Selasa, 01 November 2022

Peringatan Hari Ini: Berpikir Kritis

Orang cerdas adalah mereka yang tahu kebaikan kemudian mengamalkannya meskipun hanya 10%. (Kyai Anang Muhsin-radio mayangkara: 1 Nopember 2022) 

Beliau mengutip salah satu hadist yang diriwayatkan oleh Imam Al Hadad (semoga pendengaran saya benar). Saya tidak tahu bagaimana naskah aslinya karena bercampur dengan bahasa Arab. Saya juga tidak tahu kitab apa yang sedang disampaikan. Dan karena selalu mendengarkannya sambil beraktifitas maka jadilah yang masuk telinga juga sepotong-potong. 

Ada yang menarik dari yang disampaikan Kyai Anang hari ini. Diantaranya begini: 

Sebelum melakukan sesuatu yang kita tidak tahu dampaknya, maka pikirkan dulu manfaat dan mudlaratnya. Pertimbangkan masak-masak. Timbang-timbang apakah manfaatnya bila dilakukan dan apakah mudlaratnya. Mana yang lebih banyak, manfaat atau mudlaratnya. Bila nampakmu lebih  banyak kebaikannya maka lakukanlah.  tetapi bila nampak bagimu  sama banyak antara kebaikan dan keburukan atau lebih banyak keburukannya dari pada kebaikannya maka  tinggalkanlah. 

Hal itu juga berlaku untuk perkataan. Sebelum berkata, berpikirlah dulu. Timbang-timbanglah, apakah ucapan yang akan kamu ucapkan itu  membawa kebaikan atau keburukan. Apakah akan menimbulkan fitnah? Apakah apa yang akan kamu sampaikan itu penting untuk diketahui orang lain? Bila nampak bagimu lebih banyak kebaikannya katakanlah. Dan bila tidak bermanfaat maka tahanlah. 
  
Menurut beliau, Kyai Anang Muhsin, orang yang menyempatkan diri berpikir atau mempertimbangkan dahuuu  sebelum mengatakan sesuatu maka dia didoakan oleh Nabi SAW mendapatkan rahmat dari Allah SWT. 

Nah nah, siapa yang tidak ingin didoakan Nabi SAW padahal doa-doa beliau tidak ada yang tertolak. 

Inilah yang dimaksud dengan berpikir kritis yang sekarang sedang viral di kalangan pendidikan. Disebutkan bahwa salah satu ketrampilan abad 21 yang harus ditanamkan kepada generasi saat ini adalah: berpikir kritis

Berpikir kritis itu tidak grusa grusu. Tidak asal-asalan. Tidak asal melakukan atau asal bicara. Berpikir kritis merupakan ketrampilan yang harus dilatihkan, ditularkan dan dikembangkan. 

Siapa yang harus memiliki ketrampilan berpikir kritis? Apakah hanya murid-murid saja? Tentu tidak. Buktinya pesan itu sudah disampaikan pada jaman Nabi Muhammad SAW sekian abad yang lalu. Saya rasa semua orang harus memiliki ketrampilan berpikir kritis. Ya emaknya, ya bapaknya, yang embahnya ya.... gurunya. 

Berpikir kritis ini sangat penting karena ia akan mengurangi potensi kegagalan manusia. Coba deh renung-renungkan apa yang menyebabkan kalian menyesal telah melakukan sesuatu. Pasti karena kamu merasa belum memikirkannya masak-masak. 

Jadi bagaimana dong agar kita terlatih untuk berpikir kritis. Ya harus berlatih!  Iya benar, harus berlatih. Ketrampilan berpikir kritis ini merupakan kecakapan hidup loh. Ketrampilan yang wajib dimiliki oleh semua orang yang ingin bertahan hidup. Wajib dimiliki oleh orang yang ingin menghindarkan diri dari masalah-masalah besar yang akan menimpa hidupnya. 

Yang harus dilakukan untuk melatih ketrampilan berpikir kritias adalah menahan diri untuk tidak segera merespon apa saja yang menerpa kita. Misalnya ketika tiba-tiba deb... ada masalah. Yang kita harapkan A ternyata yang terjadi B. Kita ingin ke timur eh akses ke sana tertutup. Tanpa angin tanpa hujan ada orang yang menyerang kita. Sering kan mendapati yang seperti itu? 

Nah pada saat itu yang reflek terjadi pada kita adalah ingin segera meresponnya.  Bener nggak? Iya dong. 

Melatih diri berpikir kritis adalah menunda untuk meresponnya dengan cepat. Sebaliknya, yang harus kita lakukan adalah diam sejenak. Mengumpulkan informasi tentang masalah yang kita hadapi. Kita buat pertanyaan-pertanyaan dan mencoba mencari jawaban yang mungkin. Mengapa masalah ini terjadi? Apa penyebabnya? apakah ada kesalahan dalam prosesnya? Apa yang akan terjadi bila saya lakukan ini/ itu? Siapa saja yang akan menerima dampaknya? seburuk apa dampak yang ditimbulkan bila saya melakukan ini sebagai menyelsaiannya? 

Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menuntun kita untuk mendapatkan jawaban. Karena setiap pertanyaan yang kita ajukan sebetulnya kita sudah punya jawaban sementaranya. Mengajukan pertanyaan dan menjawabnya sendiri itu seperti memberi kesempatan berdialog dengan diri sendiri. Sama seperti saat kita berdiskusi dengan orang lain, berdiskusi dengan diri sendiri ini juga dapat mengasah kecerdasan loh. Berdiskusi dengan diri sendiri juga memberi kesempatan otak kita untuk berpikir kritis. 

Jadi setiap menghadapi masalah kita harus memikirkan dulu sebelum mengambil keputusan untuk memilih opsi A atau B. Kalaupun keputusan yang kita ambil tetap salah, setidaknya itu sudah melalui proses berpikir. Itu lebih bagus dari pada langsung bertindak. 

Awal melatih diri berpikir kritis mungkin keputusan kita masih belum tepat. Tetapi dengan berpikir itu kita akan memberi tanda tentang mana tindakan salah dan tindakan betul. Dan kita akan terus memperbaikinya.  Dan yakinlah, Kalian akan menjadi semakin cerdas! 

Yuk berpikir kritis! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...