahwa track baik akan terus bertambah dan menyisakan track  jelek yang hanya berisi satu dua orang saja. Hingga pada akhirnya mereka akan meninggalkan tempatnya dan bergabung bersama kita.

"Siap bu!"

Setelah itu, kami berpisah dengan semangat untuk memenangkan pertarungan.


Minggu, 09 September 2018

Laki-Laki dan Amplop Putih


Serangkaian acara hari ini benar benar melelahkan. Semalam saya tidur amat larut. Meskipun bukan sohibul bait tetapi saya merasa harus terlibat dalam acara super sakral ini. Pernikahan Kusuma, sepupuku.
Bagi kami, ini adalah pernikahan yang sangat istimewa. Perjodohannya dengan sang pujaan hatinya harus melalui perjuangan yang sangat panjang. Hubungan kami sangat dekat, meski usia kami terpaut sangat jauh.

Sabtu, 08 September 2018

Hidup Itu Harus Berani

Seseorang datang dan mencurahkan isi hatinya. Istilah jaman sekarang curhat. Ia mengeluhkan betapa tidak nyaman keadaannya saat ini. Ditempatnya bekerja ia merasa tidak nyaman. Gajinya terlalu kecil sementara tuntutan pekerjaannya besar, tak sebanding dengan imbalan yang ia terima.

Jumat, 07 September 2018

Mati Lampu


Hari ini ada pemadaman listrik. Pemadaman untuk kesekian kali. Kalau dihitung-hitung entah sudah berapa kali terjadi pemadaman listrik dalam sepekan ini. Kemarin sudah terjadi pemadaman listrik cukup lama di kampung sebelah. Hari ini di kampung saya dan beberapa kampung lain juga akan mengalami pemadaman listrik dengan durasi yang cukup lama. Jam 09.00 - 16.00.

Kamis, 06 September 2018

Obrolan di Balik Kursi


Suara obrolan di bangku belakang saya terlalu nyaring. Saya sebetulnya tidak suka mencuri dengar pembicaraan orang lain. Tetapi suara itu nyelonong  saja masuk ke telinga saya. Bagaimana cara menghalanginya?

Rabu, 05 September 2018

Jangan Bertamu, Please


Berkunjung atau bertamu adalah hal dianjurkan untuk membina silaturahmi. Beberapa hadist menyebutkan pentingnya mendatangi undangan dan memuliakan tamu. Jadi sangatlah penting menjalin silaturahmi. Bahkan konon orang yang memutuskan silaturahmi akan terhalang baunya surga. Baunya saja terhalang apalagi masuk ke dalamnya. Oh tidak!!

Sedemikian terhormatnya seorang tamu bagi kita kaum muslim. Tapi  apakah semua tamu harus diperrlakukan seperti itu? Hadist lain menyebutkan bahwa kewajiban menghormati tamu itu batasnya tiga hari. Selebihnya, kewajiban itu hukumnya turun menjadi sunnah.

Kalau direnung-renungkan, betapa indah aturan dalam islam. Menjaga silaturahmi berlangsung sebagai hubungan yang sehat. Tidak saling merugikan dan penuh kasih sayang. Bertamu terlalu lama akan merepotkan tuan rumah, karena tidak semua tamu dapat menjaga sikapnya.

Masih ada lagi aturan dalam berkunjung agar jalinan silaturahmi tetap terjaga. Pertama, harus mengucapkan salam sebelum masuk ke dalam rumah orang lain. Dalam adat jawa dikatakan kulonuwun.  Mengucapkan salam atau kulonuwun itu sangat penting. Jadi kalau masuk ke rumah orang tidak boleh nyelonong ya. Harus mengucapkan salam. Ini akan memberi kesempatan kepada tuan rumah untuk merapikan diri sebelum menerima tamu. Coba bayangkan kalau tamu itu nyelonong selagi penampilan tuan rumah berantakan. Malu kan.

Bila sampai tiga kali kita mengucapkan salam tetapi tidak ada jawaban, kita dilarang masuk rumah itu. Mungkin pemilik rumah sedang keluar atau pemilik rumah tidak berkenan dengan kehadiran kita.

Masuk ke rumah orang juga tidak boleh dari pintu belakang tetapi harus dari pintu depan. Itulah pintu yang disediakan oleh pemilik rumah bagi tamu yang ingin berkunjung. Kadang karena merasa sudah akrab, berkunjung lewat pintu belakang. Bagi sebagian orang, belakang rumah adalah bagian yang sering diabaikan kerapiannya. Ada jemuran yang belum dirapikan, piring kotor bertumpuk sampah belum sempat dibuang dan lain sebagainya. Semua itu adalah bagian yang ingin disembunyikan dari pandangan orang lain.

