Minggu, 24 Februari 2019

Mengenal Bumi Rencong di Masa Lalu

Bismillahirrohmanirrohim, 
Setelah beberapa hari tidak menulis, malam ini saya mengunjungi lagi blog ini. Kali ini saya ingin menuliskan tentang tantangan membaca RCO. 

Yah, pekan ini tantangan membaca memasuki level ketiga. Artinya dua level sebelumnya terlewati sudah. Sejauh ini, ada sesuatu yang menarik dari tantangan membaca. Lagi-lagi karena tuntutan, namanya saja tantangan, saya dipaksa membaca setidaknya 25 halaman setiap hari. Sudah pasti hal ini membuat "sesuatu" mengubah ritme kehidupan saya. 


Saya harus memilih buku sesuai tema. Muncullah masalah mencari buku untuk dibaca. Di level pertama, saya meminjam buku koleksi Ami. Di level kedua,  perburuan buku menghadapi kendala. Meskipun akhirnya saya mendapatkan buku tersebut, tetapi sebetulnya saya kurang puas juga. Di level ketiga ini saya mencoba mencari buku sesuai tema melalui Ipusnas. Nah, disinilah keuntungannya. Saya jadi mengenal perpustakaan online. Mungkin kalau saya tidak ikut tantangan membaca saya tidak tahu apa itu perpustakaan online. Saya tidak tahu bagaimana asyiknya mengunjungi perpustakaan hanya melalui sentuhan jempol saja. 

Selain itu, keuntungan lain yang saya peroleh dari tantangan ini adalah, saya berusaha menyisihkan waktu untuk membaca di sela-sela jadwal yang sangat padat. Saya menjadi jeli dengan waktu-waktu yang yang bisa "dicuri". Sekarang, jadi sayang melewatkan waktu begitu saja.

Dan yang pasti, wawasan tentang berbagai hal bertambah dari apa yang saya baca. Seperti buku yang baru saya baca, Sejarah Peradaban Aceh. 

Satu hal yang selalu terjadi ketika akan memilih buku adalah panik. Ha...ha... ya beneran panik. Ketika saya sudah memilih satu buku saya tak bisa menghentikan membaca hanya karena saya tidak suka gaya tutur penulisnya. Karena membaca ini dibatasi waktu. Jadi kalau sudah memilih buku, ya suka atau tidak suka harus dilahap habis. 

Sejarah Peradaban Aceh adalah buku keempat yang saya baca. Saya belum pernah membaca buku tentang Aceh sebelumnya. Jadi isi dari buku ini benar-benar baru bagi saya. 

Isi buku ini menarik. Mengupas tentang peradaban Aceh. Buku ini bersifat informatif, terutama bagi orang-orang yang tidak tahu menahu tentang Aceh, seperti saya. Yang saya tahu, Aceh dikenal sebagai tanah Rencong. Di Aceh ada pahlawan  yang melegenda yang kemudian kisahnya diangkat di layar lebar,  Cut Nyak Dien. Di Aceh ada GAM dan terakhir di Aceh terjadi tsunami. 

Dari buku ini, saya mendapatkan informasi yang lebih banyak tentang Aceh. Ternyata Aceh adalah wilayah yang paling sebentar dalam kekuasaan penjajah. Artinya, Aceh mempunyai kemampuan mempertahankan diri terhadap interfensi asing meskipun akhirnya jatuh juga ke tangan penjajah. Hal ini menunjukkan tingginya peradaban Aceh pada masa itu. Ini adalah catatan pertama. 

Catatan kedua adalah struktur sosial dan sistim pemerintahan pada kerajahan Aceh di masa kejayaannya. Dalam pembagian wewenang, permaisuri berwenang mengatur tata cara/adat pernikahan di masyarakat Aceh.  Bagi saya ini menarik karena setahu saya, permaisuri dalam sebuah kerajaan itu bertugas mendampingi, memuaskan raja dan menerima hadiah-hadiah. Nah, menempatkan perempuan dalam peran strategis yang penting dalam sebuah sistim pemerintahan adalah sebuah penghargaan bagi seorang perempuan. Selain itu bidang yang ditangani juga merupakan bidang yang penting yaitu urusan adat perkawinan.  

Isi buku ini menarik, tetapi gaya penulisannya berulang-ulang sehingga kurang efektif. Beberapa kesalahan tulis terdapat di beberapa bagian sehingga mengganggu kenyamanan pembaca. 

Namun secara keseluruhan, buku ini layak dibaca  oleh generasi muda agar wawasan tentang bangsa ini semakin meningkat. Harapannya, dengan memahami bahwa kita pernah berjaya di masa lalu, rasa cinta tanah air akan menggelora di dada generasi muda. 

#Readingchallengeodop
#level3
#tantangan2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...