Sabtu, 08 September 2018

Hidup Itu Harus Berani

Seseorang datang dan mencurahkan isi hatinya. Istilah jaman sekarang curhat. Ia mengeluhkan betapa tidak nyaman keadaannya saat ini. Ditempatnya bekerja ia merasa tidak nyaman. Gajinya terlalu kecil sementara tuntutan pekerjaannya besar, tak sebanding dengan imbalan yang ia terima.



Beberapa teman menyarankan untuk minta kenaikan gaji kepada pimpinan, katanya.

Kuikuti saran itu, tapi kata pimpinan permohonanku belum bisa dipenuhi dalam waktu dekat, lanjutnya.

Apa yang harus kulakukan? tanyanya.

Temanku ini berada dalam posisi yang sulit. Benar-benar sulit. Aku tak ingin gegabah menjawab pertanyaan itu.

Kalau kamu berada di posisiku, apa yang kamu lakukan? ia masih ngotot mengharapkan jawabanku.

Aku? Ehm kalau aku jadi kamu aku akan keluar dan mencari pekerjaan di tempat lain.

Dia menggeleng. Tidak mungkin! Katanya.

Why? Aku balik bertanya kepadanya. Dia sendiri yang minta pendapatku tetapi dia juga yang menolaknya.

Belum tentu aku dapat pekerjaan lain bila aku keluar dari situ. Sekarang mencari pekerjaan tidak gampang.

Kupikir dia seorang pemberani, ternyata tidak. Berani mengeluh tetapi tidak berani mengambil keputusan.

Oh, gitu ya? Kalau begitu berhentilah mengeluh. Nikmati pekerjaanmu.

Jahat ya saranku? Tapi menurutku memang begitu. Kita harus tegas mengambil keputusan.  Beradalah pada sisi yang kamu kehendaki. Kiri atau kanan. Hitam atau putih.  Jangan abu-abu, karena itu tidak akan menguntungkan. Karena itu menunjukkan jiwa yang kerdil, jiwa pecundang.

Lihatlah alasan mengapa kamu tidak mau keluar dan mencari pekerjaan lain! Kamu takut tidak dapat pekerjaan. Itu artinya kamu tidak yakin bahwa kamu memiliki kemampuan. Mungkin kamu memang benar benar tidak punya kemampuan. Jadi wajar kan bila pimpinanmu keberatan menaikkan gajimu.

O...o... Keep Calm down baby. Tidak usah naik pitam. Kita hanya mengikuti logika berpikir yang sehat dan lumrah.

Hidup memang butuh strategi kan. Ada sikap yang harus dapat dipertanggungjawabkan. Jangan plin plan. Jangan angin anginan. Hidup itu butuh keberanian. Berani mengambil keputusan dan berani menerima konsekuensinya. Bila tidak, lupakan bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...