Kejadian ini sudah berlangsung beberapa hari yang lalu. Tetapi kalimat itu selalu terngiang-ngiang. Ceritanya, waktu itu Ami, si bungsu yang sedang merintis usaha jasa cetak dan desain mendapat order undangan pernikahan. Ini adalah order pertama untuk cetak undangan. Setelah disepakati jenis dan jumlah undangan mulailah dia memperosesnya. Singkat cerita dia akan membeli blangko undangan itu di salah satu agen di Tulungagung. Deal, sayapun ikut dengannya. Belakangan saya memang hobi mengekor kemana si bungsu pergi.
Tugas saya adalah menemani dan melayaninya saat dia ingin berdiskusi tentang hal remeh temeh yang tidak ada urusannya dengan desain. Selain itu tentu saja siap siaga bila dia membutuhkan sesuatu yang berhubungan dengan duit. Biasalah. Orangtua kan memang itu tugasnya.
Kami langsung menuju agen blangko undangan. Ami terlibat pembicaraan serius dengan pramuniaganya sementara saya duduk di tempat yang agak jauh dengannya. Beberapa saat kemudian dia menghampiri saya dan berkata, "Blangko yang aku cari gak ada. Padahal kemarin pas aku tanya ada" Wajahnya menyiratkan kekecewaan. Saya pun bertanya apa yang akan dia lakukan, apakah mengcancel orderan atau mencari agen lain untuk mendapat barang yang dia inginkan itu. "Kita cari warung dulu. Pengen duduk dan searching agen lain" katanya.
Kami berjalan meninggalkan toko itu, menyeberangi jalan. Ami menghampiri cafe yang pintunya tertutup, mendorongnya dan masuk ke dalam. Lagi-lagi saya mengekor di belakangnya. Saya baru menyadari ada cafe di situ. Dari luar seperti ruko tutup. Ternyata didalamnya OK. Kafe dengan konsep anak muda banget. Sepertinya kafe ini menjual minuman kekinian. Ruangannya tidak terlalu luas tetapi tertata apik. Ber AC lagi. Saat kami masuk ada bapak ojol yang sedang menunggu pesanan.
Kami duduk di salah satu bangku. Tak banyak orang di situ, tetapi penjualnya terlihat sibuk. Satu dua orang datang untuk mengambil pesanan. Penjualannya secara online, batin saya. Inilah cara berdagang anak-anak millenial.
Kami lama duduk di situ. Sampai minuman kami habis. Ami sibuk dengan gadgetnya. Begitu serius. Saya tahu dia sedang bekerja, bukan bermain. Maka saya tidak mengajaknya bicara. Saya juga asyik dengan gadget saya, baca novel.
"Yes. Dapat" pekik Ami lirih.
Saya menoleh, melihat wajahnya bersinar.
"Kita kemana sekarang?"
"Pulang?"
Lah kok pulang.
"Saya dapat agen Surabaya. Di sana tersedia banyak dengan harga miring. Besok kita ambil sekalian jemput Deeja" jelasnya sebelum saya bertanya lebih banyak. Oalah, jadi hasil dia ngutek hp sedari tadi itu hasilnya.
Kami pun pulang. Bayangkan, perjalanan Blitar-Tulungagung dapatnya agen Surabaya. Oh my God.
Di perjalanan pulang dia berkata, "Untung di agen itu gak ada, saya jadi tahu yang lain" Saya melongo mendengarnya.
Kalimat itu sepintas terdengar aneh. Untung kok karena gak ada. Bertolak belakang kan? Tetapi itulah yang terjadi. Karena tidak ada maka dia berpikir dimana mendapatkannya. Karena tidak ada di Tulungagung maka searching mengantarkannya menemukan agen lain yang lebih besar dengan harga yang lebih murah. Karena gak ada, wawasannya bertambah, ilmunya bertambah. Semua karena gak ada. Begitulah kira-kira jalan pikiran Ami.
Jadi, segala sesuatu itu tinggal bagaimana kita memaknainya. Yang terlihat tidak menguntung kan pun bisa membawa berkah kalau kita memaknainya sebagai berkah. Dengan kata lain, dibalik kerugian bisa disematkan keuntungan. Maka yang terjadi sebaliknya pun demikian. Pada hal yang terlihat menguntungkan bisa juga tersemat sesuatu yang merugikan.
Beruntunglah orang yang diberi ilmu untuk melihatnya dengan awas.
Inilah rahasia Allah kawan, saya pribadi sering mengalami dalam banyak hal, saat itu kecewa luar biasa bahkan kalau gak malu saya protes ke Sang Kuasa, tapi selanjutnya ...saya mesthi ngomong ...TERNYATA ADA HIKMAHNYA TRIMAKASIH YA ALLAH ..jadi ketika yang kita harapkam tidak sesuai, harus siap kesabaran dan belajar wadah kekecewaan sebagai rahmad ..Barakahllah
BalasHapusBetul teman. Kita terlalu dini menyimpulkan ketidakberuntungan. Padahal...
HapusKeberhasilan mmg tdk mudah bgt sj qt dptkan, melainkan dari hasil usaha, do'a n kesabaran itulah yg akhirnya bs menggapai angan2 n cita2 serta kesuksesan, semangat n sukses Ami, bimbingan n arahan serata do'a ortunyalah yg mendorong untuk anak2 menjadi sukses
BalasHapusBerproses
Hapus