Minggu, 16 September 2018

Belajar dari Kemarin


Belajar dari kemarin, hidup untuk sekarang, berharap untuk besok. Hal yang paling penting adalah jangan berhenti bertanya. 
(Albert Einstein)


Untuk sesaat saya diam dan benar-benar diam. Kehabisan kata-kata untuk diungkapkan. Saya larut dalam pikiran saya sendiri.


OMG. Saya tidak tahu bahwa di luar sana ada kehebohan yang luar biasa. Eh ngomong apa sih saya. Kok riweh banget.

Sekilas tentang saya. Saya adalah perempuan berusia setengah abad. Saya tinggal di desa yang berjarak 7 kilometer dari pusat kota kecamatan. Tidak terlalu sulit untuk mengakses dunia luar. Beberapa fasilitas umum ada di desa saya. Internet bukan lagi hal asing. Saya mengenal internet sudah cukup lama. Aktifitas sehari-hari saya   mengajar di sebuah SMK di daerah saya.

Beberapa waktu yang lalu saya ikut program ODOP. Sebagai anggota tertua di program ini, saya lebih banyak menyimak. Mengikuti chit chat (bahasa mereka) terutama tentang materi dan program. Maklumlah sudah embah embah, sudah tidak begitu telaten. Mungkin karena beda generasi.

Kok mau maunya saya ikut program ini. Nah itu dia. Setelah terjebak di sini, saat ini, pertanyaan itu menjadi sesuatu yang menggelitik juga. Apa saya kurang kerjaan? Walah... pekerjaan di kantor saja sudah membuat saya sulit bernapas.

Bukan. Bukan karena kurang kerjaan yang membuat saya ikut program ini, tetapi karena saya ingin menulis. Ah salah lagi. Saya sudah bisa menulis sebetulnya, tetapi saya ingin konsisten menulis dan produktif. O la la kalau boleh bermimpi sih, saya pengen melahirkan sebuah buku.

Program ini luar biasa. Pertama karena aturannya gila. A, b, c yang semuanya mengikat erat komitmen pesertanya. Bismillah, semoga saya bisa mengikuti program ini hingga akhir.

Seperti nama programnya, one day one post, saya harus menulis setiap hari dan mempostingnya di blog pribadi. Sampai di sini, saya masih bisa mengikuti meski harus terengah-engah. Seminggu ada dua kali materi kepenulisan. Ini benar benar keren. Sangat bermanfaat bagi saya. Up date  ilmu kepenulisan yang memang sangat minim.

Setiap hari, selama satu jam,  ada bedah tulisan. Mengupas tulisan salah satu anggota. Dari anggota untuk anggota. Sesi ini juga menarik. Seringkali, karena tuntutan pekerjaan saya melewatkan sesi ini. Tetapi saya tetap menyimak semua percakapan di grup ini pada dini hari. Manfaatnya luar biasa.

Seminggu sekali ada tantangan menulis. Namanya tantangan ya, selalu membutuhkan energi lebih. Misalnya membuat tulisan yang mengandung tiga kata, ulat, amplop dan gawai. Waduh kata-katanya kok sepertinya sulit disambungkan begitu. Dengan penuh perjuangan, akhirnya bisa. 

Jadi penasaran bagaimana hasil kerja peserta lain menghadapi tantangan ini. Dan ternyata... luar biasa.
(Bersambung)

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...