Kamis, 29 November 2018

Serunya Hari Ini

Orang-orang itu telah melupakan bahwa belajar tidaklah melulu untuk mengejar dan membuktikan sesuatu, namun belajar itu sendiri adalah perayaan dan penghargaan pada diri sendiri.(Andrea Hirata)

Bismillahirrohmanirrohiim, 
Hari ini adalah pertemuan terakhir untuk semua kegiatan pembelajaran. Minggu depan, mulai tanggal 3 desember sudah akan dilaksanakan ulangan akhir semester. Semua siswa akan mempersiapkan diri untuk menghadapi serangkaian tes untuk mengukur pencapaian kompetensi mereka di semester ganjil ini. 

Hari ini, saya ditodong seorang siswa dengan pertanyaannya, apakah nilainya sudah memenuhi persyaratan minimal? 
Bagi setiap orang, setelah melampaui proses pasti menunggu hasil. Itu adalah hal yang wajar. Bagi saya ini suprise. Karena yang saya tahu ada juga (relatif banyak) siswa yang abai dengan capaiannya. Tidak peduli apakah nilainya melampaui  batas minimal atau belum. 


Bagi sebagian siswa, nilai masih menjadi sesuatu yang menarik. Saya memanfaatkanya. Dari awal masuk, saya melakukan kontrak belajar dengan siswa. Saya menginformasikan tentang  kompetensi dasar baik pengetahuan dan ketrampilan, bahan ajar, teknik penilaian dan capaian minimal serta penjadwalan. Kami menyepakati beberapa hal diluar itu seperti sistim reward yang saya lakukan dan penggunaan gawai saat pembelajaran. Setelah semua kesepakatan dicapai, baru kami belajar. 

Hari ini, anak-anak menagih salah satu point dalam kontrak belajar, yaitu sistim penilaian. Mereka berhak melihat nilainya dan mempertanyakan bila menurut mereka tidak sesuai dengan yang seharusnya menurut mereka. 

Selama sepuluh menit saya mempersilahkan anak-anak secara bergantian melihat daftar nilai di laptop saya. Siswa mulai dari nomer absen satu sampai nomer absen tigapuluh tiga beegantian maju dan mencermati deretan nilai dibelakang namanya. 

Ajaib. Setelah anak-anak melihat nilainya kelas bergerak. Beberapa antusias untuk berpartisipasi daam kegiatan pembelajaran. Ada yang bertanya. Ada yang ingin menjawab pertanyaan, menyampaikan pendapat dan ingin menjadi yang pertama menuliskan jawaban di papan tulis. Sampai-sampai saya harus menahan seorang siswa karena memborong kesempatan yang ada. "Lo bu, nilai 70 saya masih tiga lo," katanya sambil menunjukkan wajah kecewa.  Saya tersenyum. Teman-temannya jauh lebih buruk dan harus mendapat kesempatan memperbaiki nilai yang kurang. 

Begitulah. Pagi ini kelas saya mendadak seru. Gaduh sih, tapi serasa bernyawa. Catatan penting bagi saya, bahwa setiap orang membutuhkan penghargaan. Dengannya kita akan bertumbuh dan menguat. 










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...