Kamis, 27 September 2018

Istana Gebang

Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam.
 (Ir Sukarno)

Bismillahirrohmanirrohim
Kita tidak pernah bisa memilih, dari rahim mana kita dilahirkan. Kita juga tidak dapat memilih di mana kita lahir dan mati. Ini adalah bagian dari takdir.

Dan saya ditakdirkan lahir di Kabupaten Blitar. Mungkin orang mengenal Blitar karena Ir Sukarno. Tidak salah sih. Karena beliau dimakamkan di kota Blitar.



Wilayah Blitar cukup luas. Berbatasan dengan kabupaten Malang di sebelah timur, kabupaten Kediri di sebelah utara, kabupaten Tulungagung di sebelah barat. Sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan laut selatan.


Saya lahir dan besar di Blitar. Bangga sekali. Sampai setua ini, saya belum mengenal Blitar sepenuhnya. Masih suka melongo ketika ada yang bilang ada tempat-tempat menarik di sana. Apalagi kalau tempat itu ternyata dekat dan sangat mudah dijangkau.

Salah satu tempat wisata yang pernah saya kunjungi dan menjadi icon Kota Blitar adalah Istana Gebang. Tempat tujuan wisata ini masih erat kaitannya dengan Bung Karno sang Proklamator. Konon, Istana Gebang ini adalah rumah peninggalan orangtua Bung Karno yang kemudian ditinggali oleh bu Wardoyo, kakak Bung Karno.

Masuk ke Istana Gebang, kita layaknya memasuki rumah kediaman bangsawan jaman dulu. Halamannya sangat luas. Di tengah halaman, persis di depan rumah induk dibangun patung Bung Karno dalam ukuran besar, menghadap tiang bendera.

Di dalam rumah induk yang terdiri dari beberapa ruangan, tertata rapi benda-benda bersejarah. Benda-benda tersebut adalah benda-benda yang pernah menemani keseharian Bung Karno. Rumah induk ini terhubung dengan bangunan belakang. Di bagian belakang terdapat beberapa ruangan seperti ruang makan dan dapur. Anda harus datang ke sana untuk merasakan sensasi rumah bangsawan jaman dahulu.

Di sebelah kanan rumah induk ada bangunan semacam pendopo. Bangunan ini sekarang difungsikan sebagai balai kesenian. Pada saat saya berkunjung ke sana, ada kegiatan latihan menari. Suasananya riuh rendah, bercampur antara suara pengunjung, suara gamelan dan suara aba-aba pelatih tari.

Di sebelah kanan ada bangunan rumah yang terpisah dari rumah induk. Seperti paviliun. Saya tidak masuk ke dalam karena kelihatan private.

Say lebih tertarik menikmati suasana Istana Gebang dengan duduk-duduk di kursi taman yang tersedia di halaman. Sebagaimana halnya tempat wisata, selalu ada spot untuk pedagang. Di bagian kanan halaman sering digunakan para pedagang menggelar dagangannya.

Mengunjungi Istana Gebang tidaklah sulit. Lokasinya di tengah kota. Alat transportasi ke sana dapat diperoleh dengan mudah. Bila tujuan utama Anda berkunjung ke MBK, Anda bisa naik becak sambil menikmati suasana kota Blitar. Atau Anda bisa order grab.

Kalau Anda membawa kendaraan pribadi Anda dapat memarkir kendaraan dengan aman di area parkir yang luas dan harga karcis yang terjangkau.

Tidak dipungut biaya untuk masuk di Istana Gebang. Anda hanya diminta untuk mengisi buku tamu.

Jadi, kapan Anda akan berkunjung ke sana?

#tantanganODOP3
#komunitasoedayonepost
#ODOP_6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...