Selasa, 11 September 2018

Siap Untuk Menang


Setelah menahannya beberapa menit saya mempersilakannya keluar kelas. Dia mengangguk, bersalaman dan mencium tangan saya kemudian beranjak keluar menemui teman temannya di luar.

Seseorang masuk menghampiri saya. Setelah mengucapkan salam dan bersalaman, dia berjongkok di samping saya. Namanya Anam. Dia sangat sopan untuk ukuran remaja seusianya. Di kelas saya, sikapnya itu justru terlihat aneh.

Setelah berbasa-basi dia menanyakan apakah nanti di kelas XI siswa akan diacak. Sepertinya ada sesuatu dibalik pertanyaan ini.

"Kamu tidak nyaman di kelas ini?" Saya menebak dan dia menganggukkan kepala.

Saya diam beberapa saat lamanya. Saya berpikir keras untuk menjawabnya. Tentu saja bukan asal jawaban untuk menenangkan hatinya. Juga bukan jawaban yang membuat hatinya gelisah. Tetapi jawaban yang meng-edukasi .

"Ya. Tahun depan kamu akan mendapatkan teman-teman yang berbeda yang mungkin lebih baik dari kelas ini. Tapi itu tahun depan lo"

Anam meringis. Antara senang dan tidak.

"Bagaimana sekarang?"tanya saya. Dia tak menjawab. Hanya meringis menunjukkan giginya yang putih.

"Mari kita buat kelas ini nyaman untuk semua orang. Saya butuh kamu dan beberapa temanmu. Kita harus bekerja sama untuk mengubah kelas ini agar menjadi kelas yang nyaman. Maukah kamu?" Saya memberikan pertanyaan di akhir kata-kata saya.

"Bagaimana caranya?" Anam balik bertanya.

"Begini...
Saya pun mulai menjelaskan apa yang harus dilakukannya. Saya minta Anam mendata teman-temannya yang se- visi dengannya. Ada tigabelas orang. Jumlah ini cukup kuat untuk membuat berubahan. Mereka, ketigabelas orang ini harus menjadi pembeda. Mereka harus konsisten di track baik. Sementara mereka yang mokong  yang jumlahnya hanya beberapa itu biarlah berjalan di track jelek. Selebihnya, yang lain, akan menentukan pilihan di track  mana mereka seharusnya berada.

Yakinlah bahwa tindakan baik tak akan sia-sia. Setiap orang fitrahnya baik. Nalurinya akan mengajak pada kebaikan. Kita akan melihat bahwa track baik akan terus bertambah dan menyisakan track  jelek yang hanya berisi satu dua orang saja. Hingga pada akhirnya mereka akan meninggalkan tempatnya dan bergabung bersama kita.

"Siap bu!"

Setelah itu, kami berpisah dengan semangat untuk memenangkan pertarungan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...