Kamis, 15 November 2018

Benang dan Performa Rajutan


Bismillahirrohmanirrohiim,

Bagi perajut, keberadaan benang itu sangat penting. Sama pentingnya dengan hakken. Mengapa? Karena material utama produk rajutan adalah benang.

Saya mulai kembali menekuni rajutan sejak lima tahun terakhir ini. Sejak kerajinan tangan ini mulai booming.  Sementara, ketrampilan dasar merajut sudah saya pelajari sejak SD. Mentornya, Ibu sendiri. Ibu saya seorang perawat yang hobi merajut. Beliau mengajari saya teknik dasar merajut. Membuat rantai dan membuat pagar. Sekarang saya baru tahu kalau itu namanya chance dan double crochet.



Saya memakai berbagai jenis benang untuk proyek rajutan saya. Setiap jenis benang memiliki karakteristik yang akan mempengaruhi hasil rajutan.

Benang katun lebih soft. Ply benang katun ada yang kecil ada yang besar.  Benang ini kalau dipegang menimbulkan kesan  adem, sehingga cocok untuk produk pakai seperti topi bayi, selimut bayi atau sepatu bayi. Tetapi bukan berarti tidak cocok untuk produk seperti tas atau dompet lo ya. Karena benang katun sendiri bermacam-macam juga jenisnya. Mulai dari yang halus sampai yang kasar. Kelebihannya,  benang ini tidak molor sehingga bentuknya  tidak mudah berubah setelah dipakai. Bagi perajut yang suka warna cerah dan ngejreng mungkin kurang menyukai benang ini karena warna benang katun umumnya kusam. 
Proyek dari benang katun 

Benang lain, adalah benang berbahan poliester. Beberapa diantaranya adalah policherry, poli indo dan onitsuga. Koleksi benang saya sebagian besar jenis benang ini. Saya suka merajut benang ini karena cukup lunak benangnya. Tidak menimbulkan rasa sakit ketika dirajut. Kelebihan lain, warnanya cerah dan lumayan lengkap pilihan warnanya. Warna ungu misalnya. Ada tiga pilihan warna, mulai dari warna tua yang tajam sampai warna muda yang kalem.

Produk dari benang poli


Masih ada satu jenis benang lain, yaitu berbahan nilon. Ciri khas benang ini ada pada warna kilapnya. Ada beberapa ukuran ply, mulai dari kecil sampai besar. Karena kilapnya, benang ini memberi kesan wah. Sesuai dengan harganya yang juga relatif lebih mahal dari pada jenis benang lain. Kalau benang poliester ringan, benang nilon lebih bermassa. Hal itu membuat produk dari benang nilon terkesan berkelas. Beberapa benang nilon, plynya kaku,  menyebabkan tangan sakit saat merajutnya.

Selain dipengaruhi oleh ketrampilan perajut, produk rajutan juga dipengaruhi oleh jenis benang dan warnanya. Ada beberapa warna yang memberi kesan exclusive, seperti merah maroon atau warna coklat tua.

Sebuah pengalaman yang tidak menyenangkan yang pernah saya alami saat membeli benang rajut adalah ply-nya pecah di bagian dalam. Jadi terlihat dari luar benang itu baik baik saja. Tetapi setelah saya menghabiskan  hampir separoh gulungan, ply-nya menjadi lebih kecil. Tampak serabutnya terburai.  Setelah beberapa meter kemudian ply nya kembali seperti ukuran semula. Semoga hal itu tidak terjadi pada perajut yang lain.

Happy crocheting!

#ODOPbatch6
#nonfiksi




5 komentar:

  1. Kreatif.
    Ini juga bisa menghasilkan

    BalasHapus
  2. Wah bu Endah kreatif banget. Makin kagum 😊

    BalasHapus
  3. Lah ibu, saya baru tau benang rajut banyak jenisnya xD kirain sama aja. Ibu kerennnn bisa ngerajut. Saya dari dulu pengen belajar tapi ga bisa bisa xD

    BalasHapus

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...