Berikutnya, kalau jadi tamu jangan terlalu merepotkan. Jangan menuntut (secara halus) tuan rumah melakukan sesuatu yang tidak mampu mereka lakukan. Kita tidak tahu kondisi tuan rumah yang sebenarnya.

Itulah hal-hal penting yang harus diperhatikan agar hubungan silaturahmi terjalin dengan baik. Tamu nyaman berkunjung dan tuan rumah juga nyaman dikunjungi.
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6

Selasa, 04 September 2018

Tahu atau Paham

Dua kata itu sungguh berbeda. Berbeda susunan hurufnya pun beda maknanya. Tahu adalah kata dasar. Bila mendapat awalan me-  maka akan menjadi kata mengetahui.  Suatu keadaan dimana seseorang mendapat informasi baru yang sebelumnya tidak diketahuinya. Atau suatu keadaan dimana seseorang mendapatkan pengetahuan baru.

Dalam taksonomi Bloom, pengetahuan merupakan dimensi kognitif pertama. Seorang siswa mendapatkan pengetahuan melalui pengamatan dengan menggunakan indranya. Dalam hal ini siswa hanya mengumpulkan fakta. Mengetahui ini apa, siapa, dimana dan kapan. Artinya dia hanya mengumpulkan konsep-konsep saja. Ya, hanya sebatas itu.

Sementara paham atau memahami adalah suatu keadaan di mana siswa mampu mengaitkan konsep dengan konsep. Ia tahu bagaimana hubungan antar konsep dan menjelaskan secara rinci.

Bila seorang guru memberi tugas kepada siswa untuk menjawab soal atau pertanyaan kemudian siswa tersebut dapat menjawab soal dengan benar, apakah berarti siswa tersebut sudah memahami permasalahan yang menjadi topik masalah?

Sepertinya di jaman yang serba canggih ini, hal itu tidak bisa dijadikan ukuran. Bagaimana tidak. Siswa dapat dengan mudah menemukannya melalui petunjuk dari google. Instan sekali. Tinggal memasukkan kata kunci dan klik cari.  Selesai. Seringkali jawabannya betul sempurna. Kemampuan siswa di sini adalah bagaimana mencari informasi. Bukan mengolah informasi. Memang tidak semua siswa begitu. Yang pasti di kelas saya sebagian besar begitu.

Bagaimana perasaan saya menghadapi hal ini. Sungguh sangat sedih. Tingkat berpikir mereka hanya di level 1, yaitu mengetahui. Salahkah? Kalau yang saya hadapi murid SD mungkin tidak salah. Tetapi yang saya hadapi ini murid SMK yang seharus memliki tingkat berpikir level 3 ke atas. Bahkan seharusnya mereka sudah sampai berada pada tingkatan metakognitif.

Saya harus berjuang lebih keras lagi. Saya harus menggali metode yang lebih beragam lagi. Saya harus lebih mengenali karakter siswa-siswa saya.  Saya tidak ingin siswa saya nanti hanya bisa melakukan tugas karena instruksi. Saya ingin siswa saya mampu berpikir kritis dan mampu mengambil keputusan yang tepat.

Perjuangan saya masih sangat panjang. Semangaaattttt
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6

Senin, 03 September 2018

Menumbuhkan Keberanian Bertanya Pada Siswa



Kalau tidak tahu bertanyalah. Malu bertanya sesat di jalan. Itu adalah pepatah yang dinasehatkan kepada orang untuk berani bertanya.

Dalam dunia pendidikan bertanya adalah fase yang sangat penting karena pertanyaan adalah pembuka ilmu pengetahuan. Newton menemukan hukum grafitasi konon memulainya dengan pertanyaan: mengapa apel jatuh ke bawah. Jadi, wajib hukumnya siswa bertanya saat mengikuti pembelajaran.

Minggu, 02 September 2018

Pendidikan Karakter Bukan Lagi Pilihan


Karakter itu harus dilatihkan. Bener kan ya. Karena karakter itu salah satu bentuk ketrampilan. Tidak bisa hanya diketahui atau dipahami tetapi juga perlu dipraktekkan. Tetapi juga tidak hanya sekali prakteknya terus kemudian dilupakan. Melainkan harus terus menerus dilakuksn hingga menjadi kebiasaan.

Sabtu, 01 September 2018

Kerja Tim Euy



Salah satu item yang menjadi prioritas yang harus dimiliki oleh pencari kerja adalah : sanggup bekerja dalam Tim.

Ini kelihatannya mudah. Bukankah lebih ringan ketika tugas yang seharusnya dilakukan sendiri dilakukan bersama-sama. Bukankah itu artinya kita bisa membagi beban kepada orang lain?

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...