Minggu, 04 November 2018

Hanya Tentang Kosa Kata



Bismillahirrohmanirrohiim,
Saya senyum-senyum sendiri membaca pesan di chat grup pagi ini. Geli pada diri sendiri.

Ceritanya nih, ketika ada salah satu anggota grup  melemparkan ide, saya ingin mengomentarinya. Intinya, ok saya setuju. Kemudian saya ingin menuliskan satu kalimat untuk mendukung ke-setujuan-an saya itu. Sudah nulis, ngerasa gak pas, saya hapus. Nulis lagi, hapus lagi. Begitu beberapa kali. Sampai saya kirimkan pun saya masih merasa belum sesuai dengan apa yang ada di pikiran saya.

Selang beberapa saat kemudian, ada anggota grup yang mengomentari dengan istilah yang pas, sesuai dengan yang saya pikirkan. Halah... kok saya gagal menterjemahkan isi otak saya ya.



Saya sering menghadapi masalah seperti ini. Ketika saya ingin menuangkan apa yang ada dalam otak, saya tidak menemukan kosa kata yang tepat. Sudah berusaha keras untuk mengingatnya tetap saja gagal. Dan ah... keluarnya menjadi aneh.

Sementara, saya merasa orang lain begitu mudah melakukannya. Kalimat-kalimat tertulis begitu rapi, mudah dipahami dan mengandung kosa kata yang tepat.

Boleh percaya boleh tidak ya, saya itu hidup diantara orang-orang yang "pelit" bicara. Silent foverer deh. Suami saya, orang yang saya temui lebih dari 50% waktu saya adalah orang yang super pendiam. Dia tidak akan berbicara kalau tidak diajak bicara. Menjawab pertanyaanpun hanya untuk pertanyaan yang menurutnya perlu dijawab. Lah menurutya itu bisa jadi sangat berbeda dengan menurut saya. Jadi kami jarang sekali berdiskusi. Sangat sangat jarang.

Emang ada ya hubungan antara saya yang gagal memilih kosa kata yang tepat dalam tulisan dengan pasangan yang pendiam?. Sepertinya tidak.  Kami hanya sama sama kurang membaca.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...