Sabtu, 10 November 2018

Mengapa harus Blog Walking

Semakin aku banyak membaca, semakin aku banyak berpikir; semakin aku banyak belajar, semakin aku sadar bahwa aku tak mengetahui apa pun.
(Voltaire)


Alhamdulillah, akhirnya selesai juga. Hari ini saya menyelesaikan blog walking setelah ashar. Lelet juga ya. Tapi ngga pa pa. Yang penting selesai. Mungkin saya terlalu memaksa diri ya. Mengharuskan diri sendiri mengunjungi semua blog dalam list blog walking. Meskipun wajibnya hanya 4. Ini adalah salah satu komitmen saya setelah kelulusan ODOP.


Ya, ketika menjelang pengumuman kelulusan ODOP saya sudah mempersiapkan mental. Pertama, saya tidak ngotot pengen lulus. Bukan karena saya tidak ingin lulus. Tetapi karena saya tahu diri dan saya meluruskan kembali niat saya ikut ODOP. Saya bukan sedang mencari sertifikat. Tetapi saya sedang mencari ilmu.




Kedua, saya berkomitmen untuk terus menulis, minimal satu tulisan satu hari. One Day One Post akan menjadi keseharian saya. Sederhananya, menulis setiap hari. Minimal satu tulisan satu hari. Bila dapat lebih alhamdulillah. Tidak peduli tulisan saya dibaca orang atau tidak. Tidak peduli ada yang mampir dan meninggalkan jejak atau hanya lewat saja. Tidak apa-apa. Saya tahu, orang akan mencari yang baik. Kalau belum ada yang membaca berarti saya harus terus memperbaiki kualitas tulisan saya lagi.

Ketiga jalan-jalan di dunia maya. Istilah kerennya Blog Walking. Mengunjungi blog-blog untuk mendapatkan pencerahan, wawasan, inspirasi dan menjalin hubungan baik. Menyambung silaturahmi. Eh bukan hanya mengunjungi lo ya. Harus meninggalkan jejak atau berkomentar. Saya pikir, blog walking adalah budaya yang harus dilestarikan. Minimal 20 blog setiap hari. Lebih banyak lebih baik.

Waktunya? Iya tak bisa dipungkiri, BW membutuhkan waktu yang tidak singkat. Apalagi bila tulisannya panjang. Saya sudah mencoba menghitung berapa waktu yang saya butuhkan untuk membaca satu tulisan. Sepuluh sampai limabelas menit. Berarti saya harus menghabiskan waktu kurang lbih 5 jam untuk BW. Saya harus mengelola waktu dengan baik. Memanfaatkan waktu seefektif mungkin. Menunggu air mendidih pada pagi hari. Pada saat jam istirahat. Sepulang sekolah atau menjelang tidur. Saya yakin bisa. Dan ternyata bisa. Saya sudah membuktikan seminggu terakhir ini. Tinggal meng-istiqomahkan saja. Ah itu yang sulit sebenarnya.



Yuuukk semangat Blog Walking!!


2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang baik diambil ya mbak. ODOP sudah memberikan pelajaran yang sangat berharga

      Hapus

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...