Jumat, 21 September 2018

Sekolah Garis untuk Semua


Gubernur Jatim periode 2019-2024 akan menggratiskan biaya pendidikan Sekolah Menengah baik umum maupun kejuruan. (Sumber: https://regional.kompas.com/read/2018/08/12/17590021/khofifah-siap-gratiskan-biaya-pendidikan-smasmk-di-jawa-timur). Berita baik ini  menggema seantero jagad maya begitu dilontarkan Gubernur terpilih, Kofifah Indar Parawangsa.



Berita ini disambut dengan sukacita oleh warga Jawa Timur. Meskipun masih tahun depan mulai direalisasikan, tetapi harapan warga Jatim sudah melambung tinggi. Mendapat bantuan dalam bentuk biaya pendidikan sangat membantu masyarakat, terutama masyarakat kurang mampu.

Sebetulnya penggratisan biaya pendidikan di Jawa timur bukanlah hal baru. Ada beberapa sekolah yang menggratiskan biaya bagi peserta didiknya di Jawa Timur. Misalnya SPI (Sekolah Selamat Pagi Indonesia) di Batu, PPTQ di Sidoarjo dan Himmatun Ayat di Surabaya. Tiga lembaga tersebut adalah lembaga pendidikan Swasta.

Sementara program Sekolah gratis yang disupport pemerintah bisa kita temui pada pemerintah kota Surabaya dan Pemerintah Kota Blitar.

Berita ini sangat menggembirakan masyarakat tentunya. Persis seperti kata bu Kofifah yang mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu repot memikirkan biaya pendidikan anaknya. Tugas orangtua dalam hal ini diambil alih pemerintah.

Yang dimaksud bu Kofifah dengan mencanangkan sekolah gratis di sini tentu berlaku untuk semua masyarakat. Baik yang miskin maupun yang kaya. Baik yang sangat membutuhkan maupun yang kurang membutuhkan. Dengan demikian beban pemerintah provinsi juga akan sangat besar.

Meskipun sama-sama memberikan bantuan untuk biaya pendidikan, karakteristik peserta didik antara lembaga-lembaga pendidikan yang disebut di depan ( SPI, PPTQ dan Himmatun Ayat) berbeda dengan Sekolah gratis yang dicanangkan Gubernur Jatim.

Peserta didik yang mendapat bantuan di tiga lembaga tersebut adalah peserta didik yang memang benar-benar membutuhkan bantuan. Mereka adalah anak yatim dan kaum duafa. Tetapi pada sekolah gratis yang dicanangkan gubernur berlaku untuk semua kalangan termasuk yang secara finansial dapat menanggung biaya pendidikan secara mandiri.

Mungkin ini hanya sebuah pemikiran sederhana. Pemberian bantuan melalui kartu pintar, bantuan khusus siswa miskin atau sejenisnya mungkin lebih tepat sasaran dibandingkan pencanangan sekolah gratis untuk semua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...