Minggu, 14 April 2019

Perjalanan di Hari Minggu


Hari ini ingin masak ikan segar. Mumpung hari minggu kan. Saya suka membeli ikan segar di tempat penjualan ikan segar yang lokasinya lumayan jauh dari rumah saya, bukan di pasar atau di warung sayur. Kenapa? Selain pilihannya lebih banyak, juga karena saya bisa menyaksikan sendiri bagaimana ikan-ikan itu masih hidup sebelumnya. Kalau dipasar biasanya sudah dibekukan. Tidak tahu sejak kapan ikan itu mati. Kalau ternyata sudah terlalu lama, jadi tidak segar dong namanya. 


Sebelum sampai ke tempat tujuan mampir dulu ke warung nasi pecel. Nama warungnya SGPC. 
Dua porsi nasi pecel dengan lauk tambahan wader dan hati ampela ayam cukup duapuluh delapan ribu. Murah meriah. 

Serelah perut kenyang melanjutkan perjalanan lagi ke tempat penjualan ikan segar. Beberapa bango berjajar di sana. Tidak selalu sama ikan yang dijual. Ada patin, udang, kepiting, kerang bahkan ikan laut seperti tongkol atau tuna. 


Saya memilih patin. Ikan itu dibiarkan hidup bebas di kolam kolam kecil di depan papan display. Itu juga merupakan display juga sih. 

Saru kilogram duapuluh ribu. Penjualnya dengan lihai menangkap ikan itu dengan memegang keplanya. Ternyata satu ekor beratnya setengah kilo. Jadi dapat dua ekor. 

Dengan cekatan si penjual memotong kepala ikan. Darah bercucran. Setelah itu memotong tubuh ikan menjadi empat bagian. Selanjutnya memotong kepala ikan. Set set dan memasukkannya ke salam tas kresek hitam. 

Ok, ikannya sudah di dapat, tinggal belanja sayur mayur untuk mengisi kulkas yang kosong melompong sejak kemarin. 

Seperti biasa, lagi-lagi tempat belanja saya bukan di pasar tetapi di warung. Kenapa coba? Karena say tidak pandai menawar. Di pasar harganya masih tidak pasti alias harus ditawar. Ini kelemahan saya. Jadi daripada terjerumus pada harga yang tidak semestinya mending belanja di tempat yang pas pas saja. 


Lumayan lengkap kok yang dijual. Mulai dari sayur, ikan, bumbu sampai buah ada.


Cukup lengkaplah. Saya memilih beberapa sayur segar dan minyak goreng. Tidak perlu banyak banyak juga karena warung ini buka sampai jam tujuh malam. Saya bisa ke sini sewaktu-waktu untuk berbelanja. 

Okelah, semua sudah cukup, sekarang saatnya pulang. Memasak untuk makan siang. 

#minggupagi
#jalanjalan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...