Minggu, 21 Oktober 2018

Renungan hari ini

Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari. (Pramoedya Ananta Toer)

Bismillahirrohmanirrohim,
Hari ini, saya merenungi beberapa hal. Ini ada hubungannya dengan keikutsertaan saya dalam program ODOP.  Sampai sejauh ini, sudah pekan ketujuh, saya masih bisa mengikutinya. Alhamdulillah. Meskipun dengan ngos-ngosan.



Tak bisa dipungkiri ya bahwa kegiatan ini memberi pengalaman yang wow. Sulit diungkapkan dengan kata-kata. Memang, dunia kepenulisan sudah saya minati sejak dulu. Sejak saya masih SD malah.

Untuk urusan tulis menulis memang saya tidak pernah berhenti. Tetapi terus terang saya bukan penulis produktif. Saya menulis ketika  "ingin" saja. Selebihnya saya sering nyerah. Tidak ada tekanan, tidak ada teman sevisi yang saling menyemangati.

Keputusan saya masuk di program ini, mungkin keputusan nekat. Saya hanya mengira-ira saja kegiatannya seperti apa. Namanya one day one post. Satu hari satu postingan. Berarti saya harus menulis setiap hari. Nulisnya, inshaallah saya bisa. Tapi konsisten setiap hari itu lo.

Dan.... ternyata aturannya, sadis. Harus begini. Harus begitu. Kalau tidak menulis 3 kali di kick. Waduh... sampai segitunya ya. Mau mundur? Lah belum apa-apa kok sudah nyerah. Nggak deh. Biarlah waktu yang memutuskan. Saya tinggal mengikuti saja.

Tak terasa ya, perjalanan sudah sampai diujung. Saya mendapatkan ilmu yang praktis. Langsung bisa diterapkan. Ilmu tentang kepenulisan ada. Ilmu tentang blogging ada. Ilmu tentang parenting ada. Ilmu tentang sosial ada. Meskipun... tidak semua ilmu bisa saya serap dengan baik. Faktor U mungkin ya.

Seperti materi semalam. Tentang blogging. Saya bisa buat blog. Saya bisa ngeblog tapi ketika dibahas tentang jerohan-nya blog saya mati gaya. Gak ngeh blas. Monetisasi itu apa an? Sepertinya dapetin uang dari blog. Walah... saya nulis di blog dan dibaca orang saja sudah girang.

Terus lagi tantangan. Itu semacam pemantik untuk mengeksplor kemampuan menulis. Biar nulisnya nggak asal. Sesuai ilmu yang mendasari. Dulu... saya tidak tahu tulisan saya ini jenisnya apa. Eh... ternyata ada macam-macam jenis. Opini, memoar, featur, artikel, berita, biografi de el el.

Tahu teorinya, tahu karakteristiknya, tahu langkah-langkah belum tentu bisa menerapkannya. Saya, berusaha memahami dengan baik materi yang disampaikan. Tapi giliran mengaplikasikan dalam tulisan kok ya blank. Itulah tantangan.

Dari semua hal yang saya alami dua bulan terakhir ini, saya mencatat hal mendasar yaitu komitmen dan konsistensi. Saya melihat banyak orang (termasuk saya) tidak komitmen dan tidak konsisten. Tetapi ada juga ternyata orang-orang yang punya komitmen   dan konsisten kuat. Merekalah orag-orang yang berhak mendapat hadiah. Mereka pantas mendapatkannya karena mereka memang luar biasa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...