Minggu, 23 September 2018

Satu Jam Lebih Dekat


Wahai anak muda, jika engkau tidak sanggup menahan lelahnya belajar, engkau harus menanggung pahitnya kebodohan. (Phythagoras)

Bismillahirrohmairrohim,
Satu jam lebih dekat adalah acara malmingannya penduduk Natuna. Saya baru ngeh. Penasaran awalnya. Pesan sapai ratusan. Jangan-jangan ada informasi penting yang harus saya ketahui.

Eh... ternyata ada acara kepoin PJ ODOP. PJ itu orang-orang yang bertanggungjawab terhadap keberlagsungan program ini. Setiap pulau ada beberapa PJ. Tugasnya menjawab pertayaan dari peserta, mengarahkan peserta agar tertib mengikuti kegiatan, menyampaikan informasi dan lain sebagainya.



Semalam yang dikepoin mba Ake. Seperti talk show yang mengulik cerita hidup artis. Mbak Ake adalah artisnya. Ada ada saja. Semua ditanyakan. Paling banyak ya seputar minat menulisnya.

Saya hanya menyimak sambil senyum-senyum. Ini obrolan anak muda. Saling menjahili, saling memotivasi, saling mendukung dan tentu saja ha ha hi hi.

Ya Allah, ternyata saya adalah peserta paling tua. Mereka masih sangat muda. Seusia anak pertama saya. Saya masuk ke dunia mereka.

Terjebakkah saya? Iya. Terjebak di dunia lain. Dunia yang penuh warna-warni. Bercanda sambil belajar. Belajar sambil bercanda.

Dunia saya memang berbeda dengan dunia mereka. Yang sama adalah minat menulisnya. Di mana-mana ada ilmu yang bisa dipelajari. Allah menjadikan ilmu berceceran. Kita bisa mendapatkannya dengan mudah, kalau mau.
Pada obrolan mereka pun ada ilmu. Setidaknya saya menjadi tahu apa yang mereka pikirkan, anak-anak muda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...