Sabtu, 01 Januari 2022

Djoglo

Joglo atau djoglo adalah nama rumah tradisional Jawa. Bangunan kokoh dengan atap tinggi menjulang. Bangunan ini banyak ditemui pada jamannya sebagai hunian keluarga berkelas di daerah Jawa. Ada beberapa bagian dari rumah ini dengan fungsinya masing-masing. 

Di blitar, ada rumah makan yang mengusung konsep Joglo untuk memikat calon pengunjungnya. Bahkan joglo yang ditulis dengan huruf "d" Di depan digunakan sebagai namanya. Tampa embel-embel waroeng atau rumah makan.  Nama djoglo justru disandingkan dengan tempat dimana rumah makan berada. Seperti yang kami kunjungi sore ini, djoglo jatimalang. Itu artinya djoglo yang terletak di daerah jatimalang, sebuah daerah di pinggiran kota Blitar arah menuju penataran. 
Rumah makan ini dihiasi barang-barang yang terkesan njawani. 
Ada gunungan wayang di salah satu bagiannya. Tempatnya di luar bangunan. Outdoor gitu. Perabot nya juga khas Jawa. 
Di ruang terbuka yang terletak di bagian depan, seperti bale ada meja kayu besar dan tebal. Diatasnya ada gerabah (peralatan yang terbuat dari tanah) 
Dindingnya vulgar. Tembok batu bata tanpa pelapis dan menonjolkan daun jendela dan pintu ukiran dengan kayu jati natural. Satu set kursi sedan juga ada di sana. Memandangnya saja sudah mengingatkan saya pada jaman dahulu kala. 

Selanjutnya berbicara tentang menu. Seperti di kebanyakan rumah makan, ada menu utama untuk mengenyangkan perut, aneka minuman hangat dan dingin serta kudapan. Saya memilih sop buntut, suami dan anak saya memilih rawon. Untuk minuman saya memilih wedang jahe sedangkan suami memilih kopi tubruk. 
Berbeda dengan makanan lain, sop buntut disajikan dalam panci stainless kecil dengan bagian bawah yang sepertinya untuk menjaga ke hangatannya. Dagingnya lembut abis. Kehangatan kuahnya benar-benar pas disantap disaat hujan gerimis begini. 

Untuk harga makanannya masih cukup terjangkaulah. Sesuai dengan penampilan dan rasanya. 
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...