Rabu, 11 September 2019

Tambahkan Glazur Pada Roti Anda

Tiba-tiba ada yang bergerak di dalam pikiran saya ketika saya sedang melakukan sesuatu. Sayapun berhenti dan mulai mengalihkan layar. Saya ingin menulisnya di sini.
Ingatan saya ergerak pada suatu peristiwa, entah berapa puluh tahun yang lalu. Saat itu saya masih menjadi guru wiyata bakti di sebuah sekolah swasta.

Saat itu ada kejadian yang tidak pernah saya lupakan. Pesuruh sekolah kami mogok membuat minuman untuk guru-guru. Jadi selama beberapa hari, gelas-gelas berisi teh hangat dengan aroma menggoda tidak bisa kami temui di pojok ruang guru. Ternyata itu terjai karena pak Ran mogok.



Mogok total sih tidak. Beliau tetap berkeliling kelas untuk mengabsen siswa dan guru. Beliau tetap hadir tetap waktu dan sesekali ikut nimbrung pembicaraan di ruang guru dan melakukan kegiatan yang lain. Mogoknya hanya membuat teh.

Saya dulu melamar di sini bukan untuk membuat teh kok. Konon, alasan itu yang saya dengar sebagai alasan pak Ran tidak mau lagi membuat minuman untuk bapak dan ibu guru.

Dulu saya merasa aneh dan bingung memahaminya. Mengapa harus begitu. Mengapa harus dipilah-pilah. Setahu saya membuat minuman itu juga menjadi tugas beliau, mengapa dibuat riweh dengan membahas surat lamaran kerja, sk dan lain sebagainya.

Di kemudian hari, saya mendapati hal serupa di tempat yang berbeda. Dengan dalih yang kurang lebih sama. Bagi saya, itu menjadi biasa meskipun saya masih belum mudeng juga.

Suatu ketika, saya membaca sebuah buku, tapi lupa judulnya. Yang pasti, buku motivasi. Buku itu saya baca ketika masih kuliah dan membutuhkan banyak-banyak asupan motivasi.

Kalimatnya begini: tambahkan glazur pada roti Anda. Artikel di bagian ini mengulas dengan mengibaratkan kita sebagai seorang pedagang roti. Misalnya kita jual roti dengan harga limaribu. Kemudian kita tambahkan glazur pada roti  itu tanpa menaikkan harganya. Artinya, glazur itu sebagai bonus kepada pembeli. Apa yang terjadi. Pembeli akan senang. Selanjutnya? Mereka akan kembali untuk membeli roti kita. Jadi glazur yang digratiskan itu akan berfungsi sebagai penarik dan memiliki daya promosi yang efektif.

Filosofi glazur ini berlaku pada siapapun Anda, kata penulis buku itu. Berikan yang terbaik yang bi kita lakukan de gan mengabaikan upah atau imbalan. Namanya bonus kan. Jadi cuma-cuma saja kita berikan.
Anda seoran tukang kebun. Job deskripsinya jelas. Melakukan A, B, C an D. Anda lakukan semuanya dengan baik dan anda tambahkan E sebagai bonus. Majikan Anda akan puas dan percaya bahwa dia telah mendapatkan orang yang tepat. Suatu ketika, bila majikan Anda bangkrut dan terpaksa merumahkan Anda, dia akan mempromosikan Anda kepaa majikan baru dengan catatan khusus: Anda adalah karyawan yang baik. Anda tidak akan kehilangan pekerjaan tetapi mungkin akan mendapatkan tempat ang lebih bak dari sebelumnya.

Filosofi glazur ini berlaku untuk siapa saja, Saya dan juga Anda. Apapun pekerjaan kita. Karena seetulnya kita semua adalah pelayan. Pedagang adalah pelayannya pembeli. Guru adalah pelayannya siswa. Pejabat adalah pelayan rakyat.

Dengan melakukan sesuatu yang melebihi standar berarti kita menambahkan glazur pada roti kita. Kita akan menuai hasilnya. Semua akan kembali pada diri kita masing-masing.

Selamat beraktifitas

#motivasi
#quotes

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...