Sabtu, 01 Januari 2022

Waroeng Godhong: Destinasi Kuliner Blitar



Rumah makan, kafe, warung atau apalah namanya itu, adalah tempat tujuan untuk orang-orang lapar. Dan, malam ini saya bersama Ami sudah berada di satu tempat untuk tujuan itu, makan.

Namanya unik, waroeng godhong. Waroeng itu tempat jual makanan, godhong itu daun (dalam bahasa jawa). Sepertinya warung ini belum lama keberadaanya di Blitar. Karena saya yang sudah tinggal bertahun-tahun di Blitar baru tahu ada warung di daerah Sananwetan ini. Tapi memang akhir-akhir ini banyak bermunculan rumah makan di Blitar. Mulai dari kafe biasa sampai rumah makan kelas mewah. Menarik juga. Jadi banyak varian. Gak bosan dengan makanan yang itu itu saja. 
Mengapa waroeng godhong? Itu adalah pertanyaan saya ketika mendengar namanya pertama kali. Setelah mendatangi waroeng ini saya mencoba membaca konsepnya melalui perfirmance waroeng ini. Banyak daun tiruan menghiasi penampilan waroeng ini. Di salah satu dindingnya juga terdapat lukisan dedauan berwarna hijau segar. 
Selain itu alat untuk menyajikannya juga berbentuk daun. Unik bukan. Ah tidak hanya itu juga. Ada daun pisang asli yang digunakan untuk mengalasi makanan saat disajikandisajikan,  baik penyajian makanan juga kudapan. Ah ya, buku menupun terkesan daun daun gitu. Daun pandan yang dianyam. Sepertinya ini tiruan. 


Bagaimana dengan menunya? 
Cukun familiar di lidah. Menu yang umum-umum saja. Menu nasi dan lauk seperti sego lele, sego cumi, sego urang dan aneka sambal. Porsi nasi tidak terlalu banyak. Cocok untuk program diet saya. Tentu dengan porsi itu kita masih bisa menambah dengan aneka kudapan seperti tahu petis, tahu genjrot, menkes dan sejenisnya. 

Kalau harga? 
Aman. Waroeng ini meskipun terlihat exclusive tetapi harga makanannya cukup ramah dikantong. 
Jadi menurut saya, bolehlah direkomendasi untuk dikunjungi lain hari. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...