Senin, 03 Desember 2018
Tujuan Menulis Buku
Bismillahirrohmanirrohiim,
Guru, adalah profesi yang saya geluti sejak tahun 1994 sampai saat ini. Saya tidak tahu pasti apakah guru merupakan cita-cita saya atau bukan. Yang pasti, saya lahir dari seorang ibu yang berprofesi sebagai perawat dan ayah seorang guru. Bagi saya guru adalah keseharian saya. Saya mengenalnya bukan hanya sosok yang saya temui di sekolah tetapi saya temui juga sehari-hari di rumah.
Ketika harus memutuskan masuk perguruan tinggi, ayah saya hanya memberi satu pilihan. Kalau ingin kuliah harus masuk IKIP. Artinya, kalau tidak masuk IKIP ya tidak usah kuliah. Alasannya karena biaya kuliah di IKIP lebih murah bila dibanding perguruan tinggi lain. Padahal saat itu saya ingin masuk jurusan Farmasi, karena saya suka kimia.
Apa boleh buat. Saya masuk IKIP dan memilih jurusan pendidikan kimia. IKIP adalah kependekan dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Suatu lembaga pendidikan tingkat tinggi yang khusus mencetak calon guru. Saat itu, IKIP merupakan pendidikan tinggi nomer dua. Lulusan SMA lebih suka masuk perguruan tinggi selain IKIP.
Jangan lupa, anda adalah calon guru. Kalimat itu sering disampaikan dosen-dosen dalam perkuliahan. Seolah dengan kalimat itu, kami diingatkan bahwa profesi guru adalah profesi yang spesial. Profesi yang menuntut penyandangnya juga spesial. Kami harus menjaga ucapan, perilaku dan cara berpakaian.
Ketika saya menjalani profesi ini, saya semakin sadar bahwa profesi guru memang spesial. Meskipun guru juga manusia, yang berhak melakukan sesuatu yang "manusiawi" tetapi guru harus tahu diri. Guru adalah teladan yang menjadi panutan muridnya. Guru harus sadar bahwa apa yang dilakukannya akan terpatri dan akan menjadi sesuatu yang penting dalam pendewasaan muridnya. Guru berperan dalam membentuk kepribadian generasi suatu bangsa.
Itulah sebabnya beban kerja guru tidak terbatas pada ruang dan waktu. Tidak hanya saat berdiri di kelas, laboratorium, bengkel atau di lapangan. Dalam menjalankan profesinya guru menggurat banyak kisah yang mungkin tidak di ketahui oleh orang "di luar sana".
Dalam buku berjudul Catatan Sang Guru ini saya ingin berbagi pengalaman sebagai guru. Tujuan saya menulis buku ini adalah memberi gambaran kepada pembaca tentang bagaimana seorang guru menjalani profesinya. Selain itu saya berharap catatan sederhana yang saya rangkum dalam buku ini menjadi inspirasi bagi calon-calon guru yang belum menetapkan hati menjadi guru.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Paling sering dilihat
Belajar dari Kemangi
Foto di atas saya peroleh dari media sosial. Mengapa saya tertarik membagikan foto yang dicaption ini. Pertama saya tidak asing ...
-
Hari ini saya mendapat musibah. e Eh bukan sih. Pembelajaran baru, tepatnya. Ketika saya membuka tab, sinyal internet tidak muncul. Itu...
-
Bismillahirrohmanirrohiim, Jamkos atau jam kosong adalah sebutan populer untuk jam pelajaran yang tidak efektif. Tidak ada kegiatan pem...
-
Bermula dari kebutuhan kotak tisu saat lebaran, timbullah niatan untuk membuat kotak tisu rajut. Setelah browsing-browsing pola cover kota...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar