Kamis, 22 November 2018
Kegaduhan Politik
Bismillahirrohmanirrohiim,
Beritanya masih baru, masih hangat dan masih menjadi trending topic di beberapa media massa. Amien Rais dalam Tabligh Akbar dan resepsi Milad Muhammadiyah di Islamic Center Surabaya mengatakan akan menjewer ketua umum Muhammadiyah saat ini, bila tidak menyatakan sikap dalam mendukung salah satu Paslon Presiden dan Wakil Presiden pada gelaran pemilu pilpres tahun 2019 mendatang.
Berita ini, dalam beberapa hari ke depan mungkin akan menjadi trending topik. Menjadi pemberitaan media massa baik cetak maupun elektronik, baik off line maupun online. Pak Amien Rais, memang dikenal sebagai tokoh kontroversial. Pernyataannya mengundang orang untuk menanggapinya dan berpotensi menimbulkan kegaduhan.
Menjelang pemilu yang diadakan tahun depan, suhu politik Indonesia memang semakin meningkat. Gesekan-gesekan muncul di sana sini. Tidak hanya mempengaruhi kehidupan para elite politik, tetapi juga mempengarungi kehidupan masyarakat Indonesia umumnya. Di media sosial terjadi perang komentar antar pendukung kedua paslon. Saling hunjat, saling caci dan akhirnya saling unfriend dan saling blokir. Padahal mereka adalah saudara, sahabat, teman baik dan rekan sejawat. Hubungan diantara mereka menjadi renggang karena berbeda dukungan.
Tokoh elite berpengaruh dalam menjaga kestabilan nasional melalui pernyataan-pernyataannya.Selain tokoh elite, peran media juga sangat penting. Lihatlah bagaimana reporter mewawancarai narasumber. Pertanyaan-pertanyan mereka memancing narasumber untuk memberikan jawaban "panas". Terlihat sengaja memanfaatkan perbedaan pendapat para elite.
Masyarakat kita terdiri berbagai lapisan dengan berbagai latar belakang sosial dan pendidikan. Di masyarakat ada pemilih pemula yang masih labil sikap politiknya. Mereka membutuhkan panutan dan referensi untuk menentukan sikap menjadi pemilih yang bijaksana. Tugas mengedukasi pemilih pemula bukan hanya tanggungjawab lembaga pendidikan tetapi juga tanggungjawab pers dan para elite politik. Dengan kegaduhan-kegaduhan seperti ini, pesan apa yang ingin disampaikan kepada para pemilih pemula?
Oleh karena itu, bila kita berkomitmen untuk melakukan revolusi mental, marilah kita mulai dari diri kita. Menjaga sikap, perkataan dan perilaku agar menjadi contoh yang baik bagi generasi muda. Pers memiliki tanggungjawab sosial yang sangat besar kepada masyarakat. sebagai institusi kemasyarakatan pers juga bertugas menjadi kontrol sosial yang harus hadir sebagai pembela masyarakat.
#ODOPbatch6
#nonfiksi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Paling sering dilihat
Belajar dari Kemangi
Foto di atas saya peroleh dari media sosial. Mengapa saya tertarik membagikan foto yang dicaption ini. Pertama saya tidak asing ...
-
Hari ini saya mendapat musibah. e Eh bukan sih. Pembelajaran baru, tepatnya. Ketika saya membuka tab, sinyal internet tidak muncul. Itu...
-
Bismillahirrohmanirrohiim, Jamkos atau jam kosong adalah sebutan populer untuk jam pelajaran yang tidak efektif. Tidak ada kegiatan pem...
-
Bermula dari kebutuhan kotak tisu saat lebaran, timbullah niatan untuk membuat kotak tisu rajut. Setelah browsing-browsing pola cover kota...
Tapi beberapa orang berpendapat, aneka kegaduhan ini bisa jadi alat untuk marketing kandidat dan partai bu 😊
BalasHapusiya ya mbak. Tidak peduli dengan korbannya
HapusKegaduhan bisa menjadi trafik yang tinggi terhadap suatu kegiatan
BalasHapusSemua orang membicarakan. Semakin banyak yang membicarakan semakin moncer
HapusWaspada kegaduhan politik hanya akan memperburuk keadaan
BalasHapusBetul mbak. Waspada agar kita tidak masuk dalam pusarannya
Hapusaku no comment..
BalasHapusTerimakasih sudah berkunjung
HapusBisa jadi ini strategi, pernyataan "nyeleneh" kadang sengaja digunakan
BalasHapusWell, politik ngga bisa ditebak. Pinter-pinternya kita aja yg nanggepin ya
BalasHapusSerba sensi juga nih pakai baju merah dikira pendukung A foto dalam 2 jari dikira pendukung B.
BalasHapusPolitik selalu membingungkan...
BalasHapusPolitik makin digoreng makin panassss
BalasHapus