Senin, 08 April 2019

Lawan Rasa Malas


Obrolan kita di Postingan sebelumnya

Masih ngomongin yang kemarin ya. Yang tau-tau itu lo. 

Eh tau tau udah sore. Padahal belum mengerjakan ini dan itu. Tau tau udah pagi. Padahal belum menyiapkan bahan makanan yang akan dimasak pagi ini. Belum mengerjakan ini dan itu yang seharusnya bisa dikerjakan kemarin sore. Sehingga pagi ini semua serba terburu-buru. 



 Terus pertanyaannya kemarin kemana bro?. Pasti nyengir deh. Coba ingat-ingat apa yang kita lakukan pada saat seharusnya kita mengerjakan sesuatu yang terbengkalai itu. Jujur deh. Pasti kita malas untuk melakukannya. Kita lebih menikmati posisi nyaman. Malas bergerak. Inilah yang disebut malas

Di sinilah masalahnya. Rasa malas itu ternyata musuh terbesar kita. Ia tidak ingin kita berhasil. Ia selalu menghambat kita dan membuat kita celaka. Lalu bagaimana cara mengatasinya? 

Nih, baca ulasan berikut ini. Siapa tahu menginspirasi pembaca sekalian. Ok, mari kita mulai membahasnya. 

1. Niat 
Segala sesuatu itu tergantung dari niatnya. Wah luar biasa memang satu kata ini. Niat itu mengambil bagian  sembilan puluh persen atau bahkan lebih dari itu dalam tercapainya suatu tujuan. Tidak ada yang bisa menghalangi seseorang untuk melakukan sesuatu bila niat itu sudah tertanam pada dirinya. 

Jadi untuk mengusir rasa malas ini, kita harus mempunyai niat yang kuat. Niat untuk melawan rasa malas. Niat untuk melakukan lebih baik. Niat untuk menjadi sesuatu yang lebih baik. Ingat ya, bahwa kitalah menentukan apakah kita akan berhasil atau gagal

2. Pikirkan akibat buruknya 
Setiap manusia mempunyai rasa takut. Takut apa? Takut sesuatu yang buruk menimpa kita. Takut kelaparan. Takut terlambat masuk sekolah karena sudah pasti akan menerima sanksi. Takut terlambat masuk kerja karena akan mendapat sanksi disiplin. Gaji dipotong atau bahkan dipecat yang itu berarti akan membuat kita kehilangan pekerjaan. 

Nah ketika malas datang, pikirkanlah dampak buruk dari rasa malas itu. Misalnya ketika kita malas belajar. Pikirkan apa dampak buruknya. Bisa jelek dong nilai kita. Bisa enggak naik kelas dong kita. Terus malu dong sama teman yang naik kelas. Kalau kita malas mengerjakan tugas, nanti bisa mendapat hukuman. 

Pokoknya ketika rasa malas itu datang pikiran kita harus bekerja untuk memikirkan dampak terburuk yang ditimbulkannya. Dramatisir dah sampai muncul rasa takut menghadapinya. Harapannya satu, yaitu rasa malas itu enyah jauh-jauh dari kita. 

3. Pikirkan dampak baiknya 
Setiap manusia mempunyai harapan. Membayangkan atau memikirkan apa yang kita harapkan benar-benar terjadi membuat perasaan kita menjadi nyaman. Bila point ke dua tidak berhasil cobalah cara ini, yaitu dengan memikirkan dampak baiknya. 

Bayangkan prestasi kita baik karena kita belajar. Bayangkan kita mendapatkan penghargaan karena apa yang kita lakukan. Kalau Anda sedang bercita-cita menjadi penulis dan ingin mewujudkan melahirkan sebuah buku, bayangkan buku dimana nama Anda tertera di bawah judulnya sedang anda pegang. 
Dengan menghidup-hidupkan harapan maka rasa malas semoga menjauh dari kita. 

4. Fokus 
Fokus ini seperti ketika kita menempuh perjalanan jauh. Jalan itu memiliki jalur utama yang akan membawa kita sampai pada tujuan yang kita inginkan. Tapi ada cabang-cabang jalan yang berupa jalan kecil yang menjauh dari jalur utama. 
Hati-hati, kalau kita belok mengikuti jalan kecil yang bukan jalur utama, kita akan semakin jauh dari tujuan dan bahkan mungkin akan membuat kita tersesat. 

Riilnya, bisa saja ketika kita sedang mengejar keinginan kita ada gangguan-gangguan kecil yang menggiurkan yang tidak kita sadari. 

Jadi, tetaplah fokus. 

Begitulah yang bisa kita lakukan untuk melawan rasa malas versi saya. Semoga bermanfaat.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...