Minggu, 14 April 2019

Hasud, Penyakit Hati Yang Melemahkan



Tiba-tiba ingin menulis tentang hasud. Penyakit hati yang seringkali menimpa kita tanpa kita sadari.

Yuk kita tengok pengertian dari hasut. Daripada salah, kita lihat artinya dari KBBI dulu.

Hasud dalam kamus besar bahasa Indonesia versi online berarti Iri hati atau dengki . Sementara menurut wikipedia, hasud adalah suatu emosi pada seseorang yang tidak memiliki sesuatu  dan ingin memilikinya atau menginginkan orang lain kehilangan apa yang dimilikinya.



Jadi sederhananya begini, Anda tidak punya mobil tapi anda ingin memilikinya. Ketika keinginan Anda tidak terwujud ada perasaan yang mengganggu diri Anda. Dan ketika ada orang yang mempunyai mobil seperti yang Anda inginkan, Anda berharap orang itu kehilangan mobilnya. Dan bila hal itu terjadi, Anda merasa senang dan puas.

Mobil itu hanya sebuah ilustrasi saja. Ia bisa berupa apa saja yang menimbulkan kesenangan. Jadi kalau Anda emosi karena ada orang lain bahagia berarti Anda sedang mengalami penyakit hati yang bernama hasad. 

Berbahayakah penyakit ini?

Oh... sangat sangat berbahaya. Penyakit ini membuat manusia tidak bahagia. Penderita penyakit ini suka marah marah sendiri tanpa sebab yang jelas. Setiap kali bertemu dengan orang yang dihasud-i tiba-tiba tensinya naik. Bawaannya ingin marah saja. Apa lagi kalau orang yang didengki itu semakin berjaya. Semakin hepi. Wah... tambah sempit hidupnya.

Dalam sebuah hadist bahkan disebutkan bahwa hasad itu seperti api yang membakar kayu bakar yang kering. Wusss sebentar saja akan habis. Semua kebaikan akan hilang. Penyakit-penyakit kronis akan muncul. Dengan demikian jarak antara kita dan kematian semakin pendek.

Anehnya orang yang dihasad-i biasanya semakin berjaya. Kenikmatannya tidak berkurang sedikitpun karena itu sudah takdir baginya. Orang yang di-hasud-i juga tidak berdosa karenanya.

Sebaliknya, penghasud akan semakin kesakitan dengan penyakitnya.  Biasanya, si penghasud akan berusaha memprovokasi orang lain agar menjadi sekutunya menjelek-jelekkan orang yang dihasud-i. Muncullah kelompok-kelompok penggibah dan pemfitnah.  Kalau usahanya tidak berhasil, api hasud di dalam dirinya akan berkobar semakin besar.


Dalam banyak hal, sifat hasud ini tidak menguntungkan sama sekali. Fakta-fakta tentang orang yang menderita penyakit ini adalah:

Capai lahir dan batin. Karena seorang penghasud akan melakukan sesuatu yang tidak ada gunanya. Ia akan menggibah tentang orang yang didengkinya. Mulutnya terus mencaci sementara hatinya terus mengeluarkan energi negatif.

Berpotensi kehilangan teman. Seorang penghasud akan terlihat buruk di mata orang kebanyakan. Tidak semua orang mempercayai kata-katanya. Ada orang yang pura-pura percaya dengannya dan ada juga orang menolak mentah pendapatnya. Apalagi bila yang dihasud itu orang baik. Sehingga perlahan-lahan penghasud ini akan ditinggalkan temannya sehingga ia semakin kesepian dan merana.

Berpotensi menderita penyakit kronis. Jantungnya bekerja lebih keras karena setiap kali melihat orang yang dihasud-i jantungnya  akan memompa darah lebih kuat. Mengapa? Karena setiap kali melihat orang yang dihasud-i darahnya naik dan mengalir lebih cepat. Maka dia akan mudah mendapat serangan jantung. Hati yang tidak bahagia akan menjadi pemicu penyakit-penyakit berat seperti diabetes, ginjal, asam lambung, maag dan juga penyakit berat lainnya.

Jadi, penyakit ini sungguh berbahaya. Sedapat mungkin harus dihindari, dienyahkan sejauh-jauhnya dari hati kita. Bila dia muncul, segera usir. Buang jauh. Istighfar, mohon perlindungan kepada Allah, karena sebetulnya sifat ini dihembuskan oleh setan ke dalam diri manusia.

Bagi yang dihasut, tenanglah. Tetap menjalani hidup seperti biasa. Jangan menyerang penghasut. Percuma. Penghasud itu tidak ada bedanya dengan orang hilang ingatan. Ia berada di dunianya sendiri yang gelap. Selanjutnya berlindunglah kepada Allah karena hanya Dia yang mampu melindungi kita dari marabahaya yang ditimbulkan oleh para pendengki.

Semoga bermanfaat




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...