MENGAPA HARUS SOPAN

Berbicara tentang kesopanan itu identik dengan berbicara dengan orangtua yang kolot, bener nggak sih? Kenapa? karena yang sering mengulang-ulang kata-kata itu adalah mereka kaum tua. Ya kan. Makanya kalau anak muda yang suka ngebahas itu jadinya sok tua atau metuwek. 

Tapi sebetulnya apa sih yang dimaksud sopan itu dan seberapa penting sopan itu dalam kehidupan kita?

Kalau kalian berselancar mencari pengertian sopan santun, kalian akan menemukan istilah lain yang memiliki pengertian kurang lebih sama. Yaitu tata krama dan etika. Sopan santun itu dimaknai sebagai perilaku turun temurun yang berkembang dan dilestarikan di masyarakat. Perilaku ini diyakini sebagai perilaku yang membuat hubungan antar manusia menjadi harmonis. Keharmonisan itu menyebabkan orang-orang yang saling berinteraksi merasa nyaman. 

Nah disinilah kata kuncinya. Perilaku dan nyaman. Jadi sopan santun, tata krama atau etika adalah sebuah perilaku. Perilaku ini menjadi sikap seseorang, melekat dan menyatu dalam keseharian seperti cara berbicara, pemilihan kata-kata, penghargaan, kepedulian dan penerimaan atau penolakan. Perilaku ini selanjutnya menjadi karakter seseorang. 

Begini deh. Pernahkan bertemu dengan orang yang ngomongnya kalem, tutur katanya halus, ringan minta maaf dan mudah berterimakasih. Dan pasti pernah juga bertemu dengan seseorang yang kata-kata nya kasar, mudah mencemooh dan mencela. Pernah donk. Beda nggak rasa kita terhadap kedua jenis manusia itu. Bertemu dengan jenis manusia pertama membuat kita betah berlama-lama ngobrol dengannya. Sebaliknya dengan jenis kedua. Pasti gak nyaman kan. 

Itulah gambarannya. Meskipun nih, secara hakiki tidak salah juga orang mengungkapkan perasaan dengan gaya bicara seperti itu. Tapi ada lo sikap dan perilaku orang yang membuat kita merasa nyaman atau sebaliknya. 

Maka yang menjadi fokus kita disini bukan benar salah apa yang dikatakan seseorang tetapi faktor kenyamanan orang yang berinteraksi dengan kita. Mungkin ada nih diantara kamu yang berdalih, peduli amat! Yang gak nyaman kan kamu, aku nyman kok! 

Eits tunggu dulu sobat. Yakin nih gak pa pa gak peduliin orang lain? Yakin juga kalau kamunya nyaman dan orang lain tidak itu akan baik-baik saja ke depannya? 

Bagaimanapun kita ini adalah manusia yang kondang  dengan sebutan makhluk sosial. Makhluk yang tidak bisa hidup seorang diri tetapi embutuhkan kehadiran orang lain. Nyaman sendiri tidak menjamin kamu akan bahagia hidup berdampingan dengan orang lain. Jadi berpikirlah seribu kali sebelum mengklaim bahwa apa yang kamu lakuin tidak berpengaruh pada orang lain. 

No. Big No kalau aku bilang. Coba deh kalau kamu bertemu dengan orang yang bersikap tidak sopan. Apa yang kamu rasakan? Tidak nyaman dan pasti dalam hati kamu akan enggan berhubungan dengan dia lagi. Itu artinya dari sisi orang yang berlaku tidak sopan itu seperti membangun tembok komunikasi dengan orang lain. Ya kan? Lalu bagaimana dia akan sukses menjual (bila dia seorang penjual)? Bagimana dia akan menjadi pelayan publik? Sudah pasti orang seperti ini akan menghadapi banyak hambatan dalam kehidupan sosialnya. 

Jadi betapa pentingnya etika, sopan santun dan tata krama di sini. Karena semua itu akan meningkatkan nilai kita sebagai manusia. Ingat ya nilai. Itu sama seperti derajat ya. Jadi kalau kita ingin meningkatkan nilai kita ya itu salah satunya, bersikap sopan, beretika atau bertatakrama. 

Jadi pada dasarnya berperilaku baik, menjaga adab kesopanan dan bertatakrama itu bukan untuk orang lain loh. Tapi lebih untuk diri sendiri. Semua akan kembali kepada diri sendiri. Masih ingat kan ada kata-kata bijak yang mengatakan bahwa kebaikan akan kembali kepada orang yang melakukan kebaikan? Nah sopan santun dan bertatakrama itu adalah salah satu kebaikan yang bisa kita lakukan. 

Yuk semangat untuk menjadi lebih baik