Senin, 21 Maret 2022

Mie Gacoan

Cerita kuliner saya hari ini adalah tentang mie. Jenis makanan ini memang termasuk makanan favorit. Ami mengajak kami makan mie gacoan. Seperti tidak asing sih namanya. Tapi belum pernah makan. Kata Ami tidak ada kuahnya. 

Yang kami datangi tidak seperti layaknya restoran atau warung makan. Tapi lebih menyerupai bengkel dan toko spare part kendaraan bermotor. Ruangan luas dibagi menjadi dua. Di sisi kanan tempat orang bekerja dan di sisi kiri ada bangku dimana beberapa orang menunggu. Yang di sebelah kanan itu tampak sibuk sekali orang bekerja membuat mie pesanan. 

Ami mengambil tempat antri untuk memesan mie kami. Ada dua jenis mie, mie setan atau mie iblis. Deretan nama minumannya juga ada yang aneh ditelinga. Es gendruwo dan es tuyul. Walah ada-ada saja. Tingkat kepedasannya juga level-level an, mulai level 1 sampai level 8.

Ami meminta kami menunggu di atas. Oh jadi makannya di atas, batin saya. Semoga tempatnya tidak menyeramkan. 

Sampai di atas. Ruangnya cukup luas. Beberapa meja dan kursi ditata selayaknya warung atau rumah makan, berkelompok-kelompok. Tapi ada yang aneh menurut saya. 

Minggu, 20 Maret 2022

Mengapa Kurikulum Harus Berubah?

Kurikulum Berubah Lagi?

Yah kurikulum memang akan berubah lagi. Anda pasti sudah sering mendengarnya. Beberapa ahli memperbincangkan melalui media social. Kemdikbud sebagai lembaga yang dalam hal ini sangat berkepentingan sudah beberapa kali membuat video sosialisasi berkaitan dengan kurikulum baru yang akan menggantikan kurikulum 2013.

Sesuatu yang baru sudah pasti akan menimbulkan pro dan kontra. Sebagai pelaku pendidikan, sama seperti banyak orang,  saya juga bertanya-tanya mengapa kurikulum perlu berubah. Pertanyaan ini lebih kepada mencari alasan mengapa harus dilakukan perubahan di sini. Apakah perubahan ini nantinya akan benar-benar dapat memperbaiki keadaan ataukah hanya berhenti pada slogan

Kamis, 17 Maret 2022

Merdeka Belajar: Upaya memerdekakan siswa dan guru

 

Merdeka belajar adalah konsep pendidikan yang terus mengemuka. Apa sih yang dimaksud merdeka belajar itu? 

Apakah merdeka belajar itu boleh belajar apa saja semaunya? 

Boleh belajar dan boleh juga tidak belajar? 

Mengapa juga istilah itu mendengung sedemikian rupa? 

Apakah selama ini dalam dunia pendidikan kita ada penindasan-penindasan? 

Banyak sekali pertanyaan yang membutuhkan jawaban. 

Merdeka belajar dalam pemahaman yang sederhana adalah belajar sesuai dengan kodratnya. Bahwa setiap orang, dalam hal ini murid, memiliki kodratnya masing-masing. Awalnya murid tidak menyadari adanya kodrat ini. Murid membutuhkan bantuan orang lain untuk menuntun kodrat ini hingga murid menemukan jati dirinya. 

Gurulah yang bertugas menuntun segala kodrat yang ada pada siswa agar mereka selamat dan bahagia. Selamat sebagai pribadi dan selamat sebagai anggota masyarakat.  

Murid menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menempuh pendidikan. Mereka berada di sekolah dan berinteraksi dengan sesama murid dan guru. Dalam konsep merdeka belajar, guru dan murid harus mendapat perlakuan sebagai manusia seutuhnya.    

Mari kita lihat konsep merdeka dilihat dari sudut pandang murid dan guru. Dari sudut pandang murid. Merdeka dalam sudut pandang murid adalah diperlakukan sebagai manusia seutuhnya. Manusia yang memiliki kodratnya masing-masing. Kodrat alam dan kodrat keadaan. Kodrat yang harus dituntun sampai murid memahami jati dirinya. Menyadari perannya sebagai pribadi, sebagai makhluk sosial dan sebagai warga negara. Merdeka bagi murid juga mengandung makna  bahwa mereka diberi ruang untuk mengeksplorasi apa yang mereka miliki dan mencapai apa yang mereka inginkan. Murid dimerdekakan dari rasa takut dan tertekan. 

Sekarang konsep merdeka belajar dari sudut pandang guru. Guru mendapat ruang untuk melakukan refleksi terhadap apa yang sudah dilakukan. Guru dimerdekakan untuk mendesain kegiatan pembelajaran mulai dari alur tujuan pembelajaran, rencana pembelajaran, menentukan bahan ajar dan memilih asesmen yang sesuai dengan muridnya. Guru dimerdekakan dari tuntutan menyelesaikan materi ajar. Artinya guru tidak harus menyampaikan materi secara terburu-buru karena tuntutan kurikum. Ritme kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan kondisi murid. Guru juga dimerdekakan dari tanggungjawab atas kondisi murid yang memiliki kemampuan dibawah level yang seharusnya dimiliki siswa. Guru diberi ruang untuk start dari kondisi murid. 

Dalam konsep merdeka belajar guru dan siswa saling melibatkan diri untuk merencanakan kegiatan pembelajaran dan menciptakan pengalaman belajar sesuai dengan kebutuhan mereka.   

"Pendidikan yang sesuai dengan bangsa Indonesia adalah pendidikan yang humanis, kerakyatan dan kebangsaan (Ki Hajar Dewantara)"  

 Mari kita dukung konsep merdeka belajar ini agar menjadi gerakan, bukan hanya sebuah slogan 

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...