Rabu, 06 Februari 2019

Mengenal Tere Liye



Beberapa minggu terakhir ini, ruang pojok perpustakaan menjadi tempat favorit saya. Ruang baca yang belum tertata sempurna. Hanya terdiri dari 5 meja baca di salah satu sisi dan 2 meja baca di sisi yang lain. Terlihat lapisan debu tipis di bagian pojok-pojok meja.
Hari ini, saya menyelesaikan tugas baca sebagai bagian dari tantangan yang saya ikuti. Hari ini adalah hari ketiga dari lima hari yang saya targetkan. Yang saya baca adalah novel karya penulis terkenal negeri ini, Tere Liye. Penulis yang dulu saya kira seorang perempuan tapi ternyata laki-laki. 



Novel yang saya baca kali ini berjudul Ayahku (Bukan) Pembohong. Tebalnya seukuran novel-novel pada umumnya. Novel ini saya pilih sebagai tantangan level 1. Pemilihan novel ini semata-mata karena saya tidak ingin gagal.  Aturan tantangan membaca yang saya ikuti ini lumayan bikin hati ketar ketir. Penantang harus membaca satu buku bebas minimal 120 halaman. Waktu yang disediakan 7 hari, dengan rincian 6 hari baca dan 1 hari meresensi isi bacaan. Bukan masalah sih dengan urusan membaca, karena saya memang suka membaca. Tetapi membaca nonfiksi sering kali membuat saya tidak bertahan lama alias cepat bosan dan menguap. Daripada saya gagal, lebih baik saya mengawalinya dengan hal-hal yang menyenangkan dulu, seperti membaca novel. Untuk novel ini saya targetkan 60 halaman setiap hari. Inshaallah kelar dalam waktu 5 hari. Berarti ada satu hari cadangan. Hari ketujuh untuk menulis resensi.
Ternyata daya baca saya lumayan bagus. Saya bisa menghabiskan dalam waktu dua hari kalau saya mau. Tetapi saya tidak ingin jumawa. Kalau saya menyelesaikan dalam waktu dua hari, bagaimana dengan empat hari yang lain. Pilih buku lagi, dan saya tidak yakin dapat menyelesaikannya.
Tere Liye adalah sebuah nama pena. Nama aslinya : Darwis. Lahir di Lahat tanggal 21 Mei 1979. Tahun ini dia berusia empatpuluh tahun. Penulis ini menjalani masa pendidikan SD sampai SMP-nya di Lahat, masa SMA di Lampung dan menyelesaikan Pendidikan Tingginya di UI, Fakultas Ekonomi.  Selain penulis, Tere Liye adalah seorang Akuntan. Akuntan yang juga penulis. Keren kan!. 

Ada sekitar tigapuluhan fiksi yang sudah dihasilkan dalam masa kepenulisannya sejak tahun 2005 sampai sekarang. Benar-benar penulis yang sangat produktif. Rata-rata menulis dua buku pertahun.
Saya mengenal nama Tere Liye ini lebih intens  sejak tiga-empat bulan yang lalu. Sejak saya suka mengutip kutipan bijak dari jagokata.com. Saya sering menemukan kutipan-kutipan menarik dari Tere Liye. Tentu saja yang dikutip dari karya-karyanya.
Itulah hebatnya seorang penulis. Dia bebas menyuarakan pikiran-pikirannya melalui tulisan. Bisa jadi pikirannya itu berbeda dengan orang lain. Bisa jadi, kalau pikirannya itu ditulis sebagai status di media sosial akan menuai nyinyiran dari netizen yang maha benar. Bisa jadi. Tetapi ketika pikiran-pikirannya itu dituangkan dalam tulisan, siapa yang akan menyanggahnya. Kalaupun ada harus orang-orang yang selevel dengannya. Yang juga seorang penulis, yang pintar, yang daya analisisnya bagus karena dia harus menulis juga untuk menyanggahnya. Minimal si penyanggah ini harus meresensi bukunya. Setahu saya, itu bukan pekerjaan yang gampang untuk dilakukan.
Tulisan saya kali ini, cukuplah mengenal sang penulis. Isi buku dan pesan apa yang saya pahami dari sana, akan menyusul di postingan berikutnya. Yang penasaran, silahkan berkunjung lagi ke sini ya!




08

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...