Rabu, 13 Mei 2020

Fenomena Diklat Online


Lagi dan lagi ini adalah pembicaraan tentang efek wabah covid-19. Belajar dari rumah. Bukan hanya siswa yang belajar dari rumah tetapi sesiapapun kita sejatinya setiap saat belajar dari manapun dan melalui media apapun. Tetapi khusus pada kondisi seperti ini maka belajar bisa menjadi topik bahasan yang tak pernah habis dibicarakan.
Orang menyoroti dari berbagai sudut pandang. Saya juga ingin mengulik salah satu sisi yang menurut saya layak diperbincangkan. Terutama di sini, di tempat ngadem favorit yaitu sekolah kehidupan.

Tentang kegiatan belajar online. Karena aktifitas yang terbatas, semua harus dikerjakan di rumah maka media belajar yang efektif ya belajar secara daring. Banyak-banyak searching  hal-hal yang bisa dipelajari lewat youtube dan google. Bahkan tanpa searchingpun kita akan mendapat banyak sekali tawaran diklat atau seminar online.

Bagi guru pamflet yang menawarkan seminar atau diklat online hampir setiap saat kita peroleh. Penyelenggaranya bisa organisasi profesi, P4TK dan  lembaga penyedia layanan diklat online yang mulai bermunculan seperti jamur di musim penghujan. Tinggal pilih sesuai dengan kebutuhan dan budget kita.

Saya juga tidak ingin melewatkannya begitu saja. Saya segera memilih diklat online yang materinya saya butuhkan untuk meningkatkan kompetensi diri. Setiap diklat menjanjikan sertifikat setara 32 jam. Saking banyaknya tawaran diklat, selain memilih materi saya juga memilih waktu agar tidak saling berbenturan.

Saat ini saya mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh PB PGRI. Judulnya keren: Self Driving For Teacher. Bukan hanya judulnya, isinya, pematerinya keren abis. Ini adalah webinar series yang sangat panjang. Mulai dari tanggal 2 sampai tanggal 20 mei. Total pertemuannya ada 12 kali pertemuan. Saat ini masih berlangsung 9 kali pertemuan. Selain disediakan kelas virtual peserta juga dimanjakan dengan youtube streaming melalui channel PB PGRI. Bagi rekan guru yang belum mengikuti, saya rekomendasikan untuk mengikuti pada batch mendatang. Suer bakal nyesel kalau gak ikut.

Pelatihan online lain yang hari ini saya ikuti adalah diklat pembuatan buku ajar digital yang diadakan oleh eguru.id. Saya memang bermimpi bisa membuat buku ajar kimia untuk siswa SMK. Selama ini buku ajar menjadi unsur penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. Memang bukan satu-satunya bahan ajar, tetapi setidaknya bagi siswa yang terkendala akses internet, buku ajar akan memberi arah mereka belajar.

Selama mengikuti pelatihan online, yang sebetulnya sudah beberapakali saya ikuti, ada hal penting yang harus diperhatikan agar kita dapat mengambil manfaat sebanyak-banyaknya dari pelatihan tersebut.

Pertama, memilih materi yang kita butuhkan. Setiap orang tidak sama kebutuhannya. Ada guru yang sedang merencanakan buku ajar cocok mengikuti pelatihan pembuatan buku ajar. Ada guru yang sedang merencanakan membuat video pembelajaran cocoknya ikut pelatihan membuat video pembelajaran. Materi yang sesuai dengan kebutuhan dan minat kita akan membuat kita bersemangat untuk menyelesaikan tugas.

Kedua, disiplin diri. Maksud dari disiplin diri disini adalah komitmen kita untuk mendisiplinkan diri selayaknya mengikuti pelatihan secara real. Memang ya kalau diklat online itu kontrol dari penyelenggara tidak seketat kalau pelaksanaannya dilakukan secara luring. Bisa saja peserta hanya absen dan mendownload materi atau mengeklik link yang disyaratkan dan tidak mempelajari materi pelatihannya. Sistim mungkin tidak akan mendeteksi apakah kita belajar bersungguh-sungguh atau tidak. Tetapi kembali kepada tujuan awal kita mengikuti diklat kan ingin mendapatkan ilmunya. Jadi betapa sia-sianya kita kalau kita tidak mendapatkan ilmu setelah mengikuti diklat.

Setidaknya saya mencatat dua hal penting tersebut untuk pengingat dan penyemangat diri sendiri.



4 komentar:

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...