Jumat, 01 Januari 2021

Tahun Depan, Ngapain Ya?

Selamat tahun baru 2021. Hari ini kita bangun sudah disongsong sinar matahari tahun 2021. Padahal beberapa jam lalu kita masih berada di tahun 2020. Alhamdulillah ya masih diberi kesempatan menghirup udara di tahun baru ini. 

Perayaan tahun baru sudah berakhir. Tak sedikit yang merayakan dengan segala kemeriahan yang bisa kita usahakan. Ada yang merayakannya dengan mengunjungi tempat wisata bersama keluarga. Ada yang merayakannya dengan menggelar makan-makan bersama teman-temannya. Ada juga yang bertafakur di bilik sepi. 
Di momen dimana semua orang menyambutnya dengan suka  cita, kondisi kita pun bermacam ragam. Ada yang sedang berkumpul dengan orang-orang yang dikasihi dalam keadaan sehat wal afiat. Ada yang sedang menunggu hasil swab dengan harap-harap cemas. Ada yang sedang menunggu jawaban calon mertua, apakah lamarannya diterima atau ditolak. Ada yang sedang berbunga-bunga mencoba mobil baru. Ada yang tergolek lemah di atas dipan rumah sakit atau klinik pengobatan. Semuanya melewati waktu yang sama, melepas kepergian tahun 2020 dan menyongsong tahun 2021. 

Pertanyaan besar yang ada di benak banyak orang adalah: ngapain ya enaknya di tahun 2021. Tigaratus enampuluh lima hari loh. Lama sekali itu. Ada duabelas bulan yang akan kita lalui. Apakah waktu-waktu itu akan menjadi sesuatu yang berarti atau menjadi sesuatu yang datar-datar saja, tentu kita punya andil untuk memberi warna. 

Mau ngapain ya di tahun ini? Menikah mungkin? Tentu ini bagi yang masih jomblo ya. Membeli mobil atau motor baru? Pergi umroh ke tanah suci? Tembus perguruan tinggi di jurusan impian? Menerbitkan buku? Membuka usaha baru? Nah banyak pilihan kan. Anda tinggal memilih atau menambahkan apa yang Anda inginkan. 

Sekaranglah saatnya. Di hari pertama tahun 2021. Ah mimpi itu. Calon aja belum ada. Uang belum kepegang. Mungkin itu yang ada dibenak kita. Ah sobat, jangan pesimis. Jangan mengabaikan sebuah rencana. Kita harus yakin bahwa Allah akan mengijabah doa hambaNya. Anggaplah kita tidak punya apa-apa untuk mewujudkan mimpi itu. Tapi ingatlah bahwa Allah maha kaya. Dia penguasa bumi seisinya. Gampang lah, kita tinggal mengiringi keinginan kita itu dengan doa, memohon agar Allah memudahkan kita mencapai mimpi kita. 

Rencana itu adalah bagian dari doa. Ketika kita sudah merencanakan maka tanpa kita sadari kita akan menetapkan hati untuk berusaha mencapainya. Ingatan kita akan menyimpannya dan mengingatkan kita setiap saat, tanpa kita sadari. Jadi dengan menetapkan rencana di awal, hati dan pikiran kita akan mengarah ke satu titik yaitu terwujudnya mimpi kita. 

Bayangkan kalau kita tidak membuat rencana. Hidup mengalir saja. Ikuti apa yang terjadi nanti. Semua masih acak. Karena acak maka, hati kita labil. Tidak ada ketetapan hati untuk melakukan sesuatu. Tidak ada kesungguhan untuk berbuat. Karena tidak ada kesungguhan ya berarti tidak melakukan sesuatupun tidak apa-apa. Karena tidak melakukan sesuatu maka kita juga tidak mendapatkan apa-apa. 

Oh... Bukan berarti tidak akan ada yang kita lakukan sepanjang tahun ya, tetapi tidak maksimal. Capaian kita ala kadarnya saja. Wah sayang kan. Tigaratus enampuluhlima hari loh. 

Baiklah. Kita mulai sekarang ya. Ambil notes dan alat tulis. Atau buka aplikasi dan siapkan jempol untuk mengetik. Ok mulailah dengan keinginan kita, harapan kita yang belum terwujud juga mimpi kita. Tidak usah malu. Toh tidak ada yang tahu. Cukuplah kita dan Allah saja yang tahu. Tuliskan secara acak. Apa yang terlintas di benak saja. Jangan berpikir apakah kita bisa mencapainya atau tidak. Tulis dan terus tulis sampai tidak ada yang tersisa. 

Sudah? Selanjutnya baca dan urutkan dari yang dirasa paling mudah dicapai ke yang paling sulit dicapai menurut kita. Atau dari yang kecil ke yang besar. OK, cukup. Selanjutnya baca apa yang kita tulis dengan meresapkan ke dalam hati. Perlahan-lahan. Ulangi sampai tiga kali setelah itu tutup. 

Kita akan bertemu lagi tahun depan. Lihat dan bersiaplah untuk takjub. 

Selamat Tahun Baru 2021. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...