Selasa, 05 Februari 2019

Menakar Manfaat Grup WA



Bismillahirrohmanirrohim,

Di jaman yang semua serba klik ini, rasanya setiap orang mengenal whatsapp. Layanan pesan pintar yang bisa melakukan apa saja untuk kita. Mengirim pesan teks, pesan gambar, pesan suara, pesan video,  videocall, dan masih banyak lagi kepintaran-kepintara yang lain.

Dengan WA, begitu whatsapp sering disebut, kita dapat cangkrukan dengan teman, saudara, kerabat dan handai taulan. Kita terhubung dengan banyak orang dari berbagai penjuru. Tidak perlu berdekatan, saling berkunjung yang pasti akan menghabiskan banyak duit, dan bertatap muka. Tinggal mantengin android kita bisa ikut nimbrung  obrolan atau sekedar menyimak saja. Meskipun terhalang oleh jarak ratusan mil jauhnya, kita tetap dapat menyapa seolah mereka ada di hadapan kita. Siapa yang tidak suka dengan kegilaan ini? Semua pasti suka, termasuk saya.



Berapa banyak grup yang Anda ikuti? Pasti banyak. Ada grup teman sekolah, ada grup teman kuliah, ada grup kantor, ada grup senam dan masih banyak lagi grup yang kita ikuti. Percakapan di grup biasanya lebih banyak ketimbang percakapan pribadi.

Ada grup yang ramai karena anggotanya aktif. Ada saja yang melontarkan topik untuk diobrolkan. Percakapan menjadi hidup. Saling melempar dan menanggapi guyonan. Aktifitas grup memang sangat dipengaruhi tipe anggotanya. Kualitas grup juga dipengaruhi oleh karakter anggotanya. Anda yang terlibat dalam banyak grup pasti paham dengan apa yang saya maksud.
Berbagai karakter yang dapat disertakan dalam pesan teks. 

Tetapi ada juga grup yang adem ayem saja. Hanya ramai di saat-saat tertentu saja. Misalnya saat ada moment yang melibatkan partisipasi anggotanya. Ya, semua sah sah saja. Karena semua kembali pada tujuan grup itu dibuat.

Grup WA itu bisa diibaratkan sebagai ruang publik yang terbatas. Pembatasan  ini ditentukan oleh persamaan kepentingan diantara anggota-anggotanya. Grup WA ini juga tak ubahnya sebagai komunitas. Setiap orang, dengan menyandang lebih dari satu status, dapat terlibat dalam beberapa grup. Misalnya seorang ibu rumah tangga yang mempunyai dua orang anak yang duduk di bagku sekolah dasar, anggaota sanggar senam, seorang penulis dan penjual online shop. Pasti si ibu ini ergabung dalam beberapa grup. Grup teman sekolah, grup paguyuban wali murid anak pertama, grup wali murid anak kedua, grup senam, grup penjual, grup komunitas penulis dan grup-grup lain.
Notifikasi yang terlihat jelas di layar hp begitu ia on 

Kehadiran grup WA ini memang menguntungkan. Tanpa harus saling berkunjung sudah bisa saling menyapa, saling tukar informasi, saling berkoordinasi atau sekedar janjian saja. Sudahlah, memang efektif memanfaatkan grup WA ini.

Tetapi marilah kita cermati penggunaan grup yang sangat emejing ini. Apakah dia membawa kehidupan kita menjadi lebih manfaat ataukah justru menyeret kita dalam kehidupan yang kurang bermanfaat.

Beberapa grup WA dibuat dengan tujuan untuk menyambung silaturahmi antar anggotanya. Ini tentu tujuan yang sangat baik. Tetapi tidak jarang grup WA tersebut hanya berisi guyonan yang kurang bermanfaat. Hanya untuk happy fun saja. Saling melempar gurauan dan menanggapinya. Topik bahasan kemana-mana. Yang dibahas tidak jelas. Awalnya hanya bergurau lama-lama  menimbulkan konflik. Grup WA seperti ini sangat tidak efektif. Tidak menambahkan manfaat, kecuali hanya sedikit sekali, menghabiskan waktu dan menyedot energi positif.

Tetapi tidak semua grup WA seperti itu. Ada grup WA dimana anggotanya berkomitmen untuk saling menebar kebaikan dan menambah ilmu. Misalnya ada grup khataman Qur'an. Setiap anggota mendapat jatah mengkhatamkan 1 juz dalam satu minggu. Bila sudah khatam, anggota wajib melaporkan dengan format yang sudah ditentukan oleh PJ. Ada juga grup membaca shalawat. Setiap grup wajib membaca shalawat setiap hari dan melaporkan jumlah bacaan shalawatnya. Ada grup tim kerja. Grup ini digunakan untuk mengupdate informasi tentang pekerjaan atau proyek yang sedang dikerjakan. Ada grup paguyuban wali murid.   Anggotanya wali murid dari satu kelas dan beberapa guru yang menangani kelas tersebut. Grup ini ditujukan untuk berbagi informasi antara sekolah dan wali murid.

Grup WA memang hanya sebuah sarana. Bisa diibaratkan sebagai alat yang multifungsi. Bisa digunakan oleh siapa saja dan untuk berbagai keperluan. Kitalah yang harus pintar memilih, menentukan pada komunitas apa kita berada. Menentukan apakah kita akan dibakar dalam ghibah dan  fitnah yang menyesatkan ataukah kita akan mendulang pahala kebaikan dari ilmu yang kita peroleh atau kita tularkan. Jangan sampai umur kita dihabiskan oleh hal-hal yang tak berguna.

Al Quran Surat al ‘Ashr 1-3: mengingatkan; “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat menasihati dalam supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.”*


2 komentar:

  1. sejauh ini grup WA saya ga ada yg khusus menebar kebaikan... cuma ada grup akt kuliah, kantor, divisi, dan olahraga.... malah saya cuma sebagai siloent reader... vakum ga kome apa2... ada juga beberapa grup yg saya silent setahun... tapi kalau yg menebar kebaikan boleh juga bergabung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau belum ada mungkin bisa diinisiasi dari sekarang.

      Hapus

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...