Selasa, 18 Oktober 2022

 


Tetiba saya ingat buku yang pernah saya baca beberapa tahun yang lalu. Judulnya 7 keajaiban rejeki. Karya pengarang kondang Ipho Santosa. Hah... saya memang pernah menggandrungi buku-buku motivasi. Saya pernah berada di fase yang dalam sekali. Saya merasa berada pada kondisi yang kurang menyenangkan. Saat itu, antara fakta dan mimpi sangat berjarak. Antara keinginan dan kenyataan seperti dua arah yang bertolak belakang. Saya merasa sudah berjalan jauh tetapi titik tujuan juga semakin jauh. 

Karena saya memang suka membaca, maka bukulah yang menemani saya melewati masa-masa itu. Dari buku-buku elektronik yang bertebaran di internet, buku-buku perpustakaan, buku-buku pinjaman dan sekali waktu bila saya punya uang saya membeli buku. Salah satu buku yang saya beli ya itu tadi, 7 Keajaiban Rejeki. 

Mudah ditebak bagaimana kondisi yang saya alami dari buku bacaan saya kan. Ha... ha.... 

7 Keajaiban Rejeki, berarti ada 7 pembahasan dalam buku itu, disebutnya keajaiban 1, keajaiban 2, keajaiban 3 dan seterusnya. Ini adalah ketujuhnya,

Dalam pembahasan di buku itu ada istilah lingkar keluarga. Kata Ipho dalam bukunya, antara kita dan orang-orang di sekitar kita itu ada buhul atau tali yang saling menghubungkan. Bila impian-impian kita selaras dengan impian orang-orang disekitar kita maka impian kita menjadi lebih "bersayap". Lebih mudah terbang. Melangit! sehingga lebih mudah mencapai kepada Sang pengabul mimpi. 

Siapa saja yang termasuk lingkar keluarga? Orangtua. Ayah dan Ibu. Pasangan. Suami atau istri. Anak-anak kita. Teman dan sahabat kita, guru-guru atau murid-murid kita. Setiap kita tentu secara sadar atau tidak sadar akan senantiasa melantunkan doa. Ya kan. Ya Allah semoga hari ini cuaca cerah, Ya Allah semoga perjalanan saya ke tempat kerja lancar, Ya Allah semoga dagangan saya laris, Ya Allah semoga nilai ujianku bagus, Ya Allah semoga urusanku lancar dan lain sebagainya. Doa itu kita lantunkan setiap saat apakah kita dalam keadaan beribadah (sholat, dzikir atau yang lain) atau di luar ibadah. Baik yang terucap maupun yang hanya tersimpan dalam hati. Doa itu akan otomatis terucap oleh kita untuk orang-orang yang sudah mengena dalam dalam hati kita. Begini nih contohnya. Suatu hari kita kehabisan minuman. Hauuuus sekali. Eh tetiba ada orang yang memberi kita minum. Seneng donk ya. Nah saat itulah orang yang memberi minuman itu ngena  dihati kita. Banyak orang otomatis melantunkan doa tanpa diminta. Ya Allah baik banget nih orang. Semoga rejekinya dilancarkan

Itulah sebabnya mengapa kita harus menjaga hubungan baik dengan orang-orang di sekitar kita. Karena secara tidak langsung kita menanam sesuatu yang akan membuahkan doa mereka. Semakin banyak kita menanam, tentu akan semakin banyak pula yang akan kita panen. Dari sini, paham kan mengapa kita harus menjaga hubungan baik dengan orang-orang di sekitar kita. 

Membaca buku, adalah cara saya untuk menasehati diri. Perlu ya kita menasehati diri sendiri. Ya perlulah. Karena sedari masih remaja saya sudah kehilangan ibu. Dalam perjalanan hidup pun saya lebih banyak di luar rumah. Pertemuan dengan para penasehatpun jarang terjadi pada saya. Selain itu  kadang-kadang yang saya rasakan antara menasehati dan membully itu beda-beda tipis. (adakah yang mempunyai perasaan yang sama dengan saya dalam hal ini). Nah kalau membaca beda nih. Pesan baik yang disampaikan pengarang bisa sampai tanpa menyentuh harga diri saya. Itu yang saya suka. 

Selain itu membaca buku juga cara saya untuk memotivasi diri. Kalau saya sedang drop  dan saya butuh sesuatu untuk bangkit kembali, seringkali sesuatu itu saya peroleh dari buku. Selain itu buku seringkali mengasah kemampuan saya dalam menganalisis sesuatu. Memikirkan masalah dari berbagai sudut pandang, mengelompokkan dan membandingkan akan memperkaya pemahaman. Itu semua sangat bermanfaat dalam pengambilan keputusan. 


Lokakarya 7 PGP Angkatan 4

Hari ini, Senin tanggal 17 Oktober tahun 2022 bertempat di aula Garuda dinas pendidikan kabupaten Blitar digelar lokakarya pendidikan Guru penggerak (PGP) angkatan 4. Acara ini dihadiri oleh Bupati Blitar, Kadis Pendidikan Kabupaten Blitar, Pengawas pembina, Kepala Sekolah, berbagai perwakilan Komunitas dan Calon Guru Penggerak sebagai penyelenggara.  
Pembawa acara menyebut kegiatan ini sebagai panen hasil karya. Gedung garuda didesain menjadi stand-stand mengelilingi ruangan yang menyajikan berbagai karya guru penggerak yang sudah mendapat pendidikan selama kuranglebih satu tahunan. Isi stand-nya bermacam-macam. Semuanya merupakan karya nyata yang dilakukan guru penggerak sebagai implementasi dari apa yang sudah diperolehnya. Ada buku karya guru, karya siswa, jurnal kegiatan, video, produk kreatif dan lain sebagainya. Benar sih kalau disebut panen, karena memang ya banyak sekali. 
  
Acara ini diadakan oleh balai besar guru penggerak Jawa Timur. Kegiatannya meliputi penyampaian praktek baik dari calon guru penggerak yang sudah diterapkan di satuan pendidikannya. Selain karya yang dikemas dalam bentuk pameran karya nyata, kegiatan ini  juga diisi dengan pemaparan praktek baik oleh 3 orang guru penggerak. Masing-masing dari SD-Paud, SMP dan SMA. Tampaknya ini mewakili jenjang satuan pendidikan. 

Paparan pertama dari guru PAUD yang menyampaikan Sampah tabunganku. Diceritakan bagaimana guru ini memberikan pembelajaran kepada muridnya untuk mengelola sampah bekerja sama dengan orangtua murid. 

Paparan kedua dari guru SMPN 1 Panggungrejo tentang jurnalistik kepramukaan. Bagaimana guru ini memantik potensi jurnalistik siswa melalui kegiatan ekstra kepramukaan. Hasilnya keren. Siswa binaannya dapat menghasilkan produk jurnalistik berupa video reportase. 

Pemapar ketiga dari SMAN 1 Sutojayan.  CGP ini memaparkan praktek baik tentang SMA double track. SMA rasa SMK! Statemen ini yang disampaikan di awal paparan. Program ini dilandasi pemikiran bahwa siswa di tempatnya mengajar banyak yang tidak melanjutkan. Tentu ini tidak sesuai dengan tujuan awal, dimana lulusan SMA dipersiapkan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Bagi lulusan yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi harus dibekali dengan ketrampilan.Itu sebabnya dibuatlah  kegiatan   dalam program double track seperti pembuatan sabun cuci piring, desain grafis, pembuatan kompos dari serbuk gergaji, boga, busana dan kriya kayu. 

Berikut foto stand stand yang ada di gedung garuda. 
Keren ya. Sangat menginspirasi. 




Minggu, 09 Oktober 2022

Cara Mengawetkan Cabe Bagi Pecinta Makanan Pedas

Apakah Anda suka makanan pedas? Yang merasa tidak asyik kalau santapannya tidak ada sensasi pedas? Sama dong!  Keluarga saya juga suka makanan pedas. Entahlah. Mungkin karena kami terlatih makan makanan pedas. Di keluarga kami  kalau masakannya tidak pedas ya harus ada sambal. Makan tahu saja harus pakai cabe. Ah pokoknya begitu deh. 

Itu sebabnya maka keberadaan cabe di rumah saya itu wajib ada.  Celakanya, harga cabai tidak pernah stabil. Tidak jarang harga cabai melambung tinggi sekali sampai hampir mencapai angka seratus ribu perkilonya. 

Harga cabai yang melambung tinggi itu  masalah bagi kami. Masalah lain, cabe itu mudah membusuk. Kalau pas harga cabe bersahabat, pengennya  beli banyak terus disimpan sebagai stok. Tapi cabe itu tidak tahan lama. Kalau tidak kering ya membusuk. 

Jumat, 07 Oktober 2022

Merefleksi Pembelajaran Berbasis Proyek

Hari ini masih ada dua kelompok yang belum mempresentasikan rencana proyeknya. Seharusnya sudah tuntas pada pertemuan lalu. Tetapi karena mereka belum mempersiapkan bahan presentasinya, maka terpaksalah mereka melakukannya hari ini. Selanjutnya, kelompok-kelompok yang sudah presentasi bekerja dalam kelompok untuk mengeksekusi proyek mereka. Topiknya adalah menangani limbah elektronika. Hampir semua kelompok memilih proyek dengan  mendaur ulang limbah elektronika. 

Sabtu, 01 Oktober 2022

Pengajian Rutin Sabtu Pahing

 Namanya pengajian rutin Sabtu Pahing. Penyelenggaranya adalah ibu-ibu Muslimat Anak Cabang kecamatan Garum Kabupaten Blitar. Seperti yang tercermin dari namanya maka kegiatan ini bernuansa edukasi untuk mengasah kecerdasan spiritual. Acara inti dari kegiatan ini adalah Tausiah atau nasehat dari para pembawa risalah kepada jamaah. 

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...