Selasa, 27 Juli 2021

Setiap Orang Berhak Salah

Suatu sore ketika otak mulai jenuh karena tugas yang bertubi-tubi, saya memutuskan untuk membaca. Judulnya menarik, menyebut nama dua tokoh besar di negara kita. Inti dari artikel itu adalah tentang kesalahan. Seorang tokoh mengutip ayat dari Alquran tetapi salah menyebutkan no ayatnya. Rupanya kesalahan itu menjadi berita heboh. Buktinya sampai di ulas di platform berita nasional. 

Kesalahan seperti ini beberapa kali saya temukan juga. Suatu ketika saya membaca sebuah tulisan yang mengutip ayat Al Quran dan menyebutkan nama surat dan nomer ayatnya. Saya tertarik. Maka saya mencoba mencocokkan dengan rujukannya, terjemahan al Quran. Ternyata hanya bagian akhirnya yang sama. Bagian depannya sama sekali tidak sama. Luar biasa!! batin saya. Bagaimana mungkin orang begitu ceroboh menuliskan ayat suci A Quran. Bagaimana bila orang yang membaca percaya begitu saja tanpa mengecek aslinya.

Dan kembali kesalahan itu dilakukan. Kali ini oleh seorang tokoh. Maka jadilah berita heboh. Potongan ayat yang dikutip itu bernomor 191 tetapi ditulis 291. Sudah pasti, isinya sangat berbeda. Dan ini sudah cukup menjadi bahan pembicaraan di sana sini. Yang tidak suka menghujat habis-habisan. Hujatan itu dibalas dengan pembelaan yang bukan meluruskan tetapi justru mengusutkan. Begitulah upaya setan memecah belah manusia. 

Tulisan ini bukan bermaksud menghujat apa lagi membela membabi buta. Tidak. Tulisan ini bermaksud merenungkan. Mencari pembelajaran dari sebuah kejadian. 

Sebagaimana yang tertulis di judul tulisan, kesalahan adalah hak setiap orang. Ya, saya rasa. Bukankah semua orang pasti melakukan kesalahan. Baik itu kesalahan kecil atau kesalahan besar. Nabi Adam pun turun ke bumi karena sebuah kesalahan. Bukankah begitu? 

Tetapi kesalahan adalah cara alam mengingatkan manusia untuk selalu belajar. Belajar dari kesalahan. Memperbaikinya dan menjadi lebih baik. Mengambil pelajaran dari kesalahan yang dilakukan akan mengantarkan manusia pada wisdom. 

Kesalahan adalah hak setiap orang. Sama seperti hak setiap orang untuk belajar. Jadi berilah kesempatan orang lain untuk melakukan kesalahan dengan memaklumi kesalahannya. Di sisi lain, bila kita melakukan kesalahan, sadarilah bahwa kita sedang diberi kesempatan untuk belajar. Belajar dari kesalahan itu bukan dengan cara mengulangi kesalahan yang sama. Tetapi mengingatnya baik-baik serta melakukan antisipasi untuk tidak mengulanginya.

Lalu, bagaimana kalau kesalahan yang Anda lakukan itu berulang dan terus berulang? Fix, Anda bukan pembelajar yang baik. 


 

Selasa, 20 Juli 2021

Cincau, Dari Tanaman Liar Menjadi Minuman Segar

Pernah dengar kata ini kan, cincau. Di daerah lain ada yang menyebutnya caon. Silahkan browsing. Anda akan mendapatkan gambar, video dan artikel bejibun tentang tanaman ini.

Ada dua jenis tanaman cincau yang saya tahu. Ada tanaman cincau yang berdaun lebar, permukaan daunnya halus dan kaku. Sedangkan  jenis yang kedua daunnya tidak terlalu lebar dan permukaan daunnya berbulu. Keduanya, saya pernah menanam dan  saya lebih suka yang kedua. Gambar di samping adalah foto tanaman cincau di kebun samping rumah. Dia berdamai dengan tanaman perdu yang lain.

