Senin, 15 Juni 2020

Tentang Template



Tentang Template
Kalau kita buka word di perangkat pintar, biasanya kita langsung memilih yang kosong yang disediakan sebagai pilihan pertama. Begitu kita klik, kita langsung bekerja di sana. Menulis sesuatu kemudian menyimpannya. Tetapi sebetulnya saat kita buka word kita disodori beberapa template pilihan. Template-template itu dibuat untuk memudahkan kita terutama yang tidak terlalu pintar membuat aksen yang aneh-aneh. Ada template undangan misalnya. Kalau kita ingin membuat undangan, agar tidak repot repot membuat hiasan di sana-sini, agar terkesan menarik, template itulah yang akan membantu kita. Kita tinggal mengedit bagian-bagian yang kita inginkan, mengubah nama, mengubah keperluan atau mengubah bagian-bagian yang sifatnya personal. Kalau agak pintar, bolehlah mengubah sedikit aksennya agar pas di hati, kemudian menyimpannya dengan nama file yang mudah kita ingat.



Itulah template. Bisa diibaratkan, template itu adalah cetakan. Kita bisa menggunakan sewaktu-waktu tanpa mengubah bentuk dan ukurannya. Kalau dalam hal ini, template itu ya sesuatu yang sudah baku pengaturan utamanya tetapi masih bisa diedit isinya. Intinya yang sulit diserahkan ahlinya, yang gampang urusan kita.
Template disimpat dengan format khusus. Saat template tersimpan, dia akan berfungsi sebagai master. Bisa dibuka tetapi tidak hilang. Artinya ketika kita buka file dengan format template, dia akan terbuka sebagai dokumen baru yang belum tersimpan. Kalau kita sudah puas mengedit kita harus menyimpannya dengan nama file yang kita inginkan. Templatenya tidak hilang dan tetap bisa dibuka sewaktu-waktu dengan pengaturan yang tetap seperti sediakala.

Itulah prinsip template. Apakah kita bisa membuat template? Kapan kita memerlukan template? Pertanyaan pertama, jawabnya: bisa. Gampang kok. Tinggal kita memilih format template saat menyimpannya. Begitu kita pilih format template, file itu akan menjadi template. Ada perbedaan pada iconnya. Sedangkan pertanyaan kedua jawabnya adalah bila kita harus membuat dokumen yang sama secara berulang-ulang, kita membutuhkan template. Misalnya, bila Anda seorang guru, tentu Anda selalu membuat RPP di awal semester atau awal tahun. Pembuatan RPP dimulai dengan melakukan pengaturan lebih dahulu. Atur ukuran kertas, atur margin, atur orientasi kertas, itu disebut pengaturan lay outnya. Di dalam RPP itu selalu ada identitas guru yang juga harus diatur posisinya. Selain itu sistimatika RPP juga ada aturannya. Harus ada KD, harus ada tujuan, materi ringkas dan langkah-langkah pembelajaran dan teknik evaluasi. Semua itu akan berulang setiap kali guru membuat RPP. Nah disinilah guru membutuhkan template RPP. Dengan memiliki template RPP itu, guru tidak usah repot-repot mengatur layout dan menuliskan judul konten utama tetapi tinggal mengisi kontennya. Bila di situ tertulis KD maka kita tinggal mengisi KD yang sesuai. Bila disitu tertulis Materi, kita tinggal menambahkan materi yang sesuai. Pekerjaan kita sangat efektif. Tidak perlu atur-atur dari awal.

Apa bedanya mengedit template dengan mengedit dokumen yang sudah ada? Biasanya untuk menempuh jalan pintas kita mengedit dokumen yang sudah ada. Buka dokumen lama, melakukan pengeditan kemudian menyimpan ulang dengan nama baru. Ini juga bisa dilakukan dan relatif memudahkan juga tetapi beresika mengubah dokumen yang lama. Beberapa orang melakukan save as sebelum mengedit untuk menghindari kerusakan pada dokumen lama. Tetapi ini pun nasih beresiko karena kadang-kadang karena dikejar waktu atau kecerobohan save as ini sering terlewatkan. Nah template mengatasi masalah ini.
Bagaimana cara membuat template? Cara membuatnya sangat mudah. Sama seperti kita membuat dokumen biasa. Lakukan pengaturan yang sebaik-baiknya, buat konten utama atau bolehlah diberi contoh atau petunjuk tentang apa yang harus dituliskan kemudian simpan dalam format template. Maka template pun siap digunakan. Simpan dalam folder khusus (bisa diberi nama khusus seperti: template RPP). Suatu ketika saat membutuhkan kita tinggal membuka, mengedit dan menyimpan dengan nama baru. Kita bisa menggunakan. Secara berulang-ulang tanpa khawatir merusak dokumen yang sudah ada.
Jadi, mengapa tidak membuat template mulai sekarang?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...