Kamis, 15 November 2018

Gawai, Mengantar Pembelajaran Era Baru


Bismillahiroohmanirrohim,

Merk : Huawei MediaPad T17.0
Kamera : depan belakang
Memory :

Saya menggunakan gawai ini sejak dua tahun yang lalu. Telepon pintar berukuran 7 inchi yang memudahkan saya menyimpan berbagai macam data karena saya menempatkan memory eksternal berkapasitas 16 GB.

Keputusan saya memilih gawai berjenis Tab ini adalah karena saya merasa Android saya sudah tidak mampu lagi memenuhi tuntutan saya. Yah memang gawai ini sedikit merepotkan karena ukuran fisiknya yang besar. Tetapi disisi lain, saya merasa diuntungkan karena lebih leluasa melakukan aktifitas terutama ketika saya terhubung dengan internet.



Ketika akan membeli gawai saya mendata "tuntutan" yang harus dipenuhi olehnya. Pertama, dia tidak boleh memperkosa mata saya. Layar berukuran 5 inchi masih belum cukup bersahabat dengan mata saya yang semakin hari minusnya semakin bertambah saja. Kedua, bisa dan mudah terkoneksi dengan internet. Saya rasa semua telepon pintar sudah memenuhi tuntutan ini. Ketiga, media penyimpanan harus cukup. Hal ini sangat penting karena saya membutuhkan ruang yang cukup untuk menyimpan file-file, terutama yang saya butuhkan untuk menunjang kegiatan sehari-hari saya sebagai guru. Ketika mengajar, saya selalu bergerak. Saya mengunjungi semua meja siswa. Nah pada saat itu, saya membutuhkan bahan ajar yang "terpegang" oleh tangan saya. Bahan ajar yang dapat saya edit sewaktu-waktu dan saya kirimkan saat itu juga tanpa tergantung apakah saya sedang berada di ruangan ber -wifi atau tidak. Wah ... banyak ya maunya saya.

Ketika semua itu saya sampaikan kepada Ami, dia menjentikkan dua jari tangannya sambil berkata : ibuk butuh Tab.

Setelah dua tahun menggunakannya, saya tidak mendapatkan masalah yang berarti. Sembilanpuluh persen sesuai dengan yang saya inginkan. Saya memindahkan semua aktifitas saya di dalam gawai tersebut. Hal yang saya sukai dari gawai ini adalah, saya dapat memperlakukannya seperti laptop. Bahkan melebihi dari sisi fungsinya. Saya menulis, mengedit, mengirimkan file cukup dari sini. Saya menanamkan aplikasi yang "ringan" tetapi cukup lengkap, yang memungkinkan saya dapat bekerja dengan word, excel dan bahkan presentasi. Singkat kata, saya bisa menentengnya sembari mengelilingi ruangan kelas.

Tentu, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Dari sekian banyak kelebihan, gawai ini memiliki beberapa kekurangan. Pertama, single card. Saya hanya bisa memberinya satu kartu saja. Ini cukup merepotkannya. Karena kartu selular saya yang utama kurang bagus untuk mengakses internet. Padahal bagi saya akses internet itu sangat penting. Lah kalau saya ganti kartu itu sangat mustahil. Maka saya harus menerima takdir menanamkan kartu untuk mengisi kuota saja. Sedangkan kartu utama saya titipkan di dalam gawai yang lain.

Kekurangan kedua, adalah kameranya. Kualitas gambarnya benar-benar kurang OK. Gambar yang dihasilka tidak tajam bila tidak mendapat sumber cahaya yang cukup. Lagi-lagi ini adalah takdir saya. Toh saya tidak terlalu suka berfoto ria. Saya bisa memanfaatkan gawai teman untuk urusan foto dan mengirimkan melalui WA.

Sekarang umurnya ditangan saya masih dua tahun. Saya berharap dia masih betah membersamai saya.

#ODOPbatch6
#nonfiksi



13 komentar:

  1. Aamiin, semoga masih oke ya mba sampai seterusnya 😄

    BalasHapus
  2. Gpp bu, tdk ada yg sempurna. Yg penting bermanfaat buat yg punya 😊

    BalasHapus
  3. Wah recommended ya Bu kalau buat aktifitas blogging. Tab saya yg lama rusak rasanya pingin beli baru saja dari pada dandan berulang kali. Bisa nih jadi pilihan makasih bu

    BalasHapus
  4. Tab lebih enak dipakai untuk blogging

    BalasHapus
  5. Waaa asik ya mb buat berseluncur blogwalking

    BalasHapus
  6. Yang penting yang pake bisa sayang barang :)

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Gawaiku umurnya juga hampir dua tahun.. semoga betah terus.. 😁

    BalasHapus

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...