Jumat, 25 Desember 2020

Jumat Berkah


Hari ini hari Jumat tanggal 25 Desember 2020. Tanggal di penghujung tahun bertepatan dengan hari natal di mana kaum nasrani merayakan sebagai hari raya. Bagi umat Islam, hari jumat merupakan hari yang istimewa karena hari Jumat ini memiliki banyak keutamaannya

Dalam kesempatan kali ini saya tertarik dengan kata berkah yang berasal dari bahasa arab barokah. Kata ini sudah sangat akrab di telinga kita. Seringkali digabungkan dengan kata serupa rizki, umur, waktu dan lain sebagainya. Misalnya, rizki yang barokah, waktu yang barokah atau umur yang barokah. Kata barokah ini menjadi harapan dan doa bagi kita semua. Maka saya penasaran dengannya. 

Saya sering bertanya tentang arti kata "barokah' ini kepada beberapa ustadz. Selain itu saya juga mencari tahu dengan berselancar mencari makna kata barokah ini. Pendeknya, selama bertahun-tahun setiap kali mendengar kata itu otak saya selalu mengulang pertanyaan yang sama. 
Jawaban yang saya terima adalah: bertambah-tambah manfaatnya. Jawaban itu adalah jawaban terbanyak yang saya terima. Dalam sebuah kesempatan disampaikan contoh seperti ini. Tentang rizki yang barokah. Misalnya seseorang mendapatkan rizki 100 ribu. Ia gunakan uang 100 ribu itu untuk membeli makan dan cukup untuk 5 orang. Sementara ada orang lain yang mendapatkan rizki dengan jumlah yang sama tetapi uang sebesar itu digunakan untuk biaya makan 10 orang. Nah maka boleh dikatakan bagi orang kedua rizkinya lebih barokah. Nah dalam hal ini, barokah saya maknai sebagai nilai yang kecil untuk manfaat yang lebih besar. 
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata bernah diberi makna sebagai karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi umat manusia. Kebaikan merupakan kata kunci dari makna ini. Jadi ujungnya adalah kebaikan. Maka karunia atau pemberian Tuhan yang tidak mendatangkan kebaikan bukanlah berkah. 

Lalu bagaimana orang tahu bahwa yang diperolehnya itu barokah. Semua orang ingin mendapatkan keberkahan. Mendapat rizki ya rizki yang barokah. Mendapat pekerjaan yang barokah. Memiliki umurpun yang barokah. Tapi bagaimana kita tahu bahwa rizki, pekerjaan dan umur kita barokah? 
Ini yang agak rumit menurut saya. Kembali bahwa barokah itu menjadi harapan maka kita perlu tahu dong apakah harapan kita itu sudah terwujud atau belum.  Saya lupa dari mana saya mendapat nasehat bijak ini tapi saya merasa pas dan selalu mengingatnya. Indikator apakah kita mendapatkan keberkahan adalah ketika kita bergerak menuju Allah. Misalnya kita mendapat pekerjaan nih. Dengan pekerjaan itu bagaimana kehidupan kita, apakah hati kita semakin condong kepadaNya atau tidak. Apakah kualitas ibadah kita semakin baik atau tidak. Ini penting sekali. Bukan masalah seperti apa pekerjaannya atau sesibuk apa kita bekerja tetapi kalau hati kita terkait denganNya ibadah kita akan terjaga.

Dengan demikian kalau kita mendapat sesuatu entah itu rizki, jodoh, pekerjaan, penghasilan, atau yang lain kemudian setelahnya hati kita menjadi semakin tenang, hati kita anteng, ibadah kita menjadi lebih baik maka inshaallah yang kita terima itu adalah berkah. Dan sebaliknya bila setelah mendapat sesuatu hati kita menjadi galau dan malas-malasan untuk beribadah (yang ini menjadi pertanda kita semakin jauh dariNya) maka boleh jafi apa yang kita dapatkan itu tidak berkah. Sekalipun yang kita terima itu nilainya besar dan menjadi impian semua orang. 

Seperti itulah makna berkah yang saya pahami. Apakah ini benar. Wallohualam bis sowab. Hanya Allah yang tahu. Ilmu Allah begitu luas. Tidak diberikan ilmuNya kepada makhluk selain yang dikehendakiNya.   




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...