Jumat, 02 November 2018
Google Drive yang Sering Diabaikan
Bismillahirrohmanirrohiim,
Jam di mesin finger print menunjukkan pukul 06.19 ketika saya menyentuhkan jempol saya di bagian sensitifnya. Tak selang beberapa lama, notif "terimakasih" menyertai tanda centang warna hijau di monitor mesin.
Hari ini, saya sampai di sekolah saat hari masih pagi, tetapi matahari sudah menampakkan seluruh bodynya dengan cahaya yang cukup terik. Suhu udara mencapai 31 derajat celcius. Cukup hangat untuk ukuran daerah kami yang biasanya sejuk.
Saya sengaja berangkat pagi karena ada pertemuan MGMP yang bertempat di sekolah kami. Seminggu yang lalu saya sudah mendapatkan ijin menggunakan ruang multi media. Kemarin juga sudah ditata. Semoga semuanya berjalan lancar.
Agenda kami adalah melanjutkan pertemuan dua minggu sebelumnya. Rencananya kami akan belajar mengoptimalkan google drive dan google formulir. Materi yang akan kami pelajari ini adalah materi yang cukup sederhana. Mungkin banyak orang yang sudah mengenal dan memanfaatkannya. Tetapi tentu masih ada juga yang membutuhkannya.
Google Drive, biasanya hanya dikenal sebagai media penyimpanan. Sekalipun begitu masih banyak yang belum memanfaatkan. Padahal dia, si google drive itu, nempel di Android. Sudah otomatis bisa diaktifkan. Dia bisa menolong kita menghemat media penyimpanan internal maupun external.
Saya, pengguna aktif google drive, merasakan benar manfaatnya. Saya dapat menyimpal file-file yang sering saya butuhkan di google drive. Karena google drive bisa diakses melalui berbagai perangkat, maka saya dapat memperolehnya meskipun saya tidak sedang membawa laptop. Saya cukup membuka Drive dari Android, membuka filenya, mengunduhnya bahkan mengirimkannya kepada orang lain.
Ada sedikit cerita, bolehlah dianggap testimoni tentang google drive ini. Suatu ketika saya pernah kehilangan semua data saya karena proses instal ulang. Habis sudah semua file penting yang saya miliki. Aduh... rasanya seperti kehilangan rumah seisinya. Untuk mendapatkan kembali file-file itu saya memulungnya dari email dan facebook. Saya membutuhkan waktu berhari-hari untuk mengumpulkan file-file dan itupun saya hanya mendapatnya tidak lebih dari 10% file saya yang hilang.
Dari situlah saya berkenalan dengan google drive. Itupun saya pelajari dari Ami, anak bungsuku. Awalnya sulit. Tapi apa boleh buat. Saya tidak ingin pengalaman buruk itu terjadi lagi. Sekarang, file-file saya aman.
Ketika saya sedang mengikuti diklat di Surabaya, saya membutuhkan beberapa data untuk mengisi biodata. Untunglah saya sudah menuliskannya di sebuah file yang saya simpan di Google Drive. Maka, ketika orang lain sibuk mencari data, menelpon "orang rumah" saya anteng-anteng saja.
Google drive juga memberikan kemudahan kepada kita untuk memindai dokumen dengan mudah. Ha.. ha... yang ini baru saja saya ketahui. Hebat. Tinggal cekrak cekrek dokumen yang akan kita pindai, beberapa saat kemudian, dokumen-dokumen itu sudah siap dalam format PDF. Hayo siapa yang belum pernah memanfaatkan.
Saya membagikan pengalaman berharga dengan google drive dan google formulir itu di sini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Paling sering dilihat
Belajar dari Kemangi
Foto di atas saya peroleh dari media sosial. Mengapa saya tertarik membagikan foto yang dicaption ini. Pertama saya tidak asing ...
-
Hari ini saya mendapat musibah. e Eh bukan sih. Pembelajaran baru, tepatnya. Ketika saya membuka tab, sinyal internet tidak muncul. Itu...
-
Bismillahirrohmanirrohiim, Jamkos atau jam kosong adalah sebutan populer untuk jam pelajaran yang tidak efektif. Tidak ada kegiatan pem...
-
Bermula dari kebutuhan kotak tisu saat lebaran, timbullah niatan untuk membuat kotak tisu rajut. Setelah browsing-browsing pola cover kota...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar