Kamis, 11 Oktober 2018

Hoax

Jelas menjadi menggemparkan bahwa teknologi telah melampaui kemanusiaan kita.(Albert Einstein)

Bismillahirrohmanirrohiim,
Setiap pagi saya selalu mengecek pesan WA. Biasanya informasi penting di post di sana. Setiap awal pekan, wakasis menginformasikan kegiatan hari senin. Kadang-kadang Humas menginformasikan tentang seragam yang harus dikenakan pada tanggal-tanggal khusus. Misalnya tanggal 25 mengenakan seragam PGRI, tanggal 17 mengenakan seragam Korpri atau pekan swadesi mengenakan batik selama satu pekan. Meskipun masalah seragam ini sudah menjadi aturan bersama, tetapi seringkali kami lupa. Maka mengecek pesan di pagi hari bisa menyelamatkan saya dari saltum.  

Sama seperti teman-teman, saya juga terjebak dalam banyak grup wa. Mulai dari grup teman sekantor, grup teman sekolah, grup organisasi, grup komunitas, grup paguyuban dan grup kelas. Saya katakan terjebak karena tidak semua grup sesuai dengan visi saya. Ada grup di mana saya merasa nyaman menjadi anggotanya, tetapi ada juga grup di mana saya  merasa tidak nyaman. 

Salah satu alasan yang membuat saya merasa tidak nyaman  berada dalam suatu grup adalah bila sudah ada anggota yang mulai berbicara tentang politik. Pandangan politik setiap orang kan tidak sama. Kalau sudah ada yang berbicara politik, kemudian ditanggapi oleh anggota lain yang pandangan politiknya berbeda, ujungnya pasti gegeran. Menurut saya, ini hanya buang-buang energi saja. 

Alasan lain yang membuat saya tidak nyaman adalah ketika ada salah satu anggota grup yang hobi membagi gambar yang aneh-aneh yang menurut saya sangat tidak penting. Mungkin maksudnya bercanda ya. Tapi entahlah, menurut saya masih ada hal lain yang lebih bermanfaat. Bergurau ya bergurau, tapi kalau bisa berguraulah yang bermanfaat. 

Satu lagi, ada juga yang hobi mengirim atau meneruskan berita yang tidak jelas jluntrungannya. Belum dicek apakah berita itu benar atau salah. Berita lama atau baru, sudah main share aja. Saya bahkan curiga, jangan-jangan pesan yang disharenya belum dibaca tuntas. 

Padahal, menurut saya, sayang sekali kita mempunyai alat secanggih gawai yang saat ini kita miliki, kalau tidak kita ambil manfaatnya. Kita sudah mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuknya.  Harga sebuah gawai tentu bukan seratus atau duaratus ribu. Belum lagi pulsa yang harus kita beli setiap minggunya. Belum lagi waktu yang kita investasikan  untuk mantengin gawai kita. Semua itu kalau dirupiahkan tentu nilainya sangat besar. Dan untuk harga yang sedemikian besar, seharusnya sebanding dengan apa yang kembali kepada kita.

Jangan sampai justru kita merugi dibuatnya. Sudah kehilangan waktu, kehilangan tenaga masih harus menanggung dosa. Kok bisa? Iya dong. Misalnya nih, seseorang  membagi informasi yang belum tentu kebenarannya. Informasi itu dibaca banyak orang. Sebagian dari pembaca informasi itu menggunakannya sebagai acuan untuk mengambil keputusan. Kalau informasi itu benar, OK sih. Tapi kalau salah? Informasi itu justru akan menjerumuskan orang yang membacanya. Bukankah itu artinya kita menyebarkan kemudlaratan. Kita akan menerima dosa yang berlipat-lipat. 

Untuk itu marilah kita cerdas dalam memanfaatkan gawai!

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6

2 komentar:

  1. Berguraulah yang bermanfaat.. saya merasa tertohok bu 😂😂

    Iya setuju banget bu, suka kesel kalau ada yg share berita hoax, padahal diri sendiri aja belum baca -_-

    Tuhkan, ibu kenapa minder? Tulisan ibu keren banget, saya sampe ngiri bacanya 😢 terus tebar manfaat ya bu, lewat tulisan” ibu :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih mbak nenty. Mbak Nenty motivator sejati

      Hapus

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...