Jumat, 19 Oktober 2018

Menulis dari Hati

Ada banyak masalah di dunia ini yang bisa jadi kita mati-matian menyelesaikannya, susah sekali jalan keluarnya, ternyata cukup diselesaikan dengan ketulusan, dan jalan keluar atas masalah itu hadir seketika. (Tere Liye)

Bismillahirrohmanirrohiim,
Menulis dari hati. Kalimat itu sering saya dapati di grup Pulau Natuna. Grup belajar yang saya pin agar selalu berada di atas. Dengan demikian, saya tidak perlu menscroll layar bila saya memerlukan. Artinya kerja jempol bisa diminimalisir. 


Sebetulnya saya tidak paham dengan makna dibalik kalimat itu. Masih terdengar asing di telinga saya. Mungkin yang dimaksud adalah menulis secara totalitas, dengan segenap perasaan. Menulis apa yang benar-benar dirasakan atau menulis dengan ketulusan. 

Secara teori, saya bisa mendeskripsikan, tetapi secara aplikatif saya merasa belum yakin bisa menerapkan.

Beberapa hari ini saya galau. Pasalnya, saya tidak punya kesempatan untuk menulis dengan tenang. Kegiatan bimtek membuat suasana tidak terlalu nyaman untuk menulis. Hati saya tidak merasakan apa-apa sehingga saya merasa kering ide. Tetapi karena tuntutan, saya memaksakan diri. Saya tidak menggunakan perasaan tetapi menggunakan pikiran. Saya menuangkan apa yang saya pikirkan, bukan yang saya rasakan. Hasilnya, ... ya itu tadi kering. 

Saya rasa, bukan hanya menulis saja yang harus dilakukan dengan hati. Apapun kalau dilakukan dengan hati, hasilnya akan bernyawa. Seperti ada ruhnya. Senyum saja kalau dilakukan dengan penuh perasaan akan berdampak positif. 


Selain itu, melakukan pekerjaan dengan hati akan membuat pekerjaan menjadi ringan. Enak saja gitu. Berbeda ketika kita melakukannya karena setengah hati. Enggak niat sepenuhnya. Ketika melakukan rasanya berat. 

Saya belajar sesuatu di sini, yaitu ketulusan. Melakukan pekerjaan dengan sepenuh jiwa itu seperti memperkuat energi dalam diri kita. Atau, boleh dikatakan menambahkan kekuatan magnet diri sehingga meningkatkan daya tarik. 

Selain itu, ketulusan juga meringankan langkah kita dalam mencapai tujuan hidup. 

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6 


2 komentar:

  1. Bener bu Endah. Buat saya kalau menulis dengan hati itu, ada kepuasan tersendiri 😊

    BalasHapus

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...