Daun tanaman ini bisa dimanfaatkan untuk minuman. Pernah kan dengar minuman es cincau. Dalam bentuk olahan, cincau ini serupa agar-agar atau jelly. Lembut dan kenyal. Ia ditambahkan dalam minuman yang biasanya berkuah santan dan sirup kental. Rasanya mantul dah. Recomended banget sebagai minuman segar.

Jumat, 16 Juli 2021

Kuntum Bunga Kamboja

Ada sebuah pohon Kamboja di salah satu jalan masuk di sekolah. Pohon itu tidak terlalu besar. Tidak seperti pohon Kamboja yang biasa saya lihat di tanah pekuburan. Yah pohon Kamboja, bagi saya adalah identik dengan pohon pekuburan. Karena, pohon ini saya lihat ketika saya diajak berziarah ke makam. 
Kapan hari, ketika melewati jalan itu, saya melihat banyak bunga Kamboja berguguran di tanah. Ingatan saya langsung ke masa kecil. Saya pungut beberapa dan saya hitung kuntumnya. Ganjil. Saya berharap mendapatkan yang kuntumnya genap. Tapi sepertinya tak ada. 
Ah cerita anak-anak. Iya dulu ketika saya masih kecil seusia anak SD, entah dari mana asal nya, saya mendengar rumor tentang misteri kuntum bunga Kamboja. Katanya kalau kita mendapat bungan Kamboja yang kuntumnya genap kita harus menyimpannya dengan baik. Karena bunga Kamboja berkuntum genap itu bertuah. Konon bila ada anak yang menyimpan bunga Kamboja berkuntum genap di bukunya, maka anak tersebut akan menjadi anak yang pandai. 
Saya pun termakan rumor itu. Kalau ke makam, sementara yang lain khusuk berdoa, saya sibuk mencari bunga Kamboja yang kuntumnya genap. Boleh empat boleh enam. Duh sulit sekali untuk mendapatkannya. Tapi saya pernah mendapatkannya. Dan itu benar-benar menjadi jimat saya. Saya simpan di buku matematika. Ha... Ha... karena matematika itu sulit. Dengan menyimpannya di sana saya berharap jago mengerjakan matematika. 
Dan ketika diakhir tahun saat kenaikan kelas saya jadi juara, saya berpikir itu karena tuah bunga Kamboja berkuntum genap. 
Ah bodohnya aku saat itu. Dasar anak-anak!! 

(Alarm absen pulang berbunyi tiba-tiba dan akhirnya cerita ini berhenti sampai disini) 

Sabtu, 03 Juli 2021

Menyiasati Penyakit Tidak Fokus

Pernahkah Anda mengalami ini? Suatu saat anda ingin melakukan sesuatu dengan perangkat pintar anda. Mengirimkan pesan penting ke seseorang, misalnya. Kemudian Anda membuka layar. Menekankan aplikasi pesan. Melihat banyak pesan masuk belum terbaca. Sekilas terlihat pengirimnya adalah orang yang dekat dengan Anda. Maka Anda pun tergerak untuk menjelajah dulu sebelum mengirim pesan. Penjelajahan dimulai. Jempol Anda punya dengan lincah bermain di atas tuts keyboard perangkat. Anda larut di dalamnya beberapa lama sampai Anda sedikit merasa lega. Anda pergi meninggalkan perangkat pintar Anda sementara Anda belum jadi mengirim pesan penting Anda? 

Pernah mengalami kejadian seperti itu? 

Kalau saya pernah banget. Sering malah. Intinya saya sering melewatkan banyak pekerjaan penting karena kehilangan fokus. Saat berselancar di dunia maya, awalnya saya ingin mencari informasi penting berkaitan pekerjaan. Eh begitu mata melihat informasi berseliweran, tujuan utama terabaikan. Itu karena saya kehilangan fokus. 

Tampaknya sepele dan banyak orang melakukannya. Tapi dampaknya luar biasa. Saya merasa kehilangan banyak waktu untuk sesuatu yang kurang penting dalam hidup saya. 

Sampailah saya berkenalan dengan sebuah aplikasi keep google. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang disediakan google seperti aplikasi-aplikasi yang lain. 
Ikonnya adalah gambar bohlam berwarna kuning. Namanya Catatan Keep. Aplikasi ini juga kita temukan kalau kita membuka akun google melalui web browser. 

Aplikasi ini merupakan aplikasi yang akan membantu kita mengelola kegiatan. Aplikasi ini menyediakan  jendela-jendela kecil untuk menambahkan catatan. Lembar kerjanya dapat berupa catatan dan lembar centang. Kita menuliskan sesuatu di sana dan menyimpan dan membukanya sewaktu waktu kita butuhkan. 

Saya paling suka dengan daftar centangnya. Daftar centang ini saya gunakan untuk membuat list. Semua yang bisa dilist saya buat di sana. Misalnya saya membuat list pekerjaan yang harus dikerjakan hari ini. 
Seperti ini
Saya menuliskan semua pekerjaan yang akan saya kerjakan di hari dimana saya terbangun pagi-pagi. Kemudian saya pun mengerjakannya satu persatu. Daftar itu bisa digeser penempatannya. Caranya dengan menekan titik-titik di depan kotak centang dan menggesernya di tempat yang saya inginkan. Saya urutkan daftar pekerjaan itu sesuai dengan kemampuan saya melakukannya. Saya biasanya mendaftar semua pekerjaan begitu ingat. Karena saya mempunyai penyakit lupa lumayan parah. Jadi begitu ingat saya tulis, tidak peduli kapan saya bisa mengerjakanya. Begitu bersiap mengerjakanya saya menempatkan pekerjaan yang dapat dikerjakan di saat itu di urutan paling atas. Begitu saya selesai mengerjakan, saya tekan kotak centang. Siuut, daftar itu secara otomatis tercentang dan berpindah tempat ke bawah. 
Seperti ini, 
Terlihat di sana dua pekerjaan tercentang, tercoret dan berada di bawah. Begitu seterusnya. Bila satu pekerjaan selesai, saya centang dan berpindah ke bawah. Saya lakukan terus sampai semua pekerjaan habis tercentang. Bila ada pekerjaan yang belum terselesaikan, dia akan tetap berada di situ menunggu saya mengerjakannya. 

Sementara untuk pekerjaan yang sudah saya kerjaan bisa dihapus atau ditarik kembali ke list utama. Bila ingin menghapusnya kita perlu menekan titik tiga di kanan atas. Akan ada beberapa pilihan. Bila kita ingin menghapusnya kita klik hapus daftar centang. Bila kita ingin mengembalikan daftar yang sudah kita centang kembali ke daftar utama, kita tinggal klik kotak centangnya. Daftar itu otomatis akan kembali ke atas. Saya biasanya melakukan ini untuk pekerjaan yang dilakukan secara berulang, misalnya mengisi jurnal. Pekerjaan ini harus saya lakukan setiap hari tetapi sering terlupakan. 

Selain menggunakan untuk mengelola pekerjaan, saya juga menggunakan untuk daftar belanja. Saya tidak mempunyai banyak waktu untuk belanja. Selain itu dalam hal satu ini saya juga mempunyai penyakit yang lumayan parah juga. Kalau sudah ke toko atau pasar, sering mengalami lapar mata. Sering kepincut dengan ap yang terlihat di depan mata. Sambil mengingat ingat apa yang mau dibeli muter terus dari satu rak ke rak yang lain. Sudah begitu asal comot saja, eh sampai di rumah ternyata stok masih ada. Atau kalau gak ada saja barang yang terlewat. Tak terbeli. 

Setiap kali ingat ada barang yang harus dibeli, saya tambahkan di daftar belanja. Saat ke toko atau supermarket, saya lihat daftar belanja dan saya hanya fokus pada barang-barang yang saya butuhkan. Alhamdulillah saya jadi lebih hemat waktu dan hemat duit. 

Maka bila Anda tertarik aplikasi ini jangan buang- buang waktu lagi. Segera ambil perangkat, unduh aplikasi ini dari play store. Dan manfaatkan. Oh ya aplikasi ini sinkron ya. Bisa dibuka di laptop juga. 

Bagaimana kalau perangkat pintar Anda hilang padahal Anda punya catatan penting di keep Anda. Tenang. Catatan Anda akan tetap disimpan oleh google. Begitu Anda buka akun gmail, catatan keep Anda bisa ditemukan kembali. 








Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...