Jumat, 26 Oktober 2018

Perjalanan


Kesempatan datang bagai awan berlalu. Pegunakanlah ketika ia nampak di hadapanmu.
(Ali bin Abi Tholib)

Bismillahirrohmanirrohim,
Akhirnya selesai juga kegiatan rakor LSP tahap 1. Alhamdulillah. Kembali ke rumah. Kembali melakukan rutinitas.

Saya semobil dengan lima orang guru dari sekolah lain yang mendapat tugas tambahan sebagai ketua LSP.  Pak Toton, sang driver membawa kami meliuk-liuk mengikuti liukan jalan Batu-Blitar. 

Rute Batu-Blitar bisa ditempuh melalui dua jalur. Batu-Malang-Blitar dan Batu -Pujon-Blitar. Secara jarak, jalur kedua lebih pendek. Kata pak Toton selisihnya kuranglebih dua puluh satu kilometer. 

Batu-Pujon -Blitar lebih pendek jaraknya tetapi medannya ekstrem. Kami harus melalui tikungan-tikungan dan tanjakan tajam. Sementara jalur Batu-Malang-Blitar lebih jauh tetapi medannya landai. 


Pak Toton memilih jalur yang lebih dekat. Saya dan teman lain manut saja. Sudah untung kan diberi tumpangan. Beberapa kali sih saya melewati jalur ini, ya kalau pas dapat tumpangan  seperti saat ini. 

Tugas saya kali ini mewakili ketua LSP. Saat ini dia sedang PPG. Dia sedang berjuang keras mendapatkan sertifikat pendidik. 

Setiap kali mendapatkan kesempatan mengupgrade diri, saya manfaatkan untuk belajar. Mendapatkan materi baru, menerima sharing pengalaman dari para pakar di bidangnya dan bahkan juga dari teman sekamar. 

Kegiatan kali ini, diadakan di hotel Selecta, kota Batu. Bagi saya, terlalu sayang menghabiskan uang untuk membayar bill hotel. Terlalu sayang juga  menukar tabungan saya dengan makanan standar hotel. Tapi kalau gratis,   ya ok ok saja. 

Setiap orang harus selalu meningkatkan kompetensi diri. Kata nabi, belajar itu hukumnya wajib. Anjurannya bahkan meski harus menempuh jarak yang jauh. Konon orang yang sedang menuntut ilmu termasuk pejuang. Ada lagi pernyataan yang mengatakan bahwa Allah meninggikan derajat orang-orang yang pandai. 

Ini bukan omong kosong, saya kira. Orang yang berilmu itu derajatnya lebih tinggi. Pemikirannya mencerahkan. Kata-kata yang keluar dari mulutnya " berisi". Ia memberikan solusi bukan menciptakan masalah. Mendengarkannya membuat hati terasa adem. 

Saya merasakannya. Setiap kali kesempatan itu datang, mata dan hati saya terbuka. Ketika mengobrol dengan teman satu kamar, saya mendapatkan informasi baru yang sebelumnya tidak saya ketahui. Dan yang sering terjadi, saya terinspirasi oleh mereka. Hati saya tergugah untuk berbuat lebih baik. Sebelumnya saya merasa sudah melakukan yang terbaik, ternyata tidak. Ada orang lain yang lebih baik. Saya merasa apa yang sudah saya lakukan maksimal. Ternyata tidak. Masih ada kemungkinan kemungkinan baru yang bisa saya lakukan. 

Jadi seharusnya saya bersyukur. Seharusnya saya berterimakasih kepada-Nya atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Kesempatan yang mungkin diinginkan oleh banyak orang tetapi tidak mereka dapat. 

Bagaimana caranya? Melakukan yang terbaik yang saya bisa!

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6

2 komentar:

  1. Semoga kita termasuk orang yang ditinggikan derajatnya dengan terus belajar. Aamiin. Mantap, Bu Guru!

    BalasHapus
  2. Lah mimpi apa saya dikunjungi master. Matur nuwun, terimakasih.

    BalasHapus

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...