Saya mempunyai beberapa sahabat dari ketika saya kecil sampai setua ini. Sahabat-sahabat itu mewarnai kehidupan saya. Ada yang masih sambung sampai sekarang tetapi ada juga yang sudah tidak sambung. Hubungan antara dua sahabat itu layaknya ikatan kimia dalam senyawa. Makanya tidak heran kalau orang menyebutkan kedekatan sahabat itu dengan istilah ada chemistry. Memang seperti itulah.
Menjalin hubungan persahabatan sering tidak memandanng pangkat, derajat, status sosial, tingkat pendidikan maupun usia. Asal bisa klik ya sudah bonding diantara keduanya akan terbangun. Seperti sebuah gedung yang dibangun dari pondasi dan berlanjut dengan bangunan ke atasnya. Bertahap. Sedikit demi sedikit.
Saat ini saya sedang bersahabat dengan anak kecil berusia tiga setengah tahun. Namanya Janitra. Dia belum fasih berbicara. Tubuhnya mungil. Berkulit putih. Orang jawa bilang mrusuh. Rambutnya ikal dan wajahnya kotak. Anak ini cukup aktif. Suaranya tinggi melengking kalau sedang menangis.
Memeluknya saat dia sedang mengajuk adalah moment paling menyentuh. Kami berdua menikmati rasa nyaman ketika tubuh kita saling menyatu. Kami saling menularkan energi untuk saling menguatkan karena sebetulnya hati kami memang sama-sama rapuh.