Sabtu, 26 Januari 2019

Ketika mudah berubah menjadi sulit


Bismillahirrohmanirrohiim, 
Beberapa hari ini dibuat pusing oleh Android. Benar-benar pusing tujuh keliling. Pasalnya, tiba-tiba dia ngadat. Tidak ada satu yang bisa dilakukan selain kembali ke setelan pabrik. Apa boleh buat. Saya belum pernah mengalami sebelumnya. Padahal saat itu saya sedang dalam perjalanan. 

Setelah itu, ternyata oh ternyata semua aplikasi raib, termasuk WA. Ah gampang. Kan tinggal download lagi. Yah, sepertinya masalah selesai dengan mendownload lagi. 


Ternyata masalahnya tidak semudah itu. Saking lamanya aplikasi itu tertanam, saya lupa passwordnya. Jadi harus ribet karena reset password. 

Paling serem adalah kehilangan aplikasi WA. Meskipun secara teori kita hanya tinggal mengunduh dan mengaktifkannya kembali, faktanya bagi saya itu tidak mudah dilakukan. Pasalnya no yang saya pakai, yang sudah dipublish dan dikenali tertinggal di rumah, tersimpan di hp jadul yang rusak. Sementara saya berada berkilo-kilo meter jauhnya dari rumah, sedang mengikuti diklat. Apa yang bisa saya lakukan selain bersedih. Saya terputus komunikasi dengan keluarga, teman dan siapapun. 

Aplikasi lain seperti transportasi online masih bisa saya unduh dengan mengganti nomer ke nomer baru. Aplikasi mobile banking tidak bisa diaktivasi karena harus unreg dulu. Lupakan sejenak, batin saya menghibur diri. Pulsa? Syukurlah punya dompet elektronik yang menyatu dengan layanan transportasi online. Aman. Saya bisa mengisi pulsa dari sana. Tetapi harus tetap berhemat agar tidak semakin sulit. 

Aplikasi Al quran juga hilang. Begitu berhasil mengunduhnya ternyata semua penanda hilang. Tak apa juga, batin saya masih menghibur diri. Kalaupun mengulang tidak masalah. Tidak ada kerugian sedikitpun. Jadi, tenanglah. 

Aplikasi wattpad juga hilang. Was was saya mengunduhnya kembali. Untunglah bisa. Rupanya, dulu saya mendaftarnya dengan akun google. Jadi begitu klik goole saya berhasil masuk tanpa harus ribet reset password, karena saya tidak bisa mengingatnya sama sekali. 

Aplikasi JKN juga hilang. Saya mengunduh dan berusaha mengaktifkannya kembali. Tetapi apa daya, sampai sekarang saya belum berhasil login. Sudah mereset password, tetapi tetap saja gagal login. Sabar, mungkin servernya BPJS yang sedang mengalami gangguan. Toh bisa diulangi lagi nanti. 

Saya sudah terlanjur dimanjakan dengan cara hidup yang sangat mudah. Semua bisa dilakukan dengan ujung jempol. Klak klik, semua beres. Maka ketika gak lagi mudah, seperti menanggung penderitaan yang sangat berat. Jadi, semua tergantung pembiasaan. 

Saya pernah mendapat petuah dari salah satu bude saya yang kini sudah almarhumah (al fatihah...). Beliau datang mengunjungi saya yang saat itu dalam kondisi memprihatinkan. Saya mengantar beliau pulang dengan motor butut peninggalan orang tua. Tidak bisa berlari kencang sehingga waktu kami berboncengan menjadi semakin lama. Tapi, ketika itulah bude berpetuah. Katanya: ora usah sumelang nduk. Luwih becik awakmu ngalami susah mengko lagi ngalami seneng. Tinimbang saiki awakmu ngalami seneng terus tembe mburine susah. Merga yen susah e disik banjur seneng isine mung rasa syukur. Kosokbaline, lek ngalami seneng njur susah, isine mung ngresulo. Luwih abot. 

Petuah itu selalu saya ingat sampai sekarang. Setiap saya ingin mengeluh ketika menghadapi kesulitan saya ingat bude dan petuahnya. Hidup memang layaknya roda yang berputar. Wajarlah ketika kadang kita mengalami saat saat sulit kemudian mengalami kemudahan, atau sebaliknya. 

Jadi dibuat nyantai saja. 





1 komentar:

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...