Nama saya Endah Susilawati. Nama ini beberapa kali keliru jadi harus dibenarkan. Rupanya bagi orang Jawa kata Susilawati itu kurang luwes. Luwesnya adalah Susilowati. Mungkin karena kesalahan penulis ijazah dulu atau bagaimana. Akibatnya setiap kali terbit berkas baru saya harus selalu memastikan huruf "a" pada kata susilawati itu tertulis dengan benar.
Usia saya tidak muda lagi. Tahun ini genap limapuluh enam tahun. Itu artinya sudah lebih dari setengah abad saya menikmati karunia Allah dalam bentuk kehidupan. Entah apa yang sudah saya lakukan di perjalanan yang sudah lebih dari setengah abad ini. Rasanya kok belum ada ya pencapaian yang berarti. Saya hanya berharap apa yang sudah saya lalui ini membawa berkah bagi diri sendiri dan juga orang lain, aamiin.
Meskipun sudah senja tapi saya masih menyimpan mimpi yaitu menghasilkan buku sendiri. Dulu sih ingin menghasilkan buku cetak tapi seiring berkembangnya waktu sepertinya ebook bolehlah. Belum kesampaian tapi. Sejauh ini, setua ini belum kesampaian? Iya betul belum kesampaian. Lalu apa usaha yang saya lakukan selama ini? Membaca iya tetapi kalau pas mood saja. Ikut pelatihan kepenulisan sudah. Dapat materi tapi dibaca pada saat pelatihan, mengerjakan tugas pelatihan tapi hanya sebatas tugas setelah itu da...da... Masuk komunitas penulis. Saat termotivasi, produktif menulis yang kata teman-teman tulisan saya tidak terlalu buruk. Tetapi setelah itu ya sudah, motivasi menulis raib begitu saja.
Mengapa saya tidak bisa seperti mereka yag dapat dengan mudah menulis dan menghasilkan buku dengan hitungan bulan, minggu bahkan hari? Pertanyaan itu sangat menghantui. Jawabannya saya juga tidak tahu. Tetapi sepertinya itu disebabkan karena kebiasaan saya. Mereka yang berhasil menulis buku memiliki kebiasaan yang tidak saya miliki. Saya tidak melakukan apa yang mereka lakukan.
Untuk menjadi ahli, seseorang harus menginvestasikan pikiran, tenaga dan waktunya untuk berlatih tentang kompetensi yang ingin ia kuasai. Saya ingin memiliki kompetensi menulis, berati saya harus mendedikasikan pikiran, tenaga dan waktu untuk menulis. Saya yakin seorang penulis melakukan latihan dengan cara menulis. Mereka mempunyai kebiasaan menulis setiap hari. Mungkin setengah jam, mungkin satu jam, dua jam atau tiga jam setiap hari waktunya digunakan untuk menulis, dan lama-lama menjadi sebuah kebiasaan.
Jadi ditulisan ini saya ingin mendeklarasikan bahwa mulai hari ini saya akan menginstal kebiasaan menulis setiap hari. Saya akan menginvestasikan satu jam untuk menulis dan satu jam untuk membaca. Karena menurut saya dua kegiatan itu satu paket. Membaca adalah cara untuk membuka dan mengakses inspirasi agar dapat menghasilkan bahan tulisan. Untuk waktu membaca akan saya lakukan selepas shalat ashar atau sekitar jam empat sore sepulang sekolah. Sedangkan waktu menulis saya lakukan pada jam 21.00 setiap hari.
Apa saja yang akan saya tulis? Ya apa saja. Karena mood menulis saya tidak tentu maka saya tahu membuat kebiasaan ini sangat sulit. Kalau saya mematok jenis tulisan justru akan membuat saya kesulitan sendiri. Dalam 30 hari ke depan biarlah tulisan random dulu. Yang penting konsisten menulis satu jam setiap hari. Minimal! Artinya bila tiba-tiba ide muncul dan saya harus menulis maka itu tidak termasuk dalam hitungan tadi. Istilahnya bonus dan tidak dihitung sebagai latihan menulis.
- Habits baru: Membaca dan menulis
- Waktu: 1 jam sehari untuk membaca dan 1 jam sehari untuk menulis
- Jenis bacaan: Apa saja
- Jenis tulisan: Apa saja
- Media: wattpad, blog, google dokumen
- Waktu pencapaian: 30 hari tak terputus, bila terputus maka akan mengulang dari awal dan dihitung nol
Bismillah