Minggu, 28 Oktober 2018

Tantangan Belum Berakhir


Masalah hidup seperti ombak tepi pantai, ia akan datang tapi pada saatnya ia akan pergi. (Harry Slyman)

Bismillahirrohmanirrohiim, 
Akhirnya oh akhirnya. Setelah dipuyengin oleh tantangan yang wow banget kini saya bisa bernapas lega. Tantangan terakhir dan merupakan tantangan paling berat, menurut saya. 

Bayangkan saudara, ikut lomba blog. Begitu tantangan di lounching saya cuma bisa melongo. Ini beneran, tantangannya disuruh ikut lomba blog? Tapi ya begitulah, panitia tak surut meskipun banyak member yang cerewet tanya ini itu. 


Saya sengaja tidak ikut berkomentar panjang lebar. Tapi sungguh, saya patah. Bagaimana tidak, lah nulis di blog saja saya masih unyu-unyu.  Terus ini disuruh ikut lomba. 

Dan lagi ya, saya paling tidak bisa ngeh dengan istilah-istilah pada pengumuman lomba blog itu. Ribet juga harus mencari informasi lomba blog. Ketemu event lomba tapi sudah kedaluwarsa. Wis, pokok e bener-bener ngelu. 

Ditambah lagi saya harus menghadiri rakor selama tiga hari di Batu. Tiga hari. Belum mengerjakan PR bimtek USBN. Jadi lagi-lagi saya menggunakan andalan terakhir, pasrah. Kalau masih rizki tak akan kemana. Allah akan memberikan jalan keluar, meski di masa-masa kritis. Syaratnya hanya satu, jangan putus asa. 

Akhirnya setelah menyimak chatingan teman-teman saya memutuskan ikut lomba go bion. Syaratnya simple, tidak njelimet. Saya hanya perlu membuat artikel tentang pengalaman insipiratif dalam mengkonsumsi sayur dan buah. Saya sudah dapat idenya. Fotonya, gampang. Tinggal minta Ami. Rugi donk punya anak jurusan DKV kalau tidak dimanfaatkan. 

Sambil menunggu kiriman foto dari Ami saya mulai menulis. Tik... tik. Eh lumayan lancar juga. Abaikan kalimat panjang, abaikan kalimat tidak efektif, abaikan ejaan. Terus dan terus menulis. Jangan berhenti sebelum semua ide terkuras habis. 

Saya sudah wanti-wanti agar foto dikirim sebelum jam 12.00. Harus diberi deadline agar tidak molor. Terbayang sudah bagaimana tergopoh-gopohnya Ami, pagi-pagi ke pasar. membeli sayur dan buah. Memotretnya. Memasak, menyantap dan memotretnya. Ah dia tidak sendirian. Ada temannya yang menjadi talent. n

 Proses berikutnya adalah self editing. Walah, ternyata yang harus dibenahi seabreg. Semakin ke sini saya semakin sadar bahwa kelemahan tulisan saya adalah mbulet. Kalimat-kalimat tidak efektif bertebaran di sana-sini. Selain itu ide tidak fokus. Dalam satu paragraf bisa muncul dua ide, dan itu harus dipotong. Kelemahan lain adalah pembuatan ending. Selalu garing. Saya harus berulang-ulang mengeditnya. Padahal masih ada satu tulisan lagi yang harus saya setor, untuk bayar utang hari sabtu. 

Semua berlalu. saya menyelesaikannya beberapa menit yang lalu. Lega. Eh ternyata masih ada satu tantangan lagi. Tantangan special kata Pije. Menulis surat cinta. 

Abaikan untuk hari ini. Prioritaskan untuk bayar hutang.  


#komunitasonedayonepost
#ODOP_6

2 komentar:

  1. Hihi aku mau ikut lomba yg itu tapi bngung buah apa gajadi deh bun😂

    BalasHapus

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...