Setiap tantangan yang kita hadapi akan mengajarkan kita untuk membangun kepercayaan diri kita. (Ari Irawan Nugroho)
Bismillahirrohmanirrohim,
Masuk kelas di jam terakhir adalah musibah. Apalagi bila mendapat jatah kelas super. Tapi itu pendapat saya sih. Mungkin saja tidak bagi guru yang lain.
Hari Senin, saya mengajar di dua kelas. Masing-masing kelas berdurasi tiga jam pelajaran atau 3 x 45 menit. Jam pertama sampai jam ketiga saya masuk kelas X TBSM 2. Jumlah siswanya 32 orang. Tiga orang perempuan, sisanya laki-laki. Dalam catatan saya, kelas ini adalah kelas "aman". Siswa-siswanya aktif dan mengikuti aturan.
Kelas berikutnya adalah kelas X TKRO 3. Jadwal mengajar saya di kelas ini adalah jam ke 8,9,10, tepat setelah istirahat sholat dluhur. Kelas dimulai jam 13.10. Saat dimana tidur adalah pilihan terbaik.
Kelas ini adalah kelas perwalian saya yang merupakan kelas super untuk jurusan teknik. Jumlah siswa dalam satu kelas 34 siswa. Seratus persen laki-laki.
Untuk kelas X TBSM 2, saya nyaris tidak menghadapi masalah yang berarti. Semua berjalan aman-aman saja. Kelas "hidup" pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Saat saya memberi kesempatan untuk bertanya mereka berebut mengajukan pertanyaan. Ketika saya menantang mereka dengan permasalahan mereka juga berebut mengerjakan. Masing-masing ingin mendapat konfirmasi apakah jawaban mereka benar atau salah. Dalam hal presensi, kelas ini sering nihil. Artinya motivasi belajar mereka cukup tinggi.
Sementara kelas X TKRO 3, kondisinya sangat berbeda. Karakter siswanya heterogen. Beberapa anak cenderung temperamental dan bertipe pengacau. Hubungan antar anggota kelas juga kurang harmonis.
Mengajar di kelas ini pada jam-jam kritis adalah tantangan bagi saya. Kelas ini istimewa, jadi harus mendapat perlakuan istimewa. Untuk kelas ini saya berkomitmen :
1. Mengutamakan masuk kelas
Bila pada saat yang bersamaan saya mendapat tugas lain, saya memprioritaskan masuk kelas. Meninggalkan mereka berarti memberi peluang mereka untuk meremehkan pembelajaran.
2. Masuk kelas dengan energi prima
Saya sadar bahwa saya harus melantangkan suara untuk meningkahi suara mereka. Saya harus siap berjalan dari satu bangku ke bangku yang lain tanpa henti untuk memantau mereka. Bila saya lengah, mereka akan melakukan tindakan di luar ketentuan seperti mengaktifkan media sosial dari gadget mereka.
3. Menyiapkan lebih banyak tantangan
Jam terakhir adalah jam tidur siang. Energi mereka terkuras untuk kegiatan pembelajaran sebelumnya. Daya konsentrasi mereka menurun. Saat mengikuti kelas saya, mungkin energi mereka hanya tersisa 30% saja. Oleh karena itu, mereka membutuhkan lebih banyak tantangan agar kesadaran mereka tetap terjaga.
Saya berusaha menjaga komitmen itu, termasuk siang ini.
#ODOPbatch6
#nonfiksi
#tulisanke1
"Masuk kelas di jam terakhir adalah musibah." Kalimat pembuka yang cukup bikin ngakak para murid :D Semoga para guru selalu diberikan kekuatan dalam mengajar kami semua murid-murid di Indonesia :)
BalasHapusTerimakasih mas lutfi sudah berkunjung.
HapusIya itu yang saya rasakan. Karena musibah, tak henti-hentinya mohon kekuatan untuk menghadapinya
Mungkin lebih banyak diberi aktivitas interaktif ibu yang bisa memaksa mereka untuk berpartisipasi dalam KBM. Jadi pengajarannya tidak hanya satu arah. Siapa rahu klo aktivitasnya menyenangkan, mereka pun tertarik dan tidak berulah lagi 😊
BalasHapusBetul mbak. Harus punya stok tantangann kalau masuk jam terakhir
HapusWah bener mbak, kalo jam terakhir harus punya power bank kesabaran penuh.. pernah ngajar dua tahun dulu 😀
BalasHapusBerarti pernah punya pengalaman yang sama ya mbak
HapusKeren mba komitmennya cocok ukt kelas X TKRO 3 yg Karakter siswanya heterogen
BalasHapusIya mbok. Semoga tetap terjaga
HapusKelas terakhir sering ketiduran
BalasHapusApalagi kalau jam kosong. Bisa menjadi waktu tidur siang ya mbak
HapusTerimakasih sudah berkunjung. Mantap jiwa. Mantap capainya
BalasHapusAssalamu'alaykum ibu, saya rindu bw ke blog ibuuu.. kmrin" hectic banget, :')
BalasHapusBener bu, sebagai murid dulu saya juga sering tidur di jam terakhir.. hha
Disuruh kasih kuis gitu ya bu, biar melek xD
Iya mbak nenty. Terimakasih sudah mampir. Sesuatu yang membuat anak anak melek apa ya?
Hapus😍😍 bu guru,👍👍. Semoga senantiasa diberi kesabaran tiada batas dlm mencerdaskan Dan membaguskan anak bangsa. 🌷🌷
BalasHapusAamiin ya robbal alamin. Terimakasih sudah berkunjung ya mbak
HapusSyemangaaaaaat
BalasHapusIyah semangat empat lima
Hapus