Senin, 21 Maret 2022

Mie Gacoan

Cerita kuliner saya hari ini adalah tentang mie. Jenis makanan ini memang termasuk makanan favorit. Ami mengajak kami makan mie gacoan. Seperti tidak asing sih namanya. Tapi belum pernah makan. Kata Ami tidak ada kuahnya. 

Yang kami datangi tidak seperti layaknya restoran atau warung makan. Tapi lebih menyerupai bengkel dan toko spare part kendaraan bermotor. Ruangan luas dibagi menjadi dua. Di sisi kanan tempat orang bekerja dan di sisi kiri ada bangku dimana beberapa orang menunggu. Yang di sebelah kanan itu tampak sibuk sekali orang bekerja membuat mie pesanan. 

Ami mengambil tempat antri untuk memesan mie kami. Ada dua jenis mie, mie setan atau mie iblis. Deretan nama minumannya juga ada yang aneh ditelinga. Es gendruwo dan es tuyul. Walah ada-ada saja. Tingkat kepedasannya juga level-level an, mulai level 1 sampai level 8.

Ami meminta kami menunggu di atas. Oh jadi makannya di atas, batin saya. Semoga tempatnya tidak menyeramkan. 

Sampai di atas. Ruangnya cukup luas. Beberapa meja dan kursi ditata selayaknya warung atau rumah makan, berkelompok-kelompok. Tapi ada yang aneh menurut saya. 
Coba lihat gambar ini. Potongan dinding yang tidak sempurna menjadi sekat antar meja. Ini adalah bangunan yang belum selesai bukan. Itu masih ada tumpukan batu bata yang belum tertutup lapisan. Atau seperti rehab bangunan yang belum selesai. 

Pemandangan seperti ini ada di mana-mana di ruang ini. Di bagian depan sebelah kanan, sebelah kiri. Terkesan menyeramkan saya kira. Seperti memasuki bangunan kuno yang sudah tidak terurus. Tapi di sini banyak orang. Ramai dan terang benderang. Meja-meja juga terlihat bersih dan rapi kok. 

Jadi konsep apa yang sebetulnya ingin diusung oleh pemiliki usaha kuliner ini. Saya jadi ingat nama makanannya. Mie setan, mie iblis, es tuyul dan es gendruwo. Duh gusti  bagaimana bisa hal-hal berbau mistis ini terpikir oleh mereka. Dan parahnya, tempat ini sangat ramai pengunjung. Tadi di bawah, saya melihat antriannya mengular. Padahal saat ini hujan. Yah meskipun tidak terlalu deras tetapi suasananya sangat mendukung untuk merasa ngeri juga. 

Pesananpun datang. Tiga porsi mie setan level tiga, satu porsi mie angel, satu gelas jeruk hangat, vanilla latte,  es gendruwo dan kudapan. Rasanya lumayan kena di lidah. Level tiga tidak terlalu pedas juga. Masih amanlah di perut. 

Bagaimana dengan harga perporsi? Aman lah. Masih terjangkau di kantong. 
Jadi kuliner yang satu ini saya rekomendasikan untuk penyuka mie. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...