Jumat, 05 Oktober 2018

Dibully atau Dihargai?

Banyak hal mungkin datang kepada mereka yang menunggu, tetapi hanya hal-hal yang disisakan oleh mereka yang bekerja keras. (Albert Einstein)


Bismillahirrohmanirrohim, 
Saya senang membaca kata-kata bijak. Meskipun hanya satu dua kalimat tetapi ketika membacanya saya merasa mendapatkan aliran energi yang besar. Saya percaya kata-kata ini lahir dari perenungan mendalam. 

Salah satunya adalah yang saya tulis di bagian awal tulisan ini. Sekarang  kata-kata bijak bisa ditemukan dengan mudah melalui searching. Bila suka, Anda tinggal klik di Sini


Kata-kata bijak di atas mengingatkan saya pada obrolan dengan teman beberapa waktu yang lalu. Dia mengeluh karena merasa dibully. Pasalnya di tempatnya bekerja dia selalu dilibatkan dalam berbagai kegiatan. 

"Alasannya karena saya berkompeten" katanya saat itu. Faktanya memang seperti itu. Dia masih muda, berkompeten dalam memanfaatkan teknologi dan mudah belajar. Tentu bagi orang yang ingin mendapatkan hasil maksimal membutuhkan orang-orang yang mampu bekerja secara maksimal. 

"Menurut saya, itu dalih saja agar saya mau bekerja. Masih banyak kok yang lain. Kenapa mereka dianggurin saja?" lanjutnya dengan muka bersungut-sungut. 

Saya tidak berkomentar saat itu, tetapi saya merenung. Membayangkan apa yang dipikirkan oleh orang-orang yang katanya dianggurin itu. Apakah mereka bahagia karena tidak dilibatkan -karena bisa santai- ataukah kecewa karena merasa diabaikan. 

Setiap kejadian memang tergantung persepsi masing-masing orang. Seperti teman saya tadi. Baginya dilibatkan dalam sebuah kegiatan secara terus menerus adalah bentuk pembulyan. Ini sedikit berbeda dengan saya. Dilibatkan dalam sebuah kegiatan menurut saya adalah sebuah kehormatan. Saya mempunyai beberapa alasan mengapa saya berpikir demikian.

Pertama, saya mendapat kesempatan untuk belajar. Bertemu dengan banyak orang berdiskusi menambah wawasan baru. Kadang-kadang saya mendapat informasi baru dari mereka. 

Kedua, saya mendapat kesempatan untuk mengeksplorasi kemampuan saya. Sebagai manusia yang berpikir saya sering memikirkan banyak hal. Saya perlu action untuk menguji apakah pemikiran saya itu baik dan bisa diterapkan. 

Ketiga, saya mendapat kesempatan untuk berbuat, memberikan manfaat bagi orang lain. Karena saya bekerja dengan anak muda saya bisa menularkan ilmu yang pernah saya peroleh dari pendahulu saya. Bukankah ini tugas setiap orang, menyampaikan ilmu yang dititipkan Allah kepada kita. 

Keempat, saya berkesempatan mengasah sikap sosial. Sabar, menghargai pendapat orang lain, mengakui kelemahan diri sendiri, mengakui kelebihan orang lain semua saya pelajari ketika saja bekerja sama dengan orang lain.

Jadi menurut saya, semua kembali pada diri kita masing-masing. Bullying atau perundungan baru saya rasakan bila orang mengambil keuntungan secara pribadi dari saya. Nah kalau bertemu dengan yang seperti ini, cukup senyumin aja. 

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6

2 komentar:

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...