Jumat, 31 Agustus 2018

Curhat Saja


Diawali dengan sebuah pesan singkat yang aku terima tadi malam. Assalamu’alaikum. Bu saya Adin kelas XII TKJ. Apakah ibu punya waktu besok? Saya ingin curhat

Pesan singkat seperti ini memang bukan hanya satu atau dua kali saja aku terima. Kurasa pesan seperti ini hanya dikirimkan oleh anak-anak yang berani. Menyampaikan sesuatu atas keinginan sendiri kepada orang lain (dalam hal ini guru)  itu patut dihargai. Karena mereka tidak takut menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi mereka, tidak peduli resikonya.

Rabu, 29 Agustus 2018

Di Ujung Batas


Tiba-tiba saya merasa sudah diatas tanah yang genting. Saya  berpijak di tempat yang sangat labil. Sedikit gerakan akan mengubah kontur dan mengakibatkan hilangnya keseimbangan. Saya diam termangu. Menatap jauh dengan rasa tak menentu. Buku kuduk berdiri dan aliran darah berhenti. Mulut tersekat.

Rasanya. Yah rasanya saya berada di dalam kurungan waktu yang siap mengubah tubuh saya menjadi asap putih dan melenyapkannya.

Hari Yang Kacau


Kurasa hari ini aku agak kurang beruntung. Persiapanku sedikit kacau. Aku akan melakukan perjalanan dengan menggunakan kereta selama kurang lebih lima sampai enam jam. Kereta bernagkat jam 05.12 pagi hari. Aku bangun cukup pagi sebetulnya, tapi gerakanku lambat sekali. Apa yang akan ku bawa sudah kumasukkan ke dalam tas. Netbook, charger netbook, tablet, karcis, jaket, dompet dan lain sebagainya. Tinggal hp yang masih harus diisi. Sengaja kuiisi baterei hp di dekat tas agar tidak lupa.

Selasa, 28 Agustus 2018

Orangtua vs Guru dalam Pendidikan Anak

Kenakalan remaja, penyimpangan perilaku sosial remaja bukan lagi berita basi. Hmampir setiap hari kita disuguhi berita berita seperti itu. Mulai dari tawuran sampai tindakan kriminal.

Kalau ingin tahu lebih banyak, masuklah ke sekolah. Terutama sekolah menengah. Di sana ada banyak catatan dari guru bimbingan konseling tentang kasus- kasus mereka.

Analogi




“Assalamu’alaikum” suara salam yang kutunggu-tunggu terdengar juga.

“Wa’alaikum salam Warrohmatullohi Wabarakatuh. Masuk!” jawabku mempersilahkan masuk.
Khoirul masuk ruangan dengan langkah gontai. Wajahnya mengisyaratkan kesan betapa tidak bahagianya ia hari ini. Tanpa kusuruh, ia menghempaskan tubuhnya di kursi, di depanku. Kurasa aku harus memilih kata-kata yang tepat untuk memulai pembicaraan.

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...