Quotes adalah catatan indah yang berisi kata-kata bijak yang menjadi pengingat tentang hal baik. Biasanya quotes atau kutipan itu disampaikan oleh orang alim, orang bijak atau tokoh yang menjadi panutan. Membaca dan meresapinya membuat hati kita terasa adem. Nyesss.
Itu sebabnya banyak orang menyunting kutipan dan menyimpannya. Beberapa orang sengaja mengirimkan kepada seseorang yang dipandang pantas mendapatkannya. Mungkin mereka berpikir untuk berbagi hal baik dan saling mengingatkan.
Selain kutipan ada lagi nasehat. Nasehat ini berupa kalimat yang sarat dengan pesan baik. Layaknya, nasehat disampaikan oleh orangtua atau guru atau alim ulama. Kewibawaan para alim tersebut membuat nasehat memiliki kekuatan.
Nasehat itu akan diingat selalu dalam kehidupan seseorang. Nasehat yang sudah merekat kuat dalam hati sanubari seseorang mampu mengubah peringai dan perilaku seseorang.
Sore ini, saya mendapati di beranda media sosial tentang nasehat KH Maimoen Zubair, tokoh yang sangat terkenal itu. Satu dari enam nasehat beliau adalah
Ojo kakehan suudzon mundak peteng ati lan rekoso urip
Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia kurang lebih artinya begini : Jangan terlalu banyak suudzon (berprasangka buruk) karena akan membuat hatimu gelap dan sengsara hidupmu.
Mari kita cermati dan kita resapi baik-baik kalimat ini. Kita sadari atau tidak, sebetulnya sebagian besar kegalauan yang melingkupi hati kita selama ini adalah buruk sangka.
Marah, kecewa dan sejenisnya muncul karena buruk sangka memenuhi hati kita. Padahal mungkin saja yang sebenarnya terjadi tidak seperti yang kita pikirkan. Bahkan mungkin sangat bertolak belakang.
Misalnya, kita bertemu dengan teman kita yang wajahnya jutek. Saat itulah pikiran kita mulai mengembara ke mana-mana. Mungkin dia marah dengan kita. Mungkin dia benci kita. Apa salah kita. Dasar ... dan seterusnya. Saat pikiran kita mengembara kemana-mana, mempertanyakan, menduga dan berburuk sangka, saat itulah hati kita galau. Setan membawa kita pada kemungkinan-kemungkinan buruk yang belum tentu benar. Banyaknya pikiran buruk itu seperti suasana gelap dimana kita sulit melihat kebenaran. Kita berada di pusaran energi negatif. Dan semua itu akan mempengaruhi kehidupan kita. Mempengaruhi suasana hati kita. Sengsara kita dibuatnya.
Termasuk di dalamnya adalah berburuksangka pada ketentuan Allah. Seringkali ini terjadi pada situasi yang tidak kita kehendaki. Ketika hasrat hati ingin makanan enak, tidak punya uang. Nyesek kan. Mulaikan berhitung tentang takdir. Mengeluh dan sejenisnya. Apakah dengan mengeluh itu hati kita puas? Tidak.
Yang terjadi adalah kecewa berkepanjangan. Susah berkepanjangan. Sengsara berkepanjangan.
Hal ini berbeda ketika kita mengambil langkah sebaliknya. Berbaik sangka. Mungkin kondisi ini yang terbaik. Mungkin belum saatnya. Mungkin di kesempatan lain. Mungkin dia sedang menghadapi masalah. Mungkin dia sedang tidak enak badan. Mungkin... Kita hadirkan kemungkinan yang baik-baik, yang membuat hati kita merasa nyaman.
Bismillah, ini semua adalah pengingat utamanya untuk diri sendiri. Semoga tidak hanya berhenti sebagai tulisan, tetapi dapat terealisasi. Semoga bermanfaat bagi diri sendiri dan pembaca.
#khmaimoenzubair
#nasehat
#petuah